Menstruasi Kehamilan Perancangan Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA

7 Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dan uterus menuju saluran vagina. 8 Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervix dan sampai pada vagina. 9 Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut klentit.

2.4.3 Hormon Pengatur Daur Menstruasi, Kehamilan, dan Kelahiran

Salah satu perilaku reproduksi pada wanita adalah menstruasi yang membentuk suatu daur. Daur tersebut dinamakan daur menstruasi atau uterus. Menstruasi mulai terjadi pada awal pubertas sekitar usia 11 – 15 tahun.

a. Menstruasi

Daur menstruasi dipengaruhi oleh hormon FSH, LH, estrogen, dan progesteron. Berikut proses-proses dan perubahan kadar hormon selama daur menstruasi : Daur menstruasi terdiri atas 4 fase, yaitu fase menstruasi, pra-ovulasi, ovulasi, dan pasca-ovulasi. Fase menstruasi dikendalikan oleh estrogen dan progestoren. Pada lima hari pertama, kedua hormon tersebut berkurang secara drastis sehingga menyebabkan sel telur terlepas dari dinding uterus endometrium uterus. Lepasnya sel telur tersebut menyebabkan endometrium sobek sehingga dindingnya menjadi tipis. Pada pra-ovulasi, hormon yang berperan dalam FSH dan LH. Kedua hormon tersebut merangsang sel-sel folikel untuk melepaskan estrogen dan progesteron. Akibatnya, endometrium kembali menebal. Pada fase ovulasi tingginya kadar estrogen menyebabkan terhambatnya produksi hormon oleh hipofisis sehingga produksi FSH terhambat. Terhambatnya produksi FSH ini justru memicu dihasilkannya LH yang menyebabkan lepasnya sel telur dari sel folikel. Universitas Sumatera Utara Lepasnya sel telur tersebut dinamakan ovulasi yang biasanya terjadi 2 minggu setelah menstruasi. Folikel akan mengerut dan berubah menjadi korpus luteum. Fase pasca-ovulasi merupakan masa antara fase ovulasi dan menstruasi berikutnya sehingga fase ini terjadi pada hari ke-15 1 hari stelah ovulasi sampai hari ke-28 saat menstruasi tiba. Pada fase ini LH akan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan estrogen dan progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan luruh dan berubah menjadi korpus albikans. Akibatnya, kadar estrogen dan progesteron menurun. Hal ini mengakibatkan produksi FSH dan LH meningkat hingga siklus akan kembali ke fase menstruasi.

b. Kehamilan

Kehamilan akan dimulai jika sel telur dibuahi sperma yang dinamakan pembuahan fertilisasi. Pembuahan ini baru akan menghasilkan zigot 2n hanya jika terjadi peleburan antara inti sperma dan inti sel telur. Peleburan antara kedua inti sel kelamin tersebut dinamakan singami. Zigot yang dihasilkan akan mengalami beberapa kali pembelahan sambil bergerak ke arah rahim hingga sampai pada tahap seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Morula akan terus bergerak dan membelah sampai terbentuk rongga. Tahap ini dinamakan blastula dengan rongga yang disebut blastosul. Pada tahap blastula inilah embrio tertanam di dinding uterus implantasi sekitar minggu ke-2. Selanjutnya, blastula akan berkembang membentuk 3 lapisan, yaitu lapisan luar ektoderm, lapisan tengah mesoderm, dan lapisan dalam endoderm. Tahap ini dinamakan gastrula yang terjadi sekitar mingu ke-3. Mulai minggu ke-4 sampai ke-8 terjadi pembentukan berbagai organ organogenesis dari ketiga lapisan. Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit, dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limfa, dan kelenjar kelamin. Adapun endoderm akan membentuk orga-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernafasan. Universitas Sumatera Utara Mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa-masa ini disebut masa janin atau masa fetus. Hormon-hormon yang berperan saat kehamilan, yaitu: Embrio yang terbenam dalam uterus menyebabkan kelenjar-kelenjar dalam dinding uterus memproduksi estrogen. Hormon ini akan merangsang pembentukan LH yang akan menyebabkan korpus luteum membentuk progesteron. Estrogen dan progesteron memelihara tebalnya dinding uterus untuk implantasi dan memelihara janin. Selama progesteron dibentuk, menstruasi tidak terjadi. Pada masa kehailan 3-4 bulan, korpus luteum mengalami kemunuran. Sekresi progesteron dan estrogen digantikan oleh plasenta yang akan menutupi sebagian besar uterus. Embrio menerima makanan dan oksigen serta mengeluarkan bahan- bahan buangan dan karbondioksida melalui plasenta. Plasenta juga kan mengahsilkan hormon relaksin yang berfungsi untuk memperlentur simfisis pubis dan organ lain di daerah tersebut sehingga mempermudah kelahiran.

c. Kelahiran