Mendidik Melalui Metode Keteladanan

18

5. Metode Pendidikan Karakter

Keberhasilan proses pendidikan dalam mengantarkan peserta didik mencapai tujuan yang diharapkan, tidak terlepas dari peranan metode yang digunakan. Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan bodos. Meta berarti “melalui” dan bodos berarti “jalan” atau “cara”. Dengan demikian metode dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. 29 Menurut Jean Soto yang dikutip oleh Ibrahim Amini dalam bukunya Agar Tak Salah Mendidik, Mengatakan Setiap anak memerlukan metode penanganan tersendiri karena setiap individu manusia itu sangat unik. Seluruh karakter manusia itu harus didekati dan dipahami secara spesifik dan maksimal. Sel-sel otak manusia misalnya sangat luar biasa dan memerlukan pengetahuan yang luar biasa pula. Perbedaan manusia itu bukan hanya karena faktor-faktor IQ saja tapi juga faktor lain yaitu karakter yang termasuk juga akhlak, kepribadian dan pembawaannya dan sebagainya. 30 Al- Qur’an menawarkan berbagai pendekatan dan metode dalam pendidikan, yakni dalam menyampaikan materi pendidikan. Metode tersebut antara lain:

a. Mendidik Melalui Metode Keteladanan

Teladan atau uswatun hasanah merupakan metode yang digunakan oleh Rasulullah dalam menyampaikan ajaran islam kepada manusia. Untuk kebutuhan itu Allah Mengutus Nabi Muhammad saw sebagai hamba dan Rasul-Nya menjadi teladan bagi manusia dalam mewujudkan tujuan pendidikan Islam, melalui firman-Nya ini: ل                   Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengigat Allah.”Al-Ahzab: 21 31 29 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam Edisi baru Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005, h. 143. 30 Ibrahim Amini, Agar Tak Salah Mendidik, Jakarta: Al-Huda, 2006, h. 237. 31 Kementerian Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia, 2012, h. 595 PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools 19 Aisyah sendiri telah menyebutkan bahwa akhlak Rasulullah saw, adalah Al- Qur’an. Bagaimana tidak, kepribadian, karakter, perilaku, dan interaksi beliau dengan manusia merupakan pengejawantahan, hakikat Al-Quran. Lebih dari itu, akhlak beliau merupakan perwujudan landasan dan metode pendidikan yang terdapat di dalam Al- Qur’an. Pada dasarnya, manusia sangat cenderung memerlukan sosok teladan dan anutan yang mampu mengarahkan manusia pada jalan kebenaran dan sekaligus menjadikan perumpamaan dinamis yang menjelaskan cara mengamalkan syariat Allah. Pendidikan Islami merupakan konsep yang senantiasa menyeru pada jalan Allah. Dengan demikian, seorang pendidik dituntut untuk menjadi teladan di hadapan anak didiknya, setiap anak didik akan meneladani pendidiknya dan benar-benar puas terhadap ajaran yang diberikan kepadanya sehingga perilaku ideal yang diharapkan dari setiap anak merupakan tuntutan realistis dan dapat diaplikasikan. 32 Dalam proses pendidikan berarti setiap pendidik harus berusaha menjadi teladan peserta didiknya. Teladan dalam semua kebaikan dan bukan sebaliknya. Dengan keteladanan itu dimaksudkan peserta didik senantiasa akan mencontoh segala sesuatu yang baik-baik dalam perkatan dan perbuatan. 33

b. Mendidik Dengan Metode Pembiasaan