Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

56 Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu adalah sesuatu yang ada dalam keadaan wajar. Namun demikian tetap ada kelemahannya, yaitu subjektivitas observer, misalnya: observer dapat bertindak kurang objektif, kurang cekatan, lupa tidak terawasai dan lain-lain. Tujuan dari lembar observer tersebut adalah untuk membuat refleksi terhadap proses pembelajaran, agar pembelajaran berikutnya dapat menjadi lebih baik dari pada tindakan pembelajaran sebelumnya dan sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Lembar observasi ini juga digunakan untuk mengejar lebih jauh tentang temuan yang diperoleh secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini dilakukan obsevasi setiap tindakan, yang dicatat yaitu aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen. Karena indikator-indikator pengamatan yang dikembangkan dibuat hanya untuk memonitor pelaksanaan pembelajaran melalui teknik problem posing. Observasi tersebut dilakukan oleh peneliti.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data hasil tes dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran teknik problem posing terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematik siswa kelas V SD. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik statistik inferensial parameter, dimana teknik ini dapat digunakan dengan menggunakan uji-t taraf signifikasi 0,05. Untuk menguji hipotesis-hipotesis di atas, data hasil pretest dan postest diolah dengan secara statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk memenuhi perhitungan statistik parametris. Jika data diolah berdistribusi normal, maka uji statistik selanjutnya adalah uji statistik parametris. Sebaliknya, jika data yang diolah tidak memenuhi berdistribusi normal, maka uji statistik selanjutnya adalah uji statistik nonparametris. Pengujian normalitas dapat menggunakan uji Shapiro- Wilk pada program SPSS versi 17.0 for window 57 Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Homogenitas

Untuk menguji homogenitas varians tes hasil kemampuan penalaran dan komunikasi matematis antara kelompok eksperimen dan kontroldilakukan denga SPSS 17.00 yang digunakan adalah Levene,s-tes yang diuji adalah: H 1 : 2 = 2 H 2 : 2 ≠ 2 Keterangan: H = Sampel homogen H t = Sampel tidak homogen a e 2 = Varians kelas eksperimen a k 2 = Varians Kelas kontrol Kriteria Uji: Terima H jika p-value 0,05 Tolak H jika p-value 0,05

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji t

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa yang mengguanakan pembelajaran teknik problem posing bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Jika data berdistribusi normal maka digunakan uji-t. Namun, jika data tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji Mann Whitney. UJI t Uji t untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen atau tidak. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan besarnya nilai t hitung dengan t table. Langkah-langkahnya adalah: a. Menentukan hipotesis Menentukan terlebih dahulu Ho dan H 1 b. Menentukan tingkat signifikan 58 Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menguji menggunakan dua sisi dengan tingkat signifikan = 5 c. Menentukan t hitung Berdasarkan hasil perhitungan dari SPSS yang telah dilakukan diperoleh akan diperoleh t hitung d. Menentukan t table Tabel distribusi t dicari pada = 5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df = n-2 sehingga akan diperoleh nilai t tabel e. Kriteria pengujian Jika t tabel t hitung dan P value 0,05 maka Ho diterima dan jika t hitung t table dan P value 0,05 maka Ho ditolak

d. Menghitung Indeks Gain yang Ternormalisasi

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol pada tes awal pretest dan tes akhir postest. Untuk melihat peningkatan hasil pretes dan postes akan digunakan gain gabungan. Adapun rumus untuk mencari data gain menurut Meltzer Arikunto, 2000: 29 Presentasi kenaikan = Indek Gain X 100 Dari data gain tersebut dilakukan uji normalitas dan uji perbedaan rata- rata. Uji ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran dengan teknik problem posing bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

I. Kegiatan Pembelajaran

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok pembelajaran, kelompok pertama, kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran teknik problem posing. Sedangkan kelompok kedua kontrol mendapatkan pembelajaran 59 Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konvensional. Namun demikian, pembelajaran pada dua kelompok tetap mengacu kepada silabus yang telah disepakati antara peneliti dan guru yang mengajar pada dua kelompok tersebut. Kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan seperti biasanya, yaitu guru mengawali pembelajaran dengan membahas soal-soal sebelumnya, kemudian memberikan penjelasan konsep yang baru secara informatif yang dilanjutkan dengan memberikan contoh soal dan diakhiri dengan memberikan soal latihan. Pada kelompok control, tidak ada perlakuan khusus dari peneliti. Sedangkan kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen, selengkapnya dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang terdapat pada Lampiran A.2

J. Bahan Ajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DAN MOTIVASI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING.

0 2 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) : Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur

1 5 52

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas IV di Dua Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Leles Kabu

1 3 67

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CORE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

1 2 61

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMA di Kabupaten Bima.

0 1 50

PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

4 16 59

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 4 50

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INVESTIGATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kota Tasikmalaya.

13 54 50

Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Penalaran Matematik Siswa Sekolah Dasar (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V SDN dalam Gugus 1 di Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hul

0 1 45

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IV di SDN Kota Bandung.

0 0 41