Pada saat depth interview

64 demografisnya, sehingga hasil penelitian tidak menyimpang karena faktor – faktor sosio-ekonomi, gender, atau kepribadian yang tidak relevan, akan diperkaya oleh orang – orang yang berlainan dalam ciri – ciri tersebut.

3.7.2 Pada saat depth interview

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peneliti saat melakukan depth interview, Yaitu : 1. Memulai wawancara Mulyana 2003 : 184 menyarankan untuk “memulai wawancara dengan basa – basi ketimuran, namun tetap proposional dan secukupnya. Apa lagi bila responden adalah orang penting dan hanya memiliki waktu yang terbatas”. 2. Mengajukan pertanyaan a. Mulyana 2003 : 185 mengatakan “untuk memperoleh data secermat mungkin, sebaiknya peneliti memanfaatkan tape recorder. Namun, sebelum menggunakan tape recorder, peneliti harus meminta izin terlebuh dahulu kepada responden”. Hal yang mungkin terjadi adalah responden menjadi gugup ketika menyadari jawabannya direkam, namun biasanya hal ini tidak berlangsung lama, dan kegugupan itu mencair seiring dengan jalannya wawancara. Keuntungan peneliti bila menggunakan tape recorder adalah : 65 i. Peneliti dapat lebih berkonsentrasi penuh terhadap informasi yang diberikan responden karena tidak harus mencatat ataupun menulis seluruh informasi yanf teruca ii. “Data menjadi lebih lengkap dan akurat” Mulyana, 2003:185. b. Pertanyaan dalam depth interview cendrung dimulai dengan kata Tanya bersifat terbuka, seperti ‘bagaimana’, ‘apakah’, dan ‘mengapa’. c. Mulyana, 2003:183 mengatakan “peneliti harus dapat membawa wawancara ini menjadi sebuah ‘percakapan informal’, sehingga peneliti dapat menggali apa yang responden rasakan dan pikirkan”. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang akrab dan informal. Pertanyaan bahkan dapat diajukan dalam bahasa daerah, bila diyakini responden akan bersikap lebih terbuka. 3. Pedoman penyelenggaraan wawancara Hill et al dalam Tim, 1986 : 25 - 27 mengembangkan beberapa pedoman yang perlu diketahui dalam menyelenggarakan wawancara, yaitu : a. Penyusunan isi wawancara yang efektif, dengan berusaha menempatkan pesan utama pada awal pembicaraan. b. Sikap dan ekspresi vocal yang tepat. c. Saling membuka diri. d. Sesuaikan penggunaan alat peraga dengana kondisi saat wawancara. e. Memperhitungkan kepentingan dan perspektif penelitian. 66 4. Mengakiri depth interview a. Pertanyaan – pertanyaan yang bersifat pribadi seperti tempat dan tanggal lahir, usia, riwayat pendidikan, penghasilan, dan sebagainya diajukan pada akhir wawancara. Hal ini berkebalikan dengan pertanyaan dalam survey yang umumnya menempatkan pertanyaan – pertanyaan pribadi ini diawal wawancara. Tujuan teknik ini adalah menghindarkan respoden dari keharusan memberikan jawaban yang bersifat pribadi, yang mungkin membuatnya malu dan tersinggung sehingga mempengaruhi jawaban atas pertanyaan berikutnya, atau bahkan secara mendadak dan sepihak membatalkan wawancara. b. Pada akhir wawancara, peneliti sebaiknya meminta alamat, nomor telpon ataupun email responden. Tujuannya adalah agar memudahkan peneliti untuk menghubungi responden bila membutuhkan data tambahan.

3.7.3 Pasca depth interview