Distribusi Sampel berdasarkan Lama Bertani Gambir Distribusi Sampel berdasarkan Status Kelembagaan

Tabel 12. menunjukkan bahwa sebesar 48 petani sampel berpendidikan SMPsederajat, yaitu sejumlah 24 orang dan sebesar 32 berpendidikan SMAsederajat, yaitu sejumlah 16 orang. Hal ini menunjukkan pendidikan sampel cukup tinggi.

4.2.3. Distribusi Sampel berdasarkan Luas Lahan Gambir

Lahan merupakan modal utama bagi petani dalam menjalankan usahataninya. Kepemilikan lahan yang luas memungkinkan petani untuk mengelola usahataninya secara efisien. Distribusi petani berdasarkan luas lahan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Distribusi Sampel berdasarkan Luas Lahan Gambir Luas Lahan Ha Frekuensi Orang Persentase ≤ 0,5 9 18 0,6 - 1 28 56 1 13 26 Jumlah 50 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 1 Tabel 13. menunjukkan bahwa 56 petani memiliki lahan seluas 0,6 – 1 Ha. Petani yang memiliki luas lahan 1 Ha sebanyak 26 dan masih ada petani yang memiliki luas lahan ≤ 0,5 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tani gambir di Kabupaten Pakpak Bharat merupakan usaha tani rakyat yang berskala kecil.

4.2.4. Distribusi Sampel berdasarkan Lama Bertani Gambir

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamanya petani bertani gambir ditunjukkan pada Tabel 14. Universitas Sumatera Utara Tabel 14. Distribusi Sampel Berdasarkan Lama Bertani Gambir No Lama Bertani tahun Jumlah Sampel orang Persentase 1 1-5 28 56 2 6-10 11 22 3 11-15 5 10 4 16-20 4 8 5 21-25 2 4 Jumlah 50 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 1 Gambir merupakan komoditi yang sudah diusahakan sejak lama oleh masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat. Tabel 14. menunjukkan bahwa sebesar 56 petani sampel telah mengusahakan gambir selama 1-5 tahun, yaitu sejumlah 28 orang, selain itu ada juga petani yang telah mengusahakan gambir selama 21- 25 tahun, yaitu sejumlah 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa petani tersebut telah mengusahakan komoditi gambir sebagai usaha tani yang potensial untuk dikelola secara terus-menerus. Dilihat dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa pengalaman yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu tingginya produktivitas getah gambir kering.

4.2.5. Distribusi Sampel berdasarkan Status Kelembagaan

Distribusi sampel berdasarkan status kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Distribusi Sampel berdasarkan Status Kelembagaan Status Kelembagaan Frekuensi Orang Persentase Anggota KT 38 76 Tidak Anggota KT 12 24 Jumlah 50 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 15. menunjukkan bahwa sebesar 76 sampel merupakan anggota kelompok tani, yaitu sejumlah 38 orang dan sebesar 24 bukan merupakan anggota kelompok tani, yaitu sejumlah 24 orang. Hasil wawancara dengan petani menunjukkan bahwa tingginya partisipasi petani dalam kelompok tani dikarenakan dengan bergabung dalam kelompok tani, kemungkinan petani mendapat bantuan dari Pemerintah. Universitas Sumatera Utara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Budidaya Tanaman Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat

5.1.1. Subsistem Produksi

Gambir diperbanyak secara generatif dengan biji dan vegetatif cangkok, dan stek, tetapi cara yang umum dilakukan adalah dengan biji karena mempunyai keberhasilan yang cukup tinggi mencapai 80-90 tergantung dari keadaan benih, semakin lama benih disimpan maka persantese tumbuh semakin berkurang. Benihbiji diambil dari buah yang telah masak berwarna kuning dan berasal dari tanaman yang telah memenuhi syarat sebagai pohon induk. Buah yang telah masak dipetik sebelum pecah langsung dijemur selama 2- 3 hari. Wadah tempat penjemuran perlu ditutup dengan kain kasa agar buah yang telah pecah bijinya tidak diterbangkan oleh angin. Biji yang telah keluar lengket dengan alae bulu seperti benang halus, bewarna coklat terang dianggap viabel baik dan dipisahkan dari biji yang berwarna hitam gelap tidak baik. Untuk pengembangan tanaman gambir dengan vegetatif dapat dilakukan dengan stek batang, pada tanaman gambir yang sudah bisa dipanen. Dengan ciri- ciri batang agak kecoklatan. Batang dipotong lalu di tanam di polibag, kemudian di biarkan tanpa diganggu selama kurang lebih satu bulan. Setelah tumbuh lalu di tanam kelapangan dengan jarak tanam 2 x 2 meter atau 3 x 3 meter.

5.1.2. Sub Sistem Pengolahan

Pada usaha tani dan proses pengolahan daun gambir, tahap yang paling penting adalah tahap pengolahan. Proses pengolahan daun menjadi pasta gambir dilakukan di lahan kebun petani yang berlokasi umumnya jauh dari rumah petani. Universitas Sumatera Utara