Mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa-masa ini disebut masa janin atau
masa fetus. Hormon-hormon yang berperan saat kehamilan, yaitu:
Embrio yang terbenam dalam uterus menyebabkan kelenjar-kelenjar dalam dinding uterus memproduksi estrogen. Hormon ini akan merangsang pembentukan LH yang akan
menyebabkan korpus luteum membentuk progesteron. Estrogen dan progesteron memelihara tebalnya dinding uterus untuk implantasi dan memelihara janin. Selama progesteron
dibentuk, menstruasi tidak terjadi. Pada masa kehailan 3-4 bulan, korpus luteum mengalami kemunuran. Sekresi progesteron dan estrogen digantikan oleh plasenta yang akan menutupi
sebagian besar uterus. Embrio menerima makanan dan oksigen serta mengeluarkan bahan- bahan buangan dan karbondioksida melalui plasenta. Plasenta juga kan mengahsilkan
hormon relaksin yang berfungsi untuk memperlentur simfisis pubis dan organ lain di daerah tersebut sehingga mempermudah kelahiran.
c. Kelahiran
Pada tahap ini hormon yang berpengaruh adalah relaksin, oksitosen, estrogen, dan prostag landin. Dua hormon pertama berfungdi untuk kontraksi uterus. Oksitosin juga berungsi
merangsang dilepaskannya hormon prolaktin yang berpengaruh terhadap kelenjar air susu. Adapun 2 hormon terakhir berfungsi mengurangi pengaruh hormon progesteron yang dapat
menghambat kontraksi uterus.
Embrio diselaputi oleh 3 lapisan, yaitu amnion, khorion, dan alantois. Amnion berisi cairan yang berfungdi melindungi embrio dari benturan. Korion merupakan bagian dari
plasenta yang merupakan tempat pertukaran zat-zat antara embri dan ibu. Khorion dan endometrium akan membentuk plasenta. Adapun alantois merupakan membran yang
mengandung pembuluh darah penghubung embrio dan ibu.
Pada saat kelahiran, amnion pecah dan cairan isisnya keluar. Kontraksi otot uterus semakin cepat. Hal ini menyebabkan bayi yang masih berhubungan dengan plasenta,
terdorong keluar melewati vagina. Kontraksi uterus masih berlanjut sampai plasenta terperas
Universitas Sumatera Utara
keluar. Setelah melahirkan, prolaktin menyebabkan keluarnya ASI. Progesteron dan estrogen juga mempengaruhi pertumbuhan kelenjar susu untuk menghasilkan air susu.
2.4.4 Hukum Mendel
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme
yang dijabarkan oleh
Gregor Johann Mendel dalam karyanya Percobaan mengenai Persilangan
Tanaman. Hukum ini terdiri dari dua bagian: 1
Hukum pemisahan segregation dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama
Mendel 2
Hukum berpasangan secara bebas independent assortment dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Berikut ini penjelasan hukum mendel di atas :
1. Segregation Hukum Pertama Mendel
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet
sel kelamin, kedua
gen induk Parent yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-
tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
a Gen
memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam
alel ; alel resisif tidak selalu
nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya k, dan alel dominan nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya K.
b Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari
jantan misalnya kk dan satu dari
betina misalnya KK.
Contoh: K
: Rambut Keriting
k :
Rambut Lurus P
: ♀
x ♂
: KK
x kk
Universitas Sumatera Utara
F
1 :
Kk, Kk, Kk, Kk.
Maka F
1
semua keturunan berambut lurus. Namun jika;
P
:
♀ x
♂ :
Kk x
Kk F
1
: KK, Kk, Kk, kk
Maka F
1 :
Rambut keriting : Rambut lurus = 3 : 1
c Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda Hk dan hK, alel dominan H
atau K akan selalu terekspresikan nampak secara visual dari luar. Alel resesif h atau k yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang
dibentuk pada turunannya. Contoh:
K :
Rambut Keriting k
: Rambut Lurus
H :
Kulit hitam H
: Kulit putih
P :
♀ x
♂ :
KKhh x
kkHH F
1 :
KkHh, KkHh, KkHh, KkHh. Maka F
1
semua keturunan berambut lurus berkulit hitam.
2. Hukum asortasi bebas hukum kedua Mendel
Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu
mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada
pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel
dengan gen
sifat yang berbeda tidak saling mempengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan. Misalnya, sel
dari jantan mm putih dan sel betina MM merah. Contoh:
Universitas Sumatera Utara
M :
Merah m
: Putih
P :
♀ x
♂ :
MM x
mm F
1
: Mm, Mm, Mm, Mm
Maka F
1
semua keturunan warna merah muda.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PERANCANGAN APLIKASI
Dalam merancang model pengajaran berbantuan komputer ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan, sehingga model pengajaran yang akan dirancang sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Tahapan-tahapan yang diperlukan dalam merancang model pengajaran berbantuan komputer antara lain adalah Data Flow Diagram DFD, Flowchart, dan perancangan tampilan aplikasi.
3.1 Perancangan Data Flow Diagram DFD