Domba Lokal Jantan TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 6 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Domba Lokal Jantan

Domba adalah hewan yang pertama kali didomestikasi. Hal ini ditemukan pada situs arkeolog di Iran. Seleksi pada domba dilakukan berdasarkan kualitas wol dan sudah dilakukan sejak 6000 tahun yang lalu. Saat ini sudah dihasilkan domba-domba komposit dengan menyilangkan dua atau lebih bangsa yang unggul. Sepintas, domba memang mirip dengan kambing. Namun jika ditelisik lebih jauh, antara keduanya memiliki perbedaan yang mendasar Susilorini et al., 2008. Domba mempunyai sifat atau kebiasaan naluriah, bahwa ia suka dan memakan rumput banyak hanya pada waktu tertentu saja, yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Domba dibandingkan dengan ternak yang lainnya, lebih suka bermacam-macam jenis rumput, kalau dilepas dipadang rumput akan cenderung memilih dahulu tunas rumput dari jenis yang tumbuh pendek Sumoprastowo, 1993. Secara fisiologi ternak domba, membutuhkan serat kasar dalam ransumnya. Bahan pakan ini terutama berasal dari hijauan, seperti rumput segar, rumput kering, silase atau jerami dan campuran biji-bijian yang mengandung penambahan mineral dan vitamin. Domba yang sedang bertumbuh atau laktasi membutuhkannya dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan domba yang tidak produktif. Ranting, cabang dari pohon-pohon dan semak-semak yang digunakan sebagai penambahan termasuk kedalam makanan domba yang dapat digunakan selain rumput segar dan kering Hanafi, 2004. Domba ekor tipis dikenal sebagai domba asli indonesia dan berkembang di daerah jawa Tengah dan Jawa Barat. Warna putih merupakan warna dominan dengan warna hitam di seputar mata, hidung, dan beberapa bagian tubuh lain. Ekor tipis dan tidak berlemak. Domba jantan memiliki tanduk yang kecil dan melingkar, sedang domba betina tidak bertanduk. Bulunya commit to user 7 7 berupa wol besar. Berat badan domba jantan berkisar 30-40 Kg dan domba betina 15-20 Kg Sodiq et al., 2008.

B. Pencernaan Ruminansia

Dokumen yang terkait

Pengaruh suplementasi probiotik cair EM4 terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organic ransum domba lokal jantan

0 4 38

PENGARUH SUPLEMENTASI PROBIOTIK CAIR EM4 TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 29

PENGARUH PENGGANTIAN KONSENTRAT DENGAN TEPUNG SAMPAH ORGANIK DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 59

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS BIR DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 48

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, ACID DETERGENT FIBER (ADF) DAN NEUTRAL DETERGENT FIBER (NDF) RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 5 51

SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU TERPROTEKSI DAN L-CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA PAKAN SAPI PERAH LAKTASI.

0 1 4

SUPLEMENTASI L-KARNITIN DAN MINYAK IKAN TERPROTEKSI DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE).

0 0 11

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU DAN L-KARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK ITIK LOKAL JANTAN (ANAS PLATHYRYNCHOS).

0 0 4

PENGARUH PENGGUNAAN UREA-MINYAK DALAM RANSUM TERHADAP pH, KECERNAAN BAHAN KERING,BAHAN ORGANIK , DAN KECERNAAN FRAKSI SERAT PADA SAPI PO.

0 0 13

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

0 0 5