Agar dapat memberikan pemahaman tentang frase verba Untuk menambah bahan bacaan bagi pembaca khususnya di bidang sintaksis. Mengumpulkan data dengan cara mencari dan memilih buku-buku yang Mengklasifikasikan data yang telah diperoleh dari referensi yang a

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. 1. Untuk mengetahui jumlah frase verba al-fi’lu al- mud ri’u yang terdapat dalam buku al-kurratu al- ahabiyyatu. 2. Untuk mendeskripsikan struktur frase verba al-fi’lu al- mud ri’u di dalam buku al-kurratu al- ahabiyyatu. 3. Untuk mengetahui fungsi adaw t frase verba al-fi’lu al- mud ri’u di dalam buku al-kurratu al- ahabiyyatu?

1.4. Manfaat Penelitian

1. Agar dapat memberikan pemahaman tentang frase verba

al-fi’lu al- mud ri’u di dalam buku al-kurratu al- ahabiyyatu, khususnya pada mahasiswa dan bagi peminat bahasa Arab pada umumnya.

2. Untuk menambah bahan bacaan bagi pembaca khususnya di bidang sintaksis.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan Library Research. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis Deskriptif yakni metode yang berawal dari data kemudian mengaplikansikannya ke dalam teori. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori Imam Asrori dalam bukunya Sintaksis Bahasa Arab dan pendapat Al-Ghulayaini dalam bukunya Jami’u Al-Durusi Al- ‘Arabiyyati sedangkan pendapat-pendapat para ahli lainnya seperti pendapat Fuad Ni’mah dalam bukunya Qawa’idu Al-Lugati Al-Arabiyyati peneliti jadikan sebagai pendukung. Adapun tahap-tahap yang ditempuh oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan data dengan cara mencari dan memilih buku-buku yang

berkaitan dengan judul penelitian.

2. Mengklasifikasikan data yang telah diperoleh dari referensi yang ada.

3. Data yang diperoleh kemudian dianalisis Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

4. Menulis hasil laporan tersebut dalam bentuk karya ilmiah sebagai laporan

penelitian. Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin, peneliti memakai sistem transliterasi Arab-Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 1581987 dan No.0543 bU1987 tertanggal 22 Januari 1988.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. Penelitian tentang frase sebelumnya sudah pernah diteliti oleh Rhabiatun Adawiyah 990704013 yang berjudul “Analisis Kontrastif Frase Nominal Dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris”, Mawadi 040704017 yang berjudul “Analisis Frase Dalam Bahasa Arab”. Di sini penulis hanya membahas frase verba al- fi’lu mud ri’u dalam buku al-kurratu al- ahabiyyatu. Menurut Kridalaksana 1993 dalam Asrori 2004:32 frase adalah gabungan dua unsur lebih yang sifatnya tidak predikatif. Menurut Hassanain 1984: 164-165 dalam Asrori 2004: 33 istilah frase dalam bahasa Arab adalah al-tark bu yaqşudu bihi majm’atun min al-a’n şiri tartabi u biba’diha wa taşluhu li`an tasygula waz fatan w hidatan f al-jumlati, ay annah tus w nahwiyyan kalimatan mufradatan, fayastabdi lu bimajm ’in a’n şirih isman aw fi’lan ‘frase atau tarkib adalah gabungan unsur yang saling terkait dan menempati fungsi tertentu dalam suatu bentuk yang secara sintaksis sama dengan satu kata tunggal, maka gabungan unsur-unsurnya dapat diganti dengan ism atau fi’il’. Menurut Badri 1986: 28 dalam Asrori 2004: 33, frase adalah: al-‘ib ratu wa yaq şudu bih f al-nahwiyyi al-‘arabiyyi al-tark bu gairu al- isn diyyi tatakawwanu min kalimataini bainahum ‘alaqatun gairu isn diyyatin aw bin `un lugawiyyun yata`allafu min kalimataini bainahum tur biu siy qiyyun yaj’alu minh wihdatan mutam sikatan hatta yumkinu an-yastabdilu bih kalimatun w hidatun ‘frase atau ‘ibarah dalam tata bahasa Arab adalah tarkib yang bukan isnadiy musnad dan musnad ilaih yaitu fi’il fa’il, naibul fa’il, mubtada` khabar yang terdiri dari dua unsur yang diantara keduanya ada hubungan yang bukan isnadiy Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. atau konstruksi bahasa yang tersusun dari dua unsur yang ada kaitan siaqi teks yang dapat dibuat satu kesatuan yang kokoh sehingga memungkinkan untuk dapat diganti dengan satu kata saja’. Menurut Ramlan 1981 dalam Asrori 2004: 32 frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua unsur atau lebih dan tidak melebihi batas fungsi. Menurut Samsuri 1985:93 dalam Ba’dulu 2005:58 frase adalah satuan sintaksis terkecil yang merupakan pemandu kalimat. Contoh : ha a m `un mumallihun ‘ini air garam’ Badri 1986 dalam Asrori, 2004:45 mengelompokkan frase bahasa Arab berdasarkan persamaan distribusinya dengan golongan kata menjadi dua kelompok, yaitu: 1. Frase Verba murakkabun fi’liyyun 2. Frase Non Verba murakkabun gairu fi’liyyin Dalam bahasa Arab kata kerja disebut dengan al-fi’lu, menurut Ghulayaini, 2003:27 al-fi’lu terbagi menjadi tiga bagian yaitu fi’lu al- m di, al-fi’lu al- mud ri’u dan fi’lu al- amri. Menurut Al-Ghulayaini 2003:27 fi’lu al- m di adalah: al- m diyu: m dalla ‘ala ma’nan fi nafsihi muqtarinin bi al-zam ni al- m diyyi ‘fi’il madi adalah kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya, dikaitkan dengan masa yang telah lampau’ Ghulayaini, 1991:63. Menurut Al-Ghulayaini 2003:27 al-fi’lu al- mud ri’u adalah: Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. al- mud ri’u: m dalla ‘al ma’nan f nafsihi muqtarinin bizam nin yahtamilu al- h la wa al-istiqb la ‘fi’il mudari’ adalah kata yang menunjukkan arti dalam dirinya, yang dikaitkan dengan waktu yang mengandung arti sekarang atau yang akan datang’ Al-Ghulayaini, 1991:64. Menurut Al-Ghulayaini 2003:27 fi’lu al- amri adalah: al-`amru: m dalla ‘ala talabi wuk ’i al-fi’li min al-f ’ili ila al-mukh abi bikhairi l mi al-`amri ‘fi’il amar adalah kata yang menunjukkan tuntutan terjadinya perbuatan dari fail ke mukhatab, tanpa memakai lam amar’ Al-Ghulayaini, 1991:64. Agar penelitian lebih terfokus di sini peneliti membatasi pembahasan pada al-fi’lu al- mud ri’u saja. Karena adaw t huruf-huruf jenis frase verba yang dikaji peneliti, merupakan adaw t huruf-huruf yang lebih sering digunakan untuk al-fi’lu al- mud ri’u . Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teori Imam Asrori dalam bukunya Sintaksis Bahasa Arab dan pendapat Al-Ghulayaini dalam bukunya Jami’u Al-Durusi Al-‘Arabiyyati sebagai rujukan primer, sedangkan pendapat- pendapat para ahli lainnya seperti pendapat Fuad Ni’mah dalam bukunya Qawa’idu Al-Lugati Al-Arabiyyati peneliti jadikan sebagai rujukan sekunder. Menurut Al-khuli 1982:300 dalam A dictionary of Theoretical Linguistics English-Arabic frase verba adalah: ‘ib ratun fi’liyyatun: ‘ib ratun tatakawwanu min al-fi’li wa ba’di muta’alliq tihi ‘Frase verba adalah frase yang terdiri dari kata kerja dan bagian yang terkait dengannya’. Munurut Asrori 2004:46 frase Verba murakkabun fi’liyyun adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata kerja. Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. Contoh : • kall saufa ta’lam na ‘suatu saat kamu akan mengetahui’ • kall ta’lam na ‘suatu saat kamu mengetahui’ Satuan saufa ta’lam na pada contoh di atas merupakan konstruksi frase yang terdiri atas penanda tanfis penanda waktu yaitu saufa dan yang menjadi verbanya adalah ta’lam na sebagai unsur pusat. Sebagai unsur pusat, kata ta’lam na dapat menempati distribusi frase saufa ta’lam na dengan kata lain frase tersebut mempunyai distribusi yang sama dengan kata ta’lam na. Di dalam Asrori, 2004:50 dijelaskan bahwa ada 25 jenis frase yang merupakan unsur pembentuk dari murakkabun fi’liyyun dan murakkabun gairu fi’liyyin . Adapun 25 jenis frase tersebut adalah: 1. al-murakkabu al- na’tiyyu frasa na’ty 2. al-murakkabu al-‘atfiyyu frasa atfy koordinatif 3. al-murakkabu al-badaliyyu frasa badaly apositif 4. al-murakkabu al-zarfiyyu frasa zarfy adverbial 5. al-murakkabu syibhu al-jumlati frasa syibhul jumlah preposisional 6. al-murakkabu al-manfiyyu frasa manfy negasi 7. al-murakkabu al- syar iyyu frasa syarty syarat 8. al-murakkabu al- tanf siyyu frasa tanfis 9. al-murakkabu al- tauq tiyyu frasa tawqiti 10. al-murakkabu al- id fiyu frasa idafi 11. al-murakkbu al-‘adadiyyu Frasa adady numerial 12. al-murakkbu al-nid `iyyu frasa nida`i Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. 13. al-murakkbu al-`isy riyyu frasa isyary demonstratif 14. al-murakkbu al-tauk diyyu frasa tawkidy penegas 15. al-murakkbu al-maus liyyu frasa mawsuly 16. al-murakkabu al-ma şdariyyu frasa masdari 17. al-murakkabu al-tamy ziyyu frasa tamyizi 18. al-murakkabu al-`istisn `iyyu frasa istitsna`i 19. al-murakkabu al-bay niyyu frasa bayany 20. al-murakkabu al-naskhiyyu frasa naskhy 21. al-murakkabu al-ikhtis siyyu frasa ikhtisasy 22. al-murakkabu al-ta’ajjubiyyu frasa ta’ajjuby 23. al-murakkabu al-muq rabiyyu frasa muqarabat 24. al-murakkabu al-syur ’iyyu frasa syuru’ 25. al-murakkabu al-raj `iyyu frasa raja` Dalam buku Asrori tidak dijelaskan secara detail jenis pembentukan murakkabun fi’liyyun dan murakkabun gairu fi’liyyin. Oleh penulis sendiri setelah diadakan pemilahan dan dibantu buku-buku berbahasa Arab maka penulis dapati 8 jenis frase verba. Adapun 8 jenis frase tersebut adalah:

1. al-murakkabu al-

‘a fiyyu frase atfy koordinatif 2. al-murakkabu al-manfiyyu frase manfy negasi 3. al-murakkabu al- syar iyyu frase syarty syarat 4. al-murakkabu al- tanf siyyu frase tanfis 5. al-murakkabu al- tauq tiyyu frase tawqiti 6. al-murakkabu al-ma şdariyyu frase masdari 7. al-murakkabu al-muq rabiyyu frase muqarabat 8. al-murakkabu al-syur ’iyyu frase syuru’

1. al-murakkabu al-

‘a fiyyu frase Atfy koordinatif Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. Frase Atfy koordinatif berunsurkan nomina diikuti nomina, atau verba diikuti verba, atau ajektiva diikuti ajektiva. Unsur-unsur pada frase atfy dapat dihubungkan atau memang dihubungkan dengan harf ataf kata penghubung atau koordinat yaitu dan al- w wu, al-f `u, summa, hatt , aw, am, bal, l , dan lakin ‘dan, lalu, kemudian, sehingga, atau, atau, bahkan, tidak, tetapi’. Semua harf atfy tersebut dapat diikuti fi’il mudari’ kecuali hatt ‘sehingga’ tidak dapat diikuti oleh fi’il mudari’ melainkan diikut i oleh ism. Contoh: • aktubu wa aqra`u kalim tin jad datin kulla yaumin ‘saya menulis dan membaca kosa kata baru setiap hari’. • … …wa yursilu al- saw ’iqa fayus bu bih man yas `u…‘Dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang dia kehendaki’. Qs. 13: 13 • uhibbu an aktuba summa aqra`u ‘saya suka menulis kemudian membaca’. • yam tu al-n su hatta al-anbiy `u ‘manusia akan mati, hingga para nabi’. • aw yusbuh m ’uh gauran falan tastat ’a lahu thalaban ‘atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi’. Qs. 18: 41 • hal taqra` na al-darsa am tahfaz na’apakah engkau membaca pelajaran atau menghafal?’. Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. • kall bal tukazzib na bi al-d na ‘Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.’. Qs.82: 9 • ya`kulu muhammadun al-ruzza l ya`kulu al-faw kiha ‘Muhammad sedang makan nasi bukan sedang makan buah-buahan’ • l azhabu il al-j mi’ah lakin azhabu il al-banki ‘aku tidak pergi ke kampus tetapi aku pergi ke bank’.

1.1 Struktur al-murakkabu al-

‘a fiyyu frase atfy koordinatif Pada contoh pertama kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah wa aqra`u terdiri dari dua unsur yaitu waw sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu aqra`u yang berfungsi sebagai unsur pusat. Adapun yang di maksud dengan unsur pusat di sini adalah bagian yang menjadi pokok pangkal penjelasan dari frase verba fi’il mudari’. Untuk seterusnya penulis menggunakan unsur pusat untuk menjelaskan frase verba fi’il mudari’. Pada contoh kedua kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah fa yus bu terdiri dari dua unsur yaitu fa sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu yus bu yang berfungsi sebagai unsur pusat. Pada contoh ketiga kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah summa aqra`u terdiri dari dua unsur yaitu summa sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu aqra`u yang berfungsi sebagai unsur pusat. Pada contoh keempat kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah hatta al-anbiy `u terdiri dari dua unsur yaitu hatta sebagai penghubung kemudian diikuti oleh ism yaitu al-anbiy `u yang berfungsi sebagai unsur pusat. Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009. Pada contoh kelima kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah aw yusbuh terdiri dari dua unsur yaitu aw sebagai penghubung kemudian diikut i oleh verba yaitu yusbuh yang berfungsi sebagai unsur pusat. Pada contoh keenam kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah am tahfaz na terdiri dari dua unsur yaitu am sebagai penghubung kemudian diikut i oleh nomina yaitu tahfaz na yang berfungsi sebagai unsur pusat. Pada contoh ketujuh kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah bal tukazzib na terdiri dari dua unsur yaitu bal sebagai penghubung kemudian diikut i oleh verba yaitu tukazzib na yang berfungsi sebagai unsur pusat Pada contoh kedelapan kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah l ya`kuluu terdiri dari dua unsur yaitu l sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu ya`kuluu yang berfungsi sebagai unsur pusat. Pada contoh kesembilan kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah lakin azhab terdiri dari dua unsur yaitu lakin sebagai penghubung kemudian diikuti oleh nomina yaitu azhab yang berfungsi sebagai unsur pusat. Frase verba dalam buku Asrori tidak menjelaskan tentang keadaan waktu kata kerja secara terperinci. Oleh penulis membuat rincian keadaan waktu kata kerja, menurut Asrori dan ilmu nahwu, hal ini disebabkan kata kerja fi’il dalam bahasa Arab mempunyai pembagian yang jelas, yaitu: fi’lu al-madi, al-fi’lu al- mud ri’u dan fi’lu al-`amri. Di dalam ilmu tata bahasa Arab nahwu harf penanda frase verba memiliki fungsi-fungsi tersendiri, di sini penulis hanya menjelaskan fungsi harf yang masuk ke fi’il mudari’ saja. Adapun fungsi-fungsi huruf tersebut adalah: Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

1.2 Fungsi harf ataf di dalam frase verba

al-fi’lu al- mud ri’u • al- w wu, al-f `u, summa aw, am, bal, l , dan lakin ‘dan, lalu, kemudian, sehingga,atau, atau, bahkan, tidak, tetapi’, merupakan ahr f ataf yanng tidak memiliki fungsi, yaitu tidak merubah hukum baris pada fi’il atau ism yang masuk sesudahnya. Harf al- w wu juga dapat berupa: 1. al- w wu qasam dan, 2. al- w wu jama’ah Begitu juga dengan harf l dan hatta. harf l dapat berupa harf nahyi huruf yang mempunyai arti meniadakan, harf hatta dapat berupa hatta yang berfungsi menasabkan fi’il mud ri’ hatta yang bermakna lam ta’lil yang menyimpan makna an yang tersembunyi.

2. Frase Manfy al-murakkabu al- manfiyyu