Pelayanan Kebidanan TINJAUAN PUSTAKA

xliii termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya Menkes RI, 2007.

2.2.2. Pelayanan Kebidanan

Menurut Menkes 2007, menyatakan bahwa pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar teregister yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi : Universitas Sumatera Utara xliv 1. Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab bidan. 2. Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. 3. Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya. Bidan dalam pelaksanaan praktiknya, mempunyai wewenang yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900MENKESSKVII2002, dalam menjalankan wewenang yang diberikan tersebut, bidan harus: a. Melaksanakan tugas kewenangan sesuai dengan standar profesi. b. Memiliki keterampilan dan kemampuan untuk tindakan yang dilakukannya. c. Mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku di wilayahnya. d. Bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan dan berupaya secara optimal dengan megutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin. Wewenang bidan dalam pelayanan kesehatan kepada anak meliputi : a. Pelayanan neonatal esensial dan tata laksana neonatal sakit di luar rumah sakit: Universitas Sumatera Utara xlv 1. Pertolongan persalinan yang atraumatik, bersih dan aman. 2. Menjaga tubuh bayi tetap hangat dengan kontak dini. 3. Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas spontan. 4. Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah melahirkan. 5. Mencegah infeksi pada bayi baru lahir antara lain melalui perawatan tali pusar secara higienis, pemberian imunisasi dan pemberian ASI ekslusif. b. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan pada bayi 0-28 hari. c. Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI ekslusif untuk bayi di bawah 6 bulan dan makanan pendamping ASI MPASI untuk bayi di atas 6 bulan. d. Pemantauan tumbuh kembang balita untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang balita. e. Pemberian obat yang bersifat sementara pada penyakit ringan sepanjang sesuai dengan obat-obatan yang sudah ditetapkan dan segera merujuk pada dokter. Beberapa kewajiban bidan yang perlu diperhatikan dalam menjalankan kewenangan, yakni : a. Meminta persetujuan yang akan dilakukan. Pasien berhak untuk mengetahui dan mendapat penjelasan mengenai semua tindakan yang dilakukan kepadanya. Persetujuan dari pasien dan orang terdekat dalam keluarga perlu dimintakan sebelum tindakan dilakukan. b. Memberikan informasi. Informasi mengenai pelayanantindakan bidan yang diberikan dan efek samping yang ditimbulkan perlu diberikan secara jelas, Universitas Sumatera Utara xlvi sehingga memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya. c. Melakukan rekam medik dengan baik. Setiap pelayanan yang diberikan oleh bidan perlu didokumentasikandicatat seperti hasil pemeriksaan dan tindakan yang diberikan dengan menggunakan format yang berlaku. Bidan sebagai bagian dari tenaga kesehatan, sehingga dalam menjalankan pekerjaannya harus memberikan informasi yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan bayi, terutama dalam rangka pencapaian peningkatan angka cakupan ASI Eksklusif maka bidan harus mengacu pada sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui LMKM, yang meliputi : 1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan peningkatan pemberian air susu ibu PP-ASI secara tertulis dan dikomunikasikan kepada semua petugas. 2. Melakukan pelatihan pada petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut. 3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya sejak masa kehamilan, masa bayi lahir hingga anak berusia 2 tahun. 4. Membantu ibu mulai menyusui segera setelah melahirkan, yang dilakukan diruang bersalin namun jika ibu melahirkan dengan operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar. Universitas Sumatera Utara xlvii 5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisahkan dari bayi atas indikasi medis. 6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir kecuali atas indikasi medis. 7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari. 8. Membantu ibu menyusui semau bayi, semau ibu tanpa memberikan batasan terhadap lama waktu dan frekuensi. 9. Tidak memberikan dot atau kempeng bayi kepada bayi yang diberi ASI 10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit rumah bersalin sarana pelayanan kesehatan.

2.2.3. Kode Etik Bidan