Pengaruh Lama Kerja Bidan terhadap Pemberian Susu Formula Pengaruh Penghasilan Bidan terhadap Pemberian Susu Formula

cxiv bulan. Kenyataan dilapangan malah sebaliknya, bidan memberikan susu formula kepada bayi baru lahir.

5.1.3. Pengaruh Lama Kerja Bidan terhadap Pemberian Susu Formula

Analisa lama kerja bidan dilakukan dengan uji chi square, diketahui bahwa lama kerja tidak berpengaruh terhadap pemberian susu formula, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kasminah 2007 bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara lama karja dengan pemberian susu formula pada bayi baru lahir. Lama kerja responden mayoritas adalah ≥ 5 tahun yakni sebanyak 64,6 31 orang, hal ini dikarenakan bidan diperbolehkan membuka praktik setelah bidan tersebut memperoleh izin dari dinas kesahatan dan Ikatan Bidan Indonesia IBI. Dalam menolong persalinan dengan rentang waktu tersebut, responden diharapkan dapat menginformasikan tentang ASI eksklusif yang baik, dan idealnya responden harus selalu memberikan arti dan pentingnya pemberian ASI eksklusif tersebut kepada bayi baru lahir, sehingga ibu dapat mengerti dengan baik tentang manajemen laktasi seperti masa segera setelah lahir, masa neonatal dan masa post neonatal. Umur responden yang mayoritas ≥ 35 tahun idealnya memiliki pengetahuan yang baik terhadap bahaya pemberian susu formula. Namun hal ini tidak menjadi jaminan bahwa semakin lama usia seseorang maka semakin baik pula pengalaman dan semakin baik juga perilakunya. Hal ini dimungkinkan oleh maraknya promosi yang dilakukan oleh perusahaan susu sehingga mampu mengubah persepsi bidan tentang susu formula. Universitas Sumatera Utara cxv Promosi yang dilakukan oleh perusahaan susu juga sangat bervariasi. Hampir semua fasilitas kesehatan ditemukan adanya gambar susu formula yang dianggap lumrah oleh tenaga kesehatan.

5.1.4. Pengaruh Penghasilan Bidan terhadap Pemberian Susu Formula

Berdasarkan hasil uji chi-square antara variabel penghasilan dengan pemberian susu formula diperoleh nilai p = 0,551 α 0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel penghasilan dengan pemberian susu formula. Dari 26 bidan yang memberikan susu formula kepada bayi, sebanyak 22 orang 45,8 memiliki penghasilan 5.000.000 dan sebanyak 4 orang 8,3 m emiliki penghasilan ≥ 5.000.000. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa penghasilan bidan tidak memiliki hubungan terhadap pemberian susu formula kepada bayi baru lahir, karena bidan yang memiliki penghasilan tinggi dan penghasilan rendah sama-sama memberikan susu formula. Menurut peneliti, alasan permintaan masyarakat menggunakan jasa bidan dalam dalam membantu persalinan adalah murahnya biaya persalinan. Bidan juga memberikan konseling kepada ibu-ibu pasca kelahiran, sehingga terjalin ikatan emosional antara bidan dan ibu serta keluarganya. Lain halnya jika ibu pergi ke dokter. Seusai melahirkan, biasanya tidak ada konseling atau perbincangan antara ibu dan dokter. Alhasil, ikatan emosional pun tidak dirasakan oleh pasien seusai bersalin. Kedekatan emosional yang terjalin antara ibu dengan bidan memungkinkan untuk bidan lebih mudah dalam memberikan masukan kepada ibu dalam penggunaan susu formula. Selain itu gencarnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan susu Universitas Sumatera Utara cxvi dengan cara memberikan insentif kepada bidan ketika bidan mampu memasarkan susu formula mendorong bidan untuk mempromosikan produk susu tersebut. Mayoritas bidan praktik swasta memberikan susu formula kepada bayi baru lahir yakni sebanyak 54,2 Tabel 4.8. Usia bayi pada saat bidan memberikan susu formula adalah bervariasi mulai dari bayi baru lahir hingga berusia 24 jam, bayi berusia 1-28 hari, bayi usia 3 bulan, Beberapa alasan yang dikemukakan oleh bidan ketika memberikan susu formula adalah: a. Bayi menangis terus, sehingga keluarga meminta untuk diberikan susu formula kepada bayinya. b. Air susu ibu tidak keluar c. Air susu ibu keluar namun tidak cukup d. Ibu bekerja, sehingga anak diberikan susu formula. Selain alasan yang berasal dari ibu, bayi maupun keluarga. Peneliti melihat bahwa bidan memberikan susu formula tidak terlepas dari hasil yang diperoleh bidan dari proses kerja sama dengan perusahaan susu. Dari hasil pengamatan dan wawancara berdasarkan lembar checklist maka diperoleh bahwa bidan memperoleh berbagai bonus dan hadiah. Bonus dan hadiah yang diperoleh adalah bidan mendapatkan bonus berupa insentif uang. Ada juga bidan yang memperoleh jalan- jalan wisata, yang pada tahun 2011 ada bidan yang jalan-jalan ke pulau Batam dengan dibiayai oleh perusahaan susu. Dan yang tidak kalah penting bahwa bidan sering mendapatkan seminar dari susu formula. Insentif yang diperoleh bidan berupa uang tunai. Insentif diterima ketika bidan Universitas Sumatera Utara cxvii mencapai target penjualan tertentu. Proses pemberian uang dilakukan biasanya secara tahunan maupun tergantung target. Besarnya uang yang bidan pratik swasta terima sangat bervariasi, ada bidan yang menyatakan mendapatkan uang tergantung penjualan dan yang diperoleh adalah kurang dari satu juta rupiah Rp. 1.000.000, ada juga bidan yang memperoleh insentif baik tahunan maupun tergantung penjualan berkisar dari 1-5 juta rupiah Rp. 1.000.000 – 5.000.000, bahkan ada bidan yang mendapatkan insentif hingga mencapai 10 juta bahkan lebih.

5.1.5. Pengaruh Pengetahuan Bidan terhadap Pemberian Susu Formula