Mendidik dengan Nasihat Mendidik dengan Metode Hukuman dan Ganjaran

21

c. Mendidik dengan Nasihat

Al- Qur’an al-Karim juga menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada ide yang dikehendakinya. Inilah yang kemudian yang dikenal sebagai nasehat. Tetapi nasehat yang disampaikannya ini selalu disertai dengan panutan atau teladan dari si pemberi atau penyampai nasehat itu. Ini menunjukkan bahwa antara satu metode yakni nasehat dengan metode lain yang dalam hal ini keteladanan bersifat saling melengkapi. 38 Salah satu metode yang masih efektif dalam pembinaan karakter adalah memberi nasihat, nasihat memiliki pengaruh yang besar. Nasihat itu cukup ampuh dalam membangunkan kesadaran seseorang, bahkan lebih dari itu karena setiap orang secara alamiah memerlukan nasihat. 39 Sebagaimana al- Qur’an mengatakan,                Wahai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan penyembah apa yang ada di dalam hati serta petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang beriman QS. Yunus: 57. 40 Menurut ayat di atas, nasihat itu terbagi kepada dua kategori: nasehat yang baik dan nasihat yang tidak baik. Seluruh nasihat-nasihat Rasulullah itu baik karena berkesan di hati dan tidak menimbulkan dampak yang buruk. 41

d. Mendidik dengan Metode Hukuman dan Ganjaran

Menurut Muhammad Qutbh yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam, mengatakan: “Bila teladan dan nasihat tidak mampu, maka pada waktu itu harus diadakan tindakan tegas yang dapat meletakkan persoalan di tempat yang benar. Tindalan itu tegas adalah hu kuman.” 38 Ibid., h. 150. 39 Ibrahim Amini, op. Cit., h. 327. 40 K ementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya,....h. 289 41 Ibrahim Amini, op. Cit., h. 328. PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools 22 Islam menggunakan seluruh teknik pendidikan, tidak membiarkan satu jendela pun yang tidak dimasuki untuk sampai ke dalam jiwa. Islam menggunakan contoh teladan dan nasihat, tetapi disamping itu juga menempuh cara menakut- nakuti dan mengancam dengan berbagai tingkatannya, dari ancaman sampai pada pelaksanaan ancaman tersebut. Dengan demikian, keberadaan hukuman diakui dalam Islam dan digunakan dalam rangka membina ummat manusia melalui kegiatan pendidikan. Hukuman dan ganjaran ini diberlakukan kepada sasaran pembinaan yang lebih bersifat khusus. Hukuman untuk orang yang melanggar dan berbuat jahat, sedangkan pahala untuk orang yang patuh dan menunjukkan perbuatan baik. 42

e. Metode Pendidikan dengan Bercerita