KESIMPULAN DAN SARAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERANAN KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS) DENGAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM RAGEM SAI MANGI WAWAI (RSMW) DI KECAMATAN GUNUNG AGUNG KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

berbagai kearifan lokal dan sumber daya yang ada didalamnya, yang tersebar diberbagai wilayah kota ataupun kabupaten. Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah salah satu kabupaten yang mempunyai banyak potensi sumber daya yang dapat dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal masyarakat, guna membantu peningkatan pembangunan daerah. Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang. Tulang Bawang Barat mempunyai banyak pekerjaan rumah sebagai sebuah kabupaten baru yaitu membentuk dan menata diri dengan karakternya sendiri. Penataan Tulang Bawang Barat sebagai kabupaten dan kota baru memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan, karena peletakan dasar-dasar sebagai sebuah kabupaten sangat menentukan perkembangan selanjutnya. Konsekuensi dari perkembangan kabupaten dan kota baru, pada Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah penyediaan infrastruktur dasar dan pelayanan publik. Pembangunan infrastruktur serta layanan publik tersebut tentunya membutuhkan pembiayaan. Selama ini pemerintah mengalami keterbatasan dalam memenuhi anggaran pembangunan, sedangkan tuntutan akan penyediaan sarana dan prasarana baik secara kuantitas maupun kualitas semakin meningkat. Pemerintah dalam hal ini dituntut untuk lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan keuangannya. Pemerintah daerah sampai saat ini masih sangat tergantung kepada anggaran pemerintah pusat seperti Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK, mengingat Pendapatan Asli Daerah PAD yang masih rendah. Kondisi keterbatasan pembiayaan pemerintah tersebut, maka seharusnya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas sarana dan prasarana semakin lama harus dikurangi untuk merangsang dan mengarahkan peran organisasi non pemerintah seperti Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan kelompok-kelompok masyarakat dalam partisipasi pembangunan. Harapannya masyarakat bisa lebih mandiri dalam merencanakan, membangun dan mengelola serta memelihara prasarana yang dibutuhkannya. Misalnya dengan memberikan suatu program yang secara langsung atau tidak langsung mengikutsertakan organisasi non pemerintah seperti, kelompok masyarakat dalam pelaksanaannya Surotinojo, 2009. Beberapa program pembangunan daerah yang melibatkan masyarakat, aparatur pemerintahan kebupaten, kecamatan, desa serta berbagai lembaga-lembaga non pemerintah sudah banyak dilakukan di Propinsi Lampung, terutama program-program pembangunan tingkat kabupaten. Pada kenyataannya dilapangan menunjukkan bahwa keberhasilan sebagian program tergantung pada kebutuhan, peran serta dan motivasi yang tumbuh dari masyarakat itu sendiri. Upaya pemberdayaan dan pembangunan daerah tersebut juga harus diikuti dengan pemberdayaan kelembagaan aparatur kampung, kelembagaan adat dan kelompok-kelompok masyarakat sehingga pola pembangunan yang partisipatif sangat perlu dikembangkan di tiap-tiap daerahkampung. Kabupaten Tulang Bawang Barat sendiri telah menerapkan beberapa program pembangunan daerah yang mengikutsertakan masyarakat dan organisasi non pemerintah dalam pelaksanaannya.

Dokumen yang terkait

Peranan Pemerintah Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur (Studi Pada Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang)

21 179 143

Pola Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Mangrove (Studi Deskriptif di Desa Jago-jago Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah)

1 49 86

Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Fisik Studi Pada Kantor Kepala Desa Palding Jaya Sumbul Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi)

15 191 104

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung 2005 di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Batukarang Kecamatan Payung).

19 180 90

Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir)¬¬

0 40 106

EFEKTIVITAS KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM RAGEM SAI MANGI WAWAI OLEH CAMAT DI KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

2 39 83

Hubungan Dinamika Kelompok Masyarakat (Pokmas) dengan Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK) di Kecamatan Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang

0 13 89

HUBUNGAN PERANAN KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS) DENGAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM GERAKAN SERENTAK MEMBANGUN KAMPUNG (GSMK) DI KABUPATEN TULANG BAWANG

18 273 69

PERANAN FASILITATOR KECAMATAN DALAM MENDINAMISKAN KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS) PADA PROGRAM GERAKAN SERENTAK MEMBANGUN KAMPUNG (GSMK) KABUPATEN TULANG BAWANG

0 18 98

ANALISIS PENDAPATAN DAN LINGKUNGAN PENGOLAHAN SUSU KAMBING ETAWA DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT (Studi Kasus di Unit Pelaksana Kegiatan UPK Program Ragem Sai Mangi Wawai Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat)

4 44 65