kondisi, pejamu akan memberikan respons sebagaimana mestinya. Contoh, jika penjamu memiliki alergi alergi terhadap suatu zat dan kemudian terpajan zat tersebut,
reaksi alergi akan muncul.
5.2.1. Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Pemanfaatan Antenatal Care ANC
Hasil penelitian tentang variabel pendidikan ditemukan yang berpendidikan tinggi dengan persentase tertinggi memanfaatkan ANC sebanyak 68,1. Uji statistik
menunjukkan variabel pendidikan berpengaruh terhadap pemanfaatan ANC. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin tinggi tingkat pendidikan
ibu maka akan meningkat pemanfaatan ANC. Pendidikan penting karena merupakan dasar dari mengertinya orang dalam hal menerima informasi dapat lebih mudah
diterima dan diadopsi pada orang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi dari pada pendidikan rendah. Dalam hal ini pendidikan pada ibu hamil sebagian besar
sudah termasuk baik adalah pendidikan tinggi SMA dan PT sebesar 52,2. Pendidikan yang dimiliki oleh ibu berpengaruh terhadap pemanfaatan ANC,
dengan pengetahuan yang dimilikinya, akan berusaha untuk lebih mengetahui keadaan kehamilannya dan lebih berupaya mencari informasi tentang kesehatan ibu
hamil. Pendidikan akan membuat seseorang ingin lebih mengetahui lebih banyak hal yang diperlukan dan lebih tanggap terhadap informasi serta peka melihat perubahan-
perubahan yang terjadi. Hal ini sesuai Sedarmayanti 2001 yang dikutip oleh Hardywinoto 2007,
pendidikan akan mendorong individu dan merupakan salah satu unsur penting yang
65
Universitas Sumatera Utara
dapat memengaruhi keadaan seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan
akan lebih baik. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku seseorang sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan yang diperoleh. Perilaku kesehatan
akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai hasil dari pendidikan kesehatan.
5.2.2. Pengaruh Status Pekerjaan Ibu terhadap Pemanfaatan ANC
Hasil penelitian tentang variabel pekerjaan ditemukan ibu yang bekerja dengan persentase tertinggi memanfaatkan ANC sebanyak 73,5 responden. Uji
statistik menunjukkan variabel pekerjaan berpengaruh terhadap pemanfaatan ANC. Ibu yang tidak bekerja lebih banyak tidak memanfaatkan ANC, hal ini bahwa
ibu yang tidak bekerja kurang peduli terhadap kesehatannya dan malas untuk datang memeriksakan kehamilan. Selain itu ibu yang tidak bekerja kurang sadar dengan
akibat dari kurangnya pemeriksaan kehamilan sehingga kurang memanfaatkan ANC guna mengetahui keadaan kehamilannya. Ibu hamil yang tidak bekerja sebenarnya
akan memiliki waktu untuk memeriksakan kehamilannya karena tidak sibuk dengan pekerjaan, tetapi dalam penelitian ini ibu yang bekerja lebih peduli dengan keadaan
kehamilannya dan lebih memanfaatkan ANC. Keadaan ini diperlukan suatu pendekatan oleh petugas Puskesmas Simpang Limun terhadap ibu hamil, bahwa ibu
yang tidak bekerja untuk meningkatkan perhatiannya terhadap pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
kehamilan, karena mereka memiliki luang waktu yang banyak untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga keadaan kehamilannya dapat dipantau dengan baik.
Hal ini tidak sesuai Sugihartono 2005, bahwa seorang wanita yang bekerja akan memengaruhi keadaan kesehatannya terutama pekerjaan yang berhubungan
dengan lingkungan fisik, kimia maupun biologis, panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi dan lain-lain.
5.2.3. Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Pemanfaatan Antenatal Care ANC