51
Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan
Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari Tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa walaupun koefisien korelasi rxy berbeda namun tetap lebih besar jika dibanding kan dengan nilai
r
tabel.
Dengan demikian, semua butir soaldalam tes kemampuan penalaran dan komunikasi
matematika adalah valid .
2. Reliabilitas butir soal
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengukur ketepatan instrumen atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Suatu alat evaluasi
instrumen dikatakan valid bila reliabilitasnya tinggi. Untuk mengetahui apakah suatu tes memililki reliabilitas tinggi, atau rendah dapat dilihat dari nilai koefisien
reliabilitasnya. Berdasarkan hasil ujicoba reliabilitas butir soal secara keseluruhan dengan
bantuan program ANATES Versi 4.0.5 diperoleh koefisien reliabilitas tes sebesar 0,86 untuk kemampuan penalaran dan 0,90 komunikasi matematika. Ini berarti
bahwa tes kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematika reliabilitas yang tinggi.
3. Daya pembeda
Perhitungan daya pembeda dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat evaluasi tes dapat membedakan antara siswa yang berada pada
kelompok atas kemampuan tinggi dan siswa yang berada pada kelompok bawah kemampuan rendah.
Daya pembeda untuk teskemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematika dapat disajikan pada tabel 3.6.
52
Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan
Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6. Analisis Daya Pembeda Tes Kemampuan Penalaran dan Komunikasi
Matematika
Jenis Kemampuan Nomor Soal
Daya Pembeda Interpretasi
Daya Pembeda
Kemampuan Penalaran Matematika
1 37,50
Baik 2
53,13 Sangat Baik
3 40,63
Baik 4
43,75 Baik
5 40,63
Baik Kemampuan Komunikasi
Matematika 1
62,50 Sangat Baik
2 46,88
Baik 3
34,38 Baik
4 50,00
Sagat Baik 5
37,50 Baik
Dari tabel 3.6 dapat disimpulkan bahwa dari sepuluh soal yang terdapat pada tes kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematika tidak ada yang
mempunyai daya pembeda kurang sehingga soal tersebut dapat dipergunakan untuk penelitian.
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal diperoleh dengan menghitung persentase siswa dalam menjawab butir soal dengan benar. Semakin kecil persentase menunjukkan
bahwa butir soal semakin sukar dan semakin besar persentase menunjukkan bahwa butir soal semakin mudah. Tingkat kesukaran untuk tes kemampuan penalaran dan
kemampuan komunikasi matematika disajikan dalam tabel 3.7
53
Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan
Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Analisis Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Penalaran dan
Komunikasi Matematika
Jenis Kemampuan Nomor soal
Tingkat kesukaran
Interpretasi tingkat
kesukaran Kemampuan Penalaran
Matematika 1
59,38 Sedang
2 54,69
Sedang 3
76,56 Mudah
4 65,63
Sedang 5
29,69 Sukar
Kemampuan Komunikasi Matematika
1 56,25
Sedang 2
57,81 Sedang
3 79,69
Mudah 4
62,50 Sedang
5 28,13
Sukar
Dar tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa dari sebanyak sepuluh soal tes kemampuan penalaran dan komunikasi matematika terdapat 6 soal dengan kategori
soal sedang, dua soal dengan kategori soal sukar, dan dua soal dengan kategori soal mudah
Berdasarkan hasil analisi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran maka tes kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi
matematika yang telah diujicobakan dapat digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini. Hasil analisis uji instrumen yang diperoleh dari program ANATES
Versi 4.0.5 serta klasifikasi interpretasi reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran secara lengkap disajikan dalam lampiran B.6
E. Pengembangan Bahan ajar