Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemberian Makanan

5. Umur 3-5 tahun, anjuran pemberian makanannya yaitu sama dengan anak umur 2-3 tahun.

2.5.2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemberian Makanan

1. Pendapatan Pada umumnya jika tingkat pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan cenderung untuk membaik juga Suhardjo, 1986. Besar kecilnya pendapatan keluarga berpengaruh terhadap pola konsumsi dan pola konsumsi dipengaruhi pula oleh faktor sosial budaya masyarakat. Oleh karena itu bagi suatu masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah, usaha perbaikan gizi erat hubungannya dengan usaha peningkatan pendapatan dan pembangunan sumber daya manusia Roedjito D., 1989. 2. Banyaknya Anggota Keluarga Anak yang tumbuh dalam suatu keluarga yang miskin adalah paling rawan terhadap kurang gizi diantara seluruh anggota keluarga dan anak yang paling kecil biasanya paling terpengaruh oleh kekurangan pangan. Sebab seandainya besarnya keluarga bertambah, maka pangan untuk setiap anak berkurang dan banyak orang tua tidak menyadari bahwa anak-anak yang sangat muda memerlukan pangan relatif lebih banyak daripada anak-anak yang lebih tua Suhardjo,1986. Universitas Sumatera Utara 3. Budaya Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang kadang-kadang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi. Misalnya bahan- bahan makanan tertentu oleh sesuatu budaya masyarakat dapat dianggap tabu untuk dikonsumsi karena alasan-alasan tertentu Suhardjo, 2003. Dikemukakan juga oleh Nency Y, Arifin M.T. 2005, bahwa kebiasaan, mitos atau kepercayaan adat istiadat masyarakat tertentu yang tidak benar dalam pemberian makan akan sangat merugikan anak. 4. Pengetahuan Kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari merupakan sebab penting dari gangguan gizi Suhardjo, 1986. Ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan bayi dan anak serta adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak, khususnya pada umur dibawah 2 tahun Depkes RI, 2000. 2.5.3. Macam-Macam Zat Gizi Pangan dan gizi sangat berkaitan erat karena gizi seseorang sangat tergantung pada kondisi pangan yang dikonsumsinya. Masalah pangan antara lain menyangkut ketersediaan pangan dan kerawanan konsumsi pangan yang dipengaruhi oleh kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan adatkepercayaan yang terkait dengan tabu makanan Baliwati, Y.F., 2004. Universitas Sumatera Utara Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu: 1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama kegiatan sehari-hari. Karbohidrat terdiri dari tepung terigu seperti : nasi, kentang, mie, ubi singkong, dll; gula seperti: gula pasir, gula merah, dll. Dampak yang ditimbulkan apabila kekurangan karbohidrat sebagai sumber energi dan kekurangan protein adalah KEP Kurang Energi Protein. 2. Protein Dapat diperoleh melalui tumbuh-tumbuhan protein nabati dan melalui hewan protein hewan berfungsi : membangun sel-sel yang telah rusak, membentuk zat- zat pengatur seperti enzim dan hormon, dan membentuk zat anti energi. Apabila tubuh menderita kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar akan selalu terjadi. 3. Lemak Merupakan sumber tenaga, yang berfungsi : sebagai pelarut vitamin tertentu seperti A, D, E, K, sebagai pelindung alat-alat tubuh dan sebagai pelindung tubuh dari temperatur rendah. 4. Vitamin Dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air, meliputi vitamin B dan C dan vitamin yang larut dalam lemakminyak meliputi A, D, E dan K. Universitas Sumatera Utara 5. Mineral Mineral mempunyai fungsi : sebagai pembentuk berbagai jaringan tubuh, tulang, hormon dan enzim, sebagai zat pengatur berbagai proses metabolisme, keseimbangan cairan tubuh, proses pembekuan darah. 6. Air Air merupakan salah satu komponen yang penting bagi tubuh. Air dapat membantu mengatur suhu tubuh kita. Pasalnya, berat tubuh kita terdiri atas air sebanyak 55 sampai 75. Peranan air di dalam tubuh kita, sebagai pengatur proses pengantaran zat gizi dan kimia tubuh lainnya ke dalam sel, dan membawa perginya limbah yang dihasilkan tubuh. Air berfungsi sebagai pelarut dan alat angkut dalam tubuh, katalisator dalam reaksi biologik dalam sel, termasuk saluran cerna, pelumas pada sendi-sendi, memelihara konsentrasi fisik dan kimia dari cairan intra dan ekstra seluler serta sebagai peredam benturan. Namun ada kelompok ahli gizi yang belum menerima air sebagai sumber zat gizi. Alasan menambahkan kedua zat ini sebagai kelompok zat makanan adalah karena pada proses metabolisme zat gizi selalu diperlukan air dan oksigen. Alasan tidak menyetujui dimasukkan air dan oksigen ke dalam kelompok zat makanan karena kedua zat tersebut umumnya sangat mudah didapat Sajah, A., 2011.

2.5.4. Kebutuhan Gizi Balita

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita serta Peran Bidan Desa terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

21 229 116

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ISPA PADA ANAK PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA BLULUKAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOM

0 2 11

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI DESA GLADAGSARI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pencegahan Diare Pada Balita Di Des

0 0 19

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluargadan Motivasi Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi 2015

0 0 18

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluargadan Motivasi Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi 2015

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluargadan Motivasi Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi 2015

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluargadan Motivasi Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi 2015

0 1 29

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluargadan Motivasi Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi 2015

0 0 4

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluargadan Motivasi Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi 2015

0 0 20