Pengertian Politik Tipe – Tipe Strategi Pemasaran

50 pendekatan-pendekatan serta terobosan yang inovatif guna merebut pangsa pasar. Upaya yang dilakukan yakni mencoba untuk bersaing di pasar yang lebih luas, juga menentukan bagian pasar mana yang dapat dilayani dengan baik. Hal ini disebabkan konsumen yang bervariasi, baik dalam memenuhi kebutuhan dan kebiasaan mengkonsumsi barang dan jasa, mulai dari barang-barang kebutuhan sehari-hari, jasa perbankan, jasa transportasi hingga makanan. Disinilah para perusahaan berusaha mendistribusikan produk mereka ke berbagai wilayah belahan dunia. Dari kebutuhan tersebut, maka membuat arus perdagangan menjadi semakin ketat dan globalisasi pun terjadi. Karena adanya kemudahan akses perdagangan ke berbagai wilayah belahan dunia..

2.1.3.4. Pengertian Politik

Faktor Politik pun tidak kalah pentingnya dalam proses pemasaran. Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Menurut Aristoteles politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama selain itu politik bisa juga disebut sebagai s eni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. P erdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks, kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan 51 kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau kuota barang impor. Selain itu, menurut Amir 2009 “kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan”. Definisi Politik adalah - Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional “Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama” teori klasik Aristoteles. Menurut Amir M.S, berpendapat bahwa bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdangangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan. Dalam perdagangan internasional atau perdagangan bebas, suatu kebijakan dari pihak pemerintah perlu diberlakukan untuk tercapainya suatu pertumbuhan 52 ekonomi dan stabilitas yang selalu berarah positif, disini ada beberapa kebijakan dari pemerintah dalam perdagangan international atau perdagangan bebas. 1. Bea Cukai Cukai adalah pungutan oleh negara secara tidak langsung kepada konsumen yang menikmatimenggunakan obyek cukai . 2. Tarif Pajak Eksportimport Yang dimaksud dengan tarif adalah pajak ekspor atau impor yang dikenakan oleh suatu negara terhadap produk ekspor atau impor dari negara lain yang dibawa ke dalam atau ke luar daerah pabean. 3. Quota Kuota import adalah satu jenis halangan perdagangan bersifat melindungi yang menetapkan had fizkal pada jumlah barang yang bolehdiimport ke satu negara dalam jangka waktu tertentu. Kuota, seperti sekatan perdagangan lain, digunakan untuk menguntungkan pengilang barangan dalam ekonomi domestik dengan mengorbankan faedah yang boleh diperolehi oleh pengguna barangan dalam negara tersebut. 4. Subtitusi Impor Sebagai usaha suatu negara untuk melakukan subsitusi barang – barang import dengan barang – barang sejenis yang diproduksi oleh industry domestik, Berdasarkan jenis barang yang diproduksi. 53

2.2. Penelitian Terdahulu