Konsumsi Bahan Kering HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 30 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Konsumsi Bahan Kering

Rerata bahan kering domba lokal jantan yang diperoleh selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rerata konsumsi bahan kering pada domba lokal jantan gekorhari Perlakuan Rerata Kelompok 1 Kelmpok 2 Kelompok 3 P0 328,34 421,58 476,00 408,64 a P1 501,61 489,55 642,32 544,50 b P2 621,86 852,59 996,66 823,70 c P3 792,84 888,87 1087,71 923,14 d P4 900,50 937,11 990,29 942,63 d Rerata 629.03 a 717,94 b 838,60 c Ket: Angka dengan superskrip yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan ada perbedaan yang sangat nyata P 0,01. Rerata konsumsi bahan kering pada penelitian ini secara berturut- turut dari P0, P1, P2, P3 dan P4 yaitu 408,64; 544,50; 823,70; 923,14 dan 942,63 gekorhari. Hasil analisis variansi pengaruh suplementasi minyak ikan terproteksi dan L-carnitin dalam ransum menunjukkan hasil berbeda sangat nyata demikian pula pada kelompok P0,01 lampiran 1 terhadap konsumsi bahan kering. Pada perlakuan P0 lebih rendah dibandingkan dengan P1, P2, P3 dan P4 yang memiliki palatabilitas tinggi. Menurut Kamal, 1997 bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi yaitu palatabilitas pakan. Menurut Soebarinoto et al., 1991 bahwa palatabilitas adalah segi kepuasan atau kesenangan dari suatu pakan. Palatabilitas mempengaruhi seleksi dan konsumsi pakan pada banyak spesies ternak. Palatabilitas sendiri berkaitan dengan bentuk maupun ukuran dari pakan, bau dari pakan dimana pada P1 sampai P4 ditambahkan onggok fermentasi yang memiliki bau harum. Pada tiap perlakuan menunjukkan adanya peningkatan konsumsi bahan kering. Konsumsi bahan kering P0 berbeda sangat nyata terhadap P1, P2, P3 dan P4. Konsumsi P0 lebih rendah dari pada keempat perlakuan lainnya,kemungkinan commit to user 31 31 karena pada P0 pakan kurang palatabel. Pada P0 diberi jagung kuning, pakan yang diberi onggok fermentasi konsumsi pakannya lebih baik hal ini karena onggok telah difermentasi, dari hasil fermentasi dari segi aroma menjadi lebih harum dari sebelum difermentasi, teksturnya menjadi lebih halus, fermentasi yang berhasil ditandai tekstur kompak dan berwarna keabuan pada permukaan adonan. Dimana fermentasi memberikan keuntungan antara lain memberikan flavor dan aroma produk yang lebih dibanding aslinya, palatable, menghasilkan beberapa vitamin antara lain vitamin B12, vitamin A, vitamin C, vitamin D, lebih tahan lama dan meningkatkan nilai nutrisi Pederson et al., cit Anitasari, 2010. Fermentasi dapat meningkatkan aroma, cita rasa dan nutrien serta palatabilitas produk Anitasari, 2010. P3 dan P4 yang ditambahkan minyak ikan terproteksi bau amis sudah terkurangi, teksturnya hampir sama demikian juga pada P3 dan P4 yang sudah berbentuk pasta dan sudah dikeringkan. Adanya peningkatan konsumsi bahan kering pada P1 sampai P4 kemungkinan karena adanya peningkatan kualitas pakan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Joseph 2007 yang menyatakan bahwa suplementasi sabun kalsium ternyata dapat meningkatkan kualitas ransum sehingga konsumsinya meningkat. Dari segi kualitas pakan dari P0 sampai P4 mengalami peningkatan kualitas pakan sehingga merangsang konsumsi pakan lebih banyak. Konsumsi pada P1 berbeda sangat nyata terhadap P2 karena pada P2 ditambahkan L-carnitin sedangkan P1 tidak ditambahkan L-carnitin. P2 berbeda nyata terhadap P3 dan P4 hal ini karena ada perbaikan nutrien pada pakan P3 dan P4 yang ditambahkan dengan minyak ikan tuna dan minyak ikan lemuru, sedangkan pada P2 hanya ditambahkan L-carnitin. Konsumsi bahan kering pada kelompok di tabel 6 diatas memperlihatkan bahwa rata-rata berturut-turut dari kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok 3 adalah 629,03; 717,94 dan 838,60 gekorhari. Dengan demikian dari kelompok pertama sampai kelompok ketiga menunjukkan kecenderungan naik, dan pada kelompok 1 rata-rata konsumsi bahan kering paling rendah. Kenaikan rata-rata konsumsi disebabkan karena adanya commit to user 32 32 pengelompokan ternak yang diacak sesuai dengan rancangan acak kelompok yaitu pengelompokan dari bobot badan kecil, bobot badan sedang dan bobot badan besar. Pada penelitian ini kelompok pertama memiliki kisaran bobot badan kecil, kelompok kedua memiliki kisaran bobot badan besar dan kelompok ketiga memiliki bobot badan yang besar. Untuk kelompok 1 berbeda sangat nyata P0,01 dengan kelompok 2 dan kelompok 3, sedangkan kelompok 2 menunjukkan berbeda nyata dengan kelompok 3. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan bobot badan antara ketiga kelompok dari bobot badan kecil, sedang sampai besar sehingga konsumsinya juga akan berbeda. Menurut Tillman et al., 1989 bahwa pada domba yang lebih berat atau memiliki bobot badan yang lebih besar akan memerlukan energi yang lebih banyak untuk mendapatkan kenaikan satu unit pertambahan bobot badan.

B. Konsumsi Bahan Organik

Dokumen yang terkait

Pengaruh suplementasi probiotik cair EM4 terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organic ransum domba lokal jantan

0 4 38

PENGARUH SUPLEMENTASI PROBIOTIK CAIR EM4 TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 29

PENGARUH PENGGANTIAN KONSENTRAT DENGAN TEPUNG SAMPAH ORGANIK DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 59

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS BIR DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 48

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, ACID DETERGENT FIBER (ADF) DAN NEUTRAL DETERGENT FIBER (NDF) RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 5 51

SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU TERPROTEKSI DAN L-CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA PAKAN SAPI PERAH LAKTASI.

0 1 4

SUPLEMENTASI L-KARNITIN DAN MINYAK IKAN TERPROTEKSI DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE).

0 0 11

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU DAN L-KARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK ITIK LOKAL JANTAN (ANAS PLATHYRYNCHOS).

0 0 4

PENGARUH PENGGUNAAN UREA-MINYAK DALAM RANSUM TERHADAP pH, KECERNAAN BAHAN KERING,BAHAN ORGANIK , DAN KECERNAAN FRAKSI SERAT PADA SAPI PO.

0 0 13

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

0 0 5