Laki – Laki 19 26 Tahun b. 26 - 35 tahun 36 - 45 tahun 8 SD b. SMP SMA 7 Sarjana S1 10 Buruhpekerja tetap 8 Staf Manejer 3

86 Table 4.2 KARAKTERISTIK RESPONDEN KARYAWAN DAN BURUH TETAP BERDASARKAN JENIS KELAMIN, UMUR, PEKERJAANJABATAN, DAN TAHUN BERGABUNG Sumber: Data Primer No Kategori Data Demografi Jumlah Presentase 1 Jenis Kelamin

a. Laki – Laki 19

95 b. Wanita 1 5 2 Umur

a. 26 Tahun b. 26 - 35 tahun

10 50

c. 36 - 45 tahun 8

40 d. 45 tahun 2 10 3 Tingkat Pendidikan

a. SD b. SMP

c. SMA 7

35 d. Diploma

e. Sarjana S1 10

50 f. Pasca Sarjana S2-S3 3 15 4 Jenis Jabatan Pekerjaan

a. Buruhpekerja tetap 8

40 b. Karyawan 7 35

c. Staf Manejer 3

15 d.Manejer bagian 2 10 5 Tahun Bergabung 1980 – 1985 1 5 1986 – 1990 1991 – 1995 6 30 1996 -2000 3 15 2001 – 2005 3 15 2006 – 2010 7 35 87 Tabel 4.2. Menunjukkan bahwa dari 22 pekerja PT.Perkebunan Nasional V Kota Pekanbaru yang menjadi responden penelitian ini, sebanyak 19 orang atau 95 adalah laki – laki, dan 1 orang 5 adalah wanita. Berdasarkan usia 10 orang atau 50 responden adalah 26 – 35 tahun, 8 orang atau 40 adalah 36 – 34 tahun, 2 orang atau 10 adalah lebih dari 45 tahun. Dalam hal tingkat pendidikan, 7 orang atau 35 responden berpendidikan SMA, 10 orang atau 50 responden berpendidikan sarjana, dan 3 orang atau 15 responden berpendidikan pasca sarjana. Berdasarkan jenis jabatan pekerjaan, sebanyak 8 orang atau 50 responden sebagai buruh tetap, 7 orang atau 35 responden sebagai karyawan tetap, 3 orang atau 20 responden sebagai staff manajer, dan 2 orang atau 15 responden sebagai manejer bagian. Berdasarkan tahun masuknya pekerja, sebanyak 1 orang atau 15 responden masuk bekerja pada tahun 1980 – 1985, sebanyak 6 orang atau 15 responden masuk bekerja pada tahun 1991 – 1995, sebanyak 3 orang atau 15 responden masuk bekerja pada tahun 1996 – 2000, sebanyak 3 orang atau 15 responden masuk pada tahun 2001 – 2005, dan sebanyak 7 orang atau 35 responden masuk pada tahun 2006 – 2007. 88 4.2.1. Analisis Elemen Strategi Pemasaran Product, Place, Promotion, dan Price dalam Menghadapi Perubahan Pasar, Kompetisi, Teknologi dan Politik Elemen Strategi pemasaran dalam menghadapi perubahan teknologi, politik, kompetisi dan pasar dapat dijabarkan menjadi : Gambar 4.4 Elemen Strategi Pemasaran dan Perubahan Teknologi, Politik, Kompetisi dan Pasar Untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai elemen-elemen strategi pemasaran dalam menghadapi perubahan pasar, kompetisi, teknologi dan politik pada PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru. Berdasarkan in-depth interview dengan staf manager beserta pekerja karyawan tetap PKT atau yang disebut dengan buruh, pada PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru. Maka 89 penerapan elemen strategi pemasaran PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru dapat dijabarkan sebagai berikut. 4.2.1.1.Product Produk 4.2.1.1.1 Akibat perubahan teknologi Hal-hal yang dilakukan perusahaan terhadap teknologi dalam melakukan inovasi-inovasi dan ide untuk mengimprovisasi produk tidak banyak, perusahaan lebih berfokus pada pemeliharaan dan perbaikan terhadap mesin-mesin yang ada saat ini. Perusahaan lebih berfokus pada maximalisasi tandan buah segar TBS agar memiliki rendemen mutu yang baik dengan kualifikasi berat TBS diatas 5kgtandan dan tidak melakukan proses produksi terhadap buah yang sudah berondolan. Hal tersebut dikarenakan mampu mempengaruhi kualitas atau rendemen CPO baik dari sisi kadar air, kadar kotoran dan lemak nabati LB. Dalam skema proses produksi perusahaan membutuhkan waktu 7 hingga 8 jam agar menghasilkan 8 ton CPO dengan pengorbanan 30 ton tandan buah segar TBS. Oleh karna itu sejak tahun 1994 disaat PT. Perkebunan Nusantara V dikonsolidasi tidak ada perubahan proses produksi dalam hal ini teknologi yang berubah. Perusahaan hanya melakukan reparasi atau service terhadap mesin-mesin tersebut. Hal senada di ungkapkan bapak nugroho selaku staf maneger pemasaran urusan CPO PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru. yang mengatakan “ Bahkan sejak bapak saya kerja disini sebagai salah satu pendiri PTP. Nusantara 90 mesin-mesin produksi itu tidak pernah diganti-ganti”. Bahkan dia bertanya “adek tau PT. Astra? Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang memiliki teknologi proses produksi tercanggih di Indonesia. Namun, sebenarnya teknologi proses produksi tidak mempengaruhi rendemen CPO namun bahan bakulah yang mempengaruhi rendemen CPO. Hal senada diungkapkan bapak suparman yang mengatakan “teknologi kita nggak pernah berubah dari dulu sampai sekarang tapi itu tidak mempengaruhi rendemen CPO dan satu-satunya yang mampu mempengaruhi rendemen CPO hanyalah bahan baku TBS dan jadwal pemupukan”. A .Peta Pemupukan Peta pemupukan sangat penting untuk melihat perkembangan dari kegiatan pemupukan. Dengan peta pemupukan akan terlihat di blok mana saja yang sudah terpupuk dan diblok mana yang belum terpupuk. Peta pemupukan berasal dari peta divisi dimana bila selesai pemupukan maka peta tersebut diisi dengan menggunakan stabilo sesuai blok yang dipupuk pada hari itu. Dari peta pemupukan maka asisten bisa merencanakan kapan kegiatan ini selesai dilakukan.

B. Persiapan Pemupukan

Sebelum melakukan pemupukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kebersihan piringan dan pasar pikul, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan pupuk, ketersediaan alat dan transportasi. 91

C. Waktu Pemupukan

Waktu pemupukan ditentukan oleh iklim terutama curah hujan. Selain itu juga ditentukan oleh sifat fisik tanah, pengadaan pupuk, serta sifat sinergis dan antagonis antar unsur hara. Pemupukan semester pertama dilakukan pada bulan FebruariMaret untuk pupuk Urea, KCl, dan RP serta bulan AprilMei untuk pupuk Kieserit dan HGF-Borat, sedangkan semester kedua dilakukan pada bulan AgustusSeptember. Pemupukan semester kedua khusus untuk pemupukan sisa pupuk Urea dan KCl pada semester pertama.

D. Hubungan Pemupukan dan Produktivitas Tanaman

Pemupukan merupakan suatu upaya untuk menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman sehingga produktivitas yang dihasilkan optimal. Pemupukan yang baik mampu meningkatkan produksi hingga mencapai produktivitas standar sesuai dengan kelas kesesuaian lahan. Untuk mencapai produktivitas yang optimal maka harus memperhatikan konsep 4 T yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, dan tepat. Menurut Suwandi et al. 2000, pemupukan dilakukan dengan penyebaran secara merata pada lingkaran batang yaitu antara 1 – 3 m dari batang pokok. Radius tersebut diperhitungkan dari kenyataan bahwa sebaran akar yang optimal mendominasi lingkar batang dengan radius 1–3 m dari pokok. Selain itu, penurunan produktivitas juga disebabkan oleh kondisi tanaman yang mengalami defisisensi hara. Bila tanaman terkena defisiensi hara maka daun tidak bisa 92 melakukan fotosintesis secara optimal sehingga produktivitas tanaman menjadi rendah. Gambar 4.2 Skema Proses Produksi Sumber: Pabrik Kelapa Sawit Sei Galuh Sei Galuh 93

4.2.1.1.2 Akibat Perubahan Kompetisi

Perubahan-perubahan kompetisi yang semakin dinamis dan kompetitif semakin terlihat ketika dari segi kualitas, harga, dan bahan bakunya yang baik, dapat mempegaruhi pasar dan perilaku pelanggan terhadap perusahaan. Sejak era 1999 perusahaan membangun program Coporate Social Responsibilitynya CSR dengan menggunakan program transmigrasi dari masyarakat Prov. Sumatera Utara dan Pulau Jawa untuk bekerja di wilayah Prov. Riau dan sekitarnya, dengan memberikan kredit perkebunan kelapa sawit seluas 2 Ha. Dengan syarat, menjual TBS mereka pada PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru, hingga Perkebunan tersebut ingin dijual kembali oleh pemiliknya. Namun kenyataannya, setelah kredit terlunasi pihak ke 3 rakyat sekitar tidak menjual TBS mereka pada PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru. Hingga saat ini Perusahaan sedang melakukakan upaya untuk melakukan pendekatan kepada pihak ke 3 dalam bentuk pemenuhan kebutuhan perlatan perkebunan dan aktivitas-aktivitas pertanian seperti replanting, penanaman, pembibitan maupun pemeliharaan dalam bentuk kemitraan. Hal serupa dinyatakan oleh bapak joko selaku kepala pembukuan Strategi Unit Bussines SBU Sei Galuh “bahwa kita sudah berusaha membantu ekonomi mereka, namun mereka berbuat tidak sebaliknya. Mereka menjual TBS-TBS tersebut kepada pihak swasta untuk diproses menjadi CPO. Tentu ini akan menjadi boomerang bagi kita, kita tidak mendapatkan bahan baku yg memiliki kuantitas yang banyak serta qualitas yang baik. Karenakan lahan-lahan mereka 94 yang kita berikan itu struktur tanahnya, bibit-bibitnya juga bagus, tapi buahnya tidak dijual kepada kita. Itu menjadi sebuah kerugian agi kita sendiri.”

4.2.1.1.3 Akibat Perubahan Pasar

Hasil dari pembahasan bersama bapak nugroho selaku staf manejer urusan CPO PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru. Mengungkapkan bahwa “produk perusahaan sangat mendukung perubahan pasar yang terjadi walupun tidak signifikan, Karna sebenarnya yang mempengaruhi adalah bahan bakunya dan bahan baku mengacu pada pasar, cuaca dan pemupukan”. Sementara ini prospek minyak sawit dunia triwulan IV2011 diprakirakan melemah dengan tren pergerakan harga berfluktuatif menurun. Hal ini dipengaruhi karna adanya peningkatan produksi mengingat, para pekerja buruh kembali bekerja seperti biasa setelah libur panjang selama bulan puasa, disamping faktor cuaca yang membaik setelah sebelumnya dilanda kemarau panjang. Disisi lain permintaan minyak nabati untuk memenuhi kebutuhan konsumsi menjelang liburan natal dan tahun baru mengalami peningkatan. Menurut bapak rimra warman selaku asisten pengendalian mutu pada Pabrik Kelapa Sawit Sei Pagar PKS Sei Pagar “Dalam proses produksi, dari dulu sampai sekarang emang nggak ada melakukan inovasi, karna yang kita kelola inikan buah dari pohon kelapa sawit. Hasil pengelolaannya kalo tidak minyak sawit ya inti sawit yang menjadi palm kernel oil PKO dan palm kernel mill PKM. Kalo mau berkembang ya kita musti melakukan perubahan ke industri 95 hulu, baru kita bisa maju. Nah yang penting penjadwalan pemupukannya, bibitnya, dan cuaca tentunya. Makanya kita musti tau dulu product knowledge.”. Sumber : ptpn5.com Table 4.3 Pangsa Produksi dan Konsumsi Minyak 96

4.2.1.1.4 Akibat Perubahan Politik

Kadar ALB dari CPO yang diterima dipasaran yakni antara 2,45-3,5 persen, kadar air dan kotoran adalah antara 0,1 0,4 dengan rendemen antara 20 -25, sehingga perusahaan PT. Perkebunan Nusantara V mempunyai target ALB sebesar 2,6 , kadar air dan kotoran sebesar 0,1 dan rendemen 21 agar produknya mempunyai daya saing yang tinggi dipasaran dan mendapatkan harga yang baik sehingga mendapat keuntungan yang besar bagi perusahaan. Pengembangan perkebunan kelapa sawit memberikan pengaruh positif maupun negative terhadap lingkungan social dan ekologi, seperti meningkatkan perekonomian masyarakat dan menambah devisa Negara dari ekspor CPO Crude Palm Oil ke Negara China, Uni Erofa, Amerika, India. Ekspor CPO Indonesia tahun 2011 volumenya 16.5 juta ton,untuk tahun 2012 prediksi naik 8 menjadi 17.5 hingga 18 juta ton. Pemerintah menetapkan pajak ekspor minyak sawit mentah untuk bulan Mei 2011 sebesar 17,5 persen. Angka itu turun sekitar 22 persen dibandingkan pajak ekspor minyak sawit mentah bulan April 2011, yakni 22,5 persen. Penurunan pajak mengikuti penurunan harga minyak mentah sawit. Contoh Harga referensi CPO bulan Mei 2011 sebesar 1.145,05 dollar AS per metrik ton, sementara pada bulan April tercatat 1.207,53 dollar AS per metrik ton.cifRoterdam-Belanda. Sepanjang bulan Maret, pajak ekspor CPO masih tinggi, yakni 25 persen. Diperkirakan tren penurunan harga masih akan terus berlanjut. 97 Untuk ketahui Crude palm oil CPO, minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia tidak boleh diperdagangkan di negaranya Paman Sam Per 28 Januari 2012, Amerika mengeluarkan keputusan melalui notifikasinya bahwa crude dinilai tidak ramah lingkungan.terutama Pengolahan CPO oleh Pabrik kelapa Sawit PKS masih di temukanya Pabrik PKS tidak peduli pembuangan limbah,cerobong apa mengeluarkan asap menghitam. faktor tumpah tindih lahan perkebunan rakyat dengan perusahaan swasta bisa menimbulkan konflik antar masyarakat tempatan. ekspansi pembukaan lahan perkebunan oleh perusahaan raksasa kelapa sawit telah menghancurkan eksosistem ,deforestasi hutan,juga kehilangan keanekaragaman hayati dan fauna serta plasma nutfah. Pembersihan lahan hutan land clearing untuk perkebunan kelapa sawit dengan cara membakar menghabiskan biaya ekonomi,social,ekologi,juga berdampak terhadap kesehatan manusia asap kabut dari pembakaran lahan itu.menimbulkan ispa penyakit saluran Pernapasan akibat asap kabut. Perkebunan kelapa sawit mengakibatkan hilang sumber air sehingga memicu kekeringan,peningkatan suhu dan gas rumah kaca mendorong terjadinya bencana alam. 98

4.2.1.2 Price Harga

4.2.1.2.1 Akibat perubahan Teknologi

Ditemukan di Pabrik Kelapa Sawit Sei galuh PKS Sei Galuh dan Pabrik Kelapa Sawit Sei Pagar PKS Sei Pagar, bahwa tidak ada perbahan teknologi yang signifigan sejak dilakukannnya konsolidasi antara PTP. Nusantara II, PTP. Nusantara IV dan PTP. Nusantara V. Namun menurut bapak Suparman selaku kepala bagian manejemen pengendalian mutu di Pabrik Kelapa Sawit Sei Pagar PKS Sei Pagar dengan nada rendah iya menceritakan “saya rasa dalam perubahan teknologi antara yang dulu dengan yang sekarang ini tidak mempengaruhi harga, sebaliknya yang mampu mengendalikan harga ini justru pasar seperti permintaan, penawaran, tingkat konsumsi dan persediaan,sambung pak nugroho ditempat yang berbeda.

4.2.1.2.2 Akibat Perubahan Kompetisi

Ternyata pelayanan mempengaruhi harga dalam mempengaruhi penjualan CPO dan pembelian tandan buah segar TBS. Bapak jarwo selaku kepala urusan CPO kantor pusat menceritakan “Sejak terlunasinya kredit rakyat atas perkebunan yang diberikan, seluas 2 Ha. Rakyat sekitar Pihak ke 3 tidak lagi mau menjual TBS nya kepada PT. Perkebunan Nusantara V. Karna PT. Perkebunan Nusantara V hanya mampu membeli TBS rakyat dengan harga yang rendah di bandingkan perusahaan-perusahaan swasta. Jelas hal tersebut dikarenakan jumlah karyawan kita terlalu banyak, ya alokasinya jadi lebih kecil. 99 Sementara itu jika kita perhatikan perusahaan swasta, jumlah karyawan mereka sedikit tentu mereka mampu membeli TBS dengan harga mahal”. Diwaktu yang berbeda bapak saragih selaku kepala pembukuan di Pabrik Kelapa Sawit Sei Pagar menceritakan dengan nada yang tinggi dan tegas “karena itu kita sekarang sedang melakukan pendekatan terhadap pihak ke-3. Agar mereka mau mejual TBS nya kepada kita dengan memberikan “fasilitas” peralatan- peralatan perkebunan. Apa lagi kebun mereka itukan membutuhkan replanting jika usianya sudah tua, jadi mereka masih membutuhkan kita ”. Dari produk turunan TBS kita akan mengenal minyak sawit yang disebut dengan Palm Kernel Oil PKO dan Palm Kernel Mill PKM. Ditemukan bahwa perusahaan memiliki lembaga instansi yang dipercaya untuk menjadi salah satu faktor dalam menentukan strategi harga untuk melakukan expor yaitu Malaysia Derivative Exchange MDEx dan CPO CIF Rotterdam yang merupakan pasar modal dan investasi dengan tiga segmen yang berbeda yaitu ekuitas, keuangan dan komoditas dan yang terakir PT. Kharisma Pemasaran Bersama PT. KPB Nusantara dimana perusahaan ini adalah tempat melakukan tender CPO Lokal sebagai mediator dan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Swasta PT. KPB Swasta milik masing-perusahaan swasta. 100 Grafik 4.1 Trend harga CPO Menurut CIF Rotterdam Sumber : Data Primer, diolah Grafik 4.2 Trend harga CPO menurut MDEX Malaysia Sumber : Data Primer Diolah 101

4.2.1.2.3. Akibat Perubahan Pasar

Ditemukan dalam bisnis capital intensive seperti PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru, Perubahan pasar yang dipengaruhi oleh perubahan tingkat harga yang dinamis. Menurut bapak nugroho selaku assisten manejer pemasaran CPO. “Sebenarnya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga dalam penjualan export CPO ada lima yaitu Demand, Supply, Kurs, Persaingan dan Subtitusi Komoditi seperti minyak kedelai sebagai pesaing minyak nabati CPO.” Persedian akhir Palm Kernel Oil PKO periode 20102011 lebih tinggi naik 16.07 menjadi 0.65 juta ton dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini akibat harga yang relative tinggi menyebabkan penurunan konsumsi PKO periode 20102011 di UNI Eropa dan stagnasi permintaan dari AS. Pada periode 20112012 diperkirakan produksi PKO meningkatkan 5.8 yang diimbangi dengan peningkatan konsumsi sebesar 7.9, sehingga stok akhir meningkat 6.2 lebih rendah dibandingkan stok akhir periode 20102011, sebagai berikut : Table 4.4 Prospek CPO Sumber : Data Primer, diolah 102 garis bawah : pelanggan PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru Sumber : Data Primer, diolah Table 4.5 Pelanggan PTP. Nusantara V Pekanbaru di PT. KPB Nusantara T E N D E R C P O Periode ke : 24 Tanggal 07 Februari 2012 L O K A L PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I III IV IV V VI VII VII XIII XIII XIII 500 500 1000 1000 1000 750 2000 1000 1000 1000 1000 No. Nama Pembeli Franco Franco Franco Fr P P Fob Loco Fob Fob Fob Tyn FOB FOB PP PT SAN PT SAN Sktr Mdn PKS B.Baru Panjang PgnPrb Tnh Mrh Trisakti Medan Blwn Blwn BlwnKT Siak Ophir Plmbng Lpng Kalbar Kaltim Kalsel Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1 Musim Mas 8,518 8,518 8,518 8,518 8,428 8,318 2 Wira Inno Mas 8,218 3 Indokarya Internusa 8,318 4 Nagamas Palmoil Lestari 8,403 5 Victorindo Alam Lestari 8,461 8,461 8,461 6 Bina Karya Prima 7,425 7,250 7,250 7 Berlian E. S. T. 8,498 8,498 8,498 8 Hidreen Palm International 8,209 8,260 9 SMART Tbk 8,488 8,488 8,488 8,488 10 Sinar Laut 8,350 11 Multimas Nabati Asahan 8,510 8,535 8,530 8,535 7,635 12 Sinar Alam Permai 8,285 8,335 13 Wilmar Nabati Indonesia 8,435 8,285 7,575 7,575 Penawaran tertinggi Perusahaan MM MNA MNA MNA WINA SAP SAP SL MNA WINA WINA Harga Incl.PPN. 8,518 8,535 8,530 8,535 8,435 8,285 8,335 8,350 7,635 7,575 7,575 Penawaran terendah Perusahaan SMART VAL VAL VAL NPO HPI IKIN HPI BKP BKP BKP Harga Incl.PPN. 8,488 8,461 8,461 8,461 8,403 8,209 8,318 8,260 7,425 7,250 7,250 Pemenang Perusahaan MM MNA MNA MNA WD HPI WD SL WD WD WD Harga Incl.PPN. 8,535 8,535 8,535 8,535 8,480 8,315 8,385 8,385 8,270 8,210 8,210 Note : WD:Withdrawn 103

4.2.1.2.4 Akibat Perubahan Politik

Harga rata-rata kegiatan pemasaran CPO kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara V bersifat elastic. Contoh, perubahan harga sebesar 1 ditingkat pemasar akan mengakibatkan perubahan harga kurang dari nol mendekati minus ditingkat produsen pada kegiatan pemasaran CPO export PT. Perkebunan Nusantara V. Karena menurut sugiono 2004 apa bila elastisitas transmisi harga lebih kecil dari Et 1 dapat diartikan bahwa perubahan harga sebesar 1 ditingkat pemasar akan mengakibatkan perubahan harga kurang dari 1 ditingkat produsen. Hal ini disebabkan karena peningkatan output, seperti harga TBS, harga solar pabrik dan upah tenaga kerja dalam pembuatan CPO dan lemahnya posisi tawar bargaining position PT. Perkebunan Nusantara V serta hal-hal yang bersifat politis. Peneliti juga menemukan bahwa apa bila perusahaan sudah menyangkut dengan politis sebuah perusahaan tidak bisa memandang hanya dari sisi ekonominya saja. Namun pasti sudah berkaitan dengan pertahanan, keamanan dan bagaimana caranya agar kerja sama dapat tetap terjaga.

4.2.1.3 Place Lokasi

4.2.1.3.1 Akibat Perubahan Pasar

Peneliti menemukan bahwa salah satu keunggulan kompetitif dari PT. Pekebunan Nusantara V Kota Pekan baru adalah lokasi pabrikasi yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi Riau. Dengan empat Strategi Bussines Unit SBU yaitu SBU Sei Galuh, SBU Sei Tandun, Sei Rokan, SBU Sei Dalam, SBU Plasma dan 12 Pabrik Kelapa Sawit itu memudahkan para pihak ke – 3 untuk menjual 104 TBSnya kepada PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru. Menurut cerita bapak saragih selaku kepala pembukuan pabrik kelapa sawit sei galuh ketika ditanya dengan nada tinggi iya mengatakan “ya jelas mereka perusahaan- perusahaan swasta adalah pesaing kita dalam pembelian Tandan Buah Segar TBS masyarakat sekitar, dan CPO mereka lebih baik karna qualitas Tandan Buah Segarnya bagus” Sedangkan Untuk penjualan PKO maupun PKM CPO dalam negri menurut bapak jarwo sebagai kepala manejer bagian pemasaran urusan CPO mengatakan “semua perusahaan perkebunan kelapa sawit di Riau ini memusatkan proses transaksinya dipelabuhan siak dan di dumai, mau itu ekspor maupun impor kita pusatkan di Kota Dumai dan Kota Siak tergantung letak perkebunan dan pabrik kelapa sawitnya.” Dan perubahan kompetisi disini sebenarnya ada pada benak pelanggan, kalau pelanggan merasa lebih nyaman melakukan aktivitas bisnisnya pada perusahaan swasta ya pastinya mereka berbisnis dengan perusahaan swasta lainnya. Sebelum konsolidasi, Strategi Bussines Unit SBU dan Pabrik Kelapa Sawit kita belum tersebar diseluruh wilayah Provinsi Riau. Tapi kita kan perusahaan milik Negara. setelah konsolidasi, pengembangan pasar kita tersebar diseluruh Indonesia”. 105 Gambar 4.1 Unit Kerja dan Lokasi PT.Perkebunan Nusantara V Persero Sumber : ptpn5.com

A. Strategic Business Unit SBU Sei Galuh

11. Kantor SBU SGH SGH SBU Office 12. Kebun intiKKPA Sei Pagar SPA SPA Estate 13. Kebun intiKKPA Sei Galuh SGH SGH Estate 14. Kebun Inti KKPA Sei Garo SGO SGO Estate 15. Kebun Tanjung Medan TME TME Estate 16. Kebun inti tanah putih TPU TPU Estate 17. Pabrik Kelapa Sawit PKS SPA Palm oil mill POM SPA 18. PKS Sei Garoh POM SGO 19. PKS TPU POM TPU 20. PKS TME POM TME 106

B. SBU TANDUN TAN

13. Kantor UBS TAN SBU TAN Office 14. Kebun Sei Kencana I SKE I SKE I Estate 15. Kebun Sei Kencana II SKE SKE II Estate 16. Kebun Sei berlian SBE SBE Estate 17. Kebun Tan TAN Estate 18. Kebun terantam TER TER Estate 19. Pengembangan Kebun inti Sei Tapung STA STA Nucles Estate Development 20. Kebun Sei Lindai SLI SLI Estate 21. Kebun Tamora TAM TAM Estate 22. PKS TER TER POM 23. PKS TAN TAN POM 24. PKO TAN TAN PKO

C. SBU Sei Rokan SRO

9. Kantor SBU SRO SBU SRO Office 10. Kebun inti Sei Tapung STA STA Estate 11. Kebun Sei Siasam SSI SSI Estate 12. Kebun SRO SRO Estate 13. Kebun Sei Intan SIN SIN Estate 14. PKS SRO SRO POM 15. PKS SIN SIN POM 16. PKS STA STA POM 107

D. SBU Lubuk Dalam LDA

11. Kantor SBU LDA LDA Office 12. Kebun Inti Sei Buatan SBT SBT Estate 13. Kebun LDA LDA Estate 14. Kebun Air Molek 1 AMO 1 AMO 1 ST 15. Kebun AMO 2 AMO 2 ST 16. Pengembangan AMO AMO ST Development 17. PKS SBT SBT POM 18. PKS LDA LDA POM 19. Unit Pabrik pengolahan Karet Rakyat PKOPPKR Bukit Selasi BSE Small Holder Factory 20. Pembangunan PKS AMO AMO POM Development

E. SBU Plasma

6. Kantor SBU Plasma Plasma SBU Office 7. Kebun Plasma SBT, LDA SBP, LDA Plasma ST 8. Kebun Plasma STA, SSI, SIN STA , SSI, SIN Plasma ST 9. Kebun Plasma SGO, SPA, PPU SGO, SPA , TPU ST 10. PKS SGH, Kebun Plasma SGH SGH POM, SGH Plasma ST

4.2.1.3.2 Akibat Perubahan Teknologi

Peneliti menemukan bahwa perubahan teknologi yang terjadi yang berhubungan dengan lokasi adalah sistem informasi yang dimiliki perusahaan. Dengan teknologi system informasi yang dimiliki perusahaan saat ini perusahaan dapat menjangkau pelanggannya. Meskipun ditempat yang berbeda. Misalnya dalam melakukan pemesanan atau pengorderan minyak sawit dapat menghemat 108 waktu lebih efisien dan tidak mengantri dilokasi transaksi yang mampu berdampak pada pembengkakan biaya transportasi. Menurut bapak arif budiman sebagai staf pemasaran CPO “ dengan system informasi pengiriman beritafile berbasis web. PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru sehingga semua data up to date dan memudahkan dalam monitoring produksi dan menentukan strategi penjualan maupun pembelian bahan baku”.

4.2.1.3.3. Akibat Perubahan Kompetisi

Pada 28 Januari 2012, AS secara resmi menolak CPO dan turunannya asal Indonesia. Alasannya, sawit Indonesia adalah produk yang tidak ramah lingkungan. Selidik demi selidik peneliti menemukan beberapa jurnal yaitu tentang kehadiran Greenpeace di Indonesia merupakan penjajahan model baru yang tidak lagi mengedepankan kekuatan militer. Akan tetapi, sasarannya tetap sama yakni menguasai perekonomian Indonesia.“Makanya tidak adil juga, impor pesawat Boeing kita banyak, Presiden Barrack Obama bahkan langsung menyaksikan kerja sama itu. Namun, produk kita malah ditolak, tutur wawan selaku dosen FE UI. Dari sini sebenarnya sudah jelas apa maksud mereka”. Menurut Wawan, perlawanan terhadap boikot AS itu bisa sukses jika pemerintah dan pengusaha sepakat melakukan lobi-lobi informal kepada pihak- pihak yang berpengaruh di negeri Paman Sam itu. “Dekati saja orang berpengaruh di sana diikuti dengan lobi formal. Kita tahu hubungan antara SBY dan Obama cukup dekat. Ini yang perlu dicermati,” imbaunya. Di sisi lain, sambung Wawan, RUU Ormas yang saat ini digodok DPR juga bisa menjadi pintu masuk untuk 109 menghentikan gerakan destruktif LSM asing terutama Greenpeace. Namun, dia meminta pemerintah agar tetap mewaspadai manuver Greenpeace. Jurukampanye Media Greenpeace Asia Tenggara Hikmat Soeriatanuwijaya berulangkali kepada wartawan membantah tudingan bahwa organisasi sosial itu ingin merusak ekonomi Indonesia dan ditunggangi kepentingan bisnis negara maju.

4.2.1.3.4. Akibat Perubahan Politik

Dari hasil wawancara bersama karyawan maupun manejer PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru peneliti tidak menemukan hal yang signifikan yang langsung dapat mempengaruhi lokasi perusahaan dengan kondisi politik, untuk mendapatkan kekusaan secara konstitusional dan non-konstitusional. Baik dalam bentuk kebijakan kuota impor, tariff pajak imporexport, beacukai, subtitusi impor. Hanya saja ketika diberlakukannya konsolidasi pada tahun 1996 wilayah pasar perusahaan semalin luas. Seperi yang telah dijalaskan pada bagian “akibat dari perubahan pasar”. 4.2.1.4. Promosi Promotion 4.2.1.4.1 Akibat Perubahan Kompetisi Menurut bapak saragih selaku kepala pembukuan pabrik kelapa sawit Sei Pagar bahwa “persaingan yang sesungguhnya itu ada dalam benak pelanggan.. Pembelian TBS itu harganya ditentukan dari kantor pusat jadi nggk kita tentukan begitu-begitu aja, adapun kadang harga rekomendasi dari disbun riau kemudian diinformasikan lagi dengan management disini. Misalnya beginikan, dengan 110 jumlah karyawan 160 orang bisa nggk perusahaan untung. Dengan harga beli yang lebih lemah dibandingkan perusahaan pesaing. Contohnya PT. Mataram. Oleh karna itu kita sudah mulai melakukan pendekatan-pendekatan melalui fasilitas peralatan perkebunan. Terutama perkebunan yang ingin melakukan replanting.” Untuk penjualan CPO, promosi yang dilakukan perusahaan dalam menjual PKO maupun PKM dalam negri melalui PT. Kharisma Pemasaran bersama. Namun menurut bapak shalul harahap sebagai manejer bagian pemasaran “sejauh ini kita belum ada melakukan promosi secara langsung seperti brosur. Tapi kita sering melakukan promosi secara langsung dan intens kepada pelanggan melalui email, telephone, dan web-site dengan memberikan prospek atau tren harga CPO satu tahun yang akan datang. Dengan rendemen yang ada.”

4.2.1.4.2. Akibat Perubahan Pasar

Saat ini periklanan yang sering digalakan adalah melalui kegiatan media cetak dan elektronik. Salah satunya dengan mulai maraknya iklan dengan melalui media internet dan kegiatan yang sering digunakan perusahaan dalam melakukan promosi adalah personal selling. Kegiatan ini bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi. Karena mengharuskan langsung untuk berhadapan langsung dengan konsumen. Menurut staf ahli bidang pemasaran bapak arifbudiman, terkadang bapak manejer bagian CPO yaitu bapak jarwo turun langsung kelapangan. Contohnya Dumai, untuk melakukan pertemuan langsung dengan pelanggannya untuk tercapainya penjualan yang secara fantastis. Biasanya 111 mengedepankan intensitas aspek menjadi modal bagi seorang manejer dan karyawannya. Seperti menambah kualitas produk seperti kadar asam lemak bebas, kadar airlembab dan kadar kotoran. Promosi dengan cara meningkatkan publisitas merupakan upaya yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru. Dengan melakukan publisitas yang transparan oleh PT. Perkebunan Nusantara V Kota pekanbaru tingkat kepercayaan dan kenyamanan pelanggan dalam melakukan kerjasama semakin meningkat. Dengan adanya perubahan pasar yang dinamis, yang disebabkan persaingan harga, perusahaan dapat berupaya melalui promosi dengan adanya website dan system informasi yang terintegrasi dengan PT. KPB Nusantara.

4.2.1.4.3 Akibat Perubahan Teknologi

Akibat perubahan teknologi juga dapat menimbulkan dampak bagi perusahaan dan pelanggan. Menurut bapak saragih di Pabrik Kelapa Sawit Sei Galuh “dari dulu sampai sekarang teknologi proses produksi kita tidak pernah ganti, karna itu bukan titik yang paling berpengaruh bagi pelanggan”. Serentak dengan buruh musarob. Yang lebih kurang telah bejerja selama 15 tahun “teknologi proses produksi kita nggak pernah ganti, yang penting itu penjadwalan pemupukan dan kualitas pupuknya. Karna inikan produk pertanian yang sangat membutuhkan perawatan”. Dilokasi yang berbeda bapak marzuki dikantor mengatakan “memang proses produksi tdk mempengaruhi, tapi teknologi komunikasi dan website sangat terintegrasi dengan kantor pemasaran 112 bersama,kantor bumn, strategi bussines unit dan pelanggan. Dalam hal ini di masing-masing lokasi yang berbeda.”

4.2.1.4.4 Akibat Perubahan Politik

Dari hasil wawancara bersama karyawan dan manejer PT. Perkebunan Nusantara V Kota Pekanbaru peneliti tidak menemukan hal yang signifikan yang dapat mempengaruhi langsung antara promosi dan kondisi politik yang ada. Dalam hal ini seperti kuota impor, tariff, pajak dan intervensi pemerintah.

4.3. Interpretasi