Metode Bil Hikmah Metode Dakwah Habib Hasan Hasan Bin Ja’far Assegaf

hikmah ini ditujukan terhadap mad’u yang kapasitas intelektual pemikirannya terkatagorikan khawas, cendikiawan, atau ilmuwan. 48 Dengan berpedoman kepada kitab suci Al-qur’an dan Hadis Nabi SAW bagi Manusia perintah dakwah wajib bagi muslimin dan muslimat yang sudah kena hukum syara dalam Islam maka wajib hukumya menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan megajak atau berdakwah kepada kebenaran dan megajak manusia kepada jalan yang rurus yang diridhhoi Allah SWT. Oleh karna itu Habib Hasan selalu menekankan jama’ah untuk mensyiarkan Islam seperti yang dibawa Nabi Muhamad SAW agar manusia memiliki akhlak yang mulia yang dicontohkan baginda Nabi Muhamad SAW. Adapun metode dakwah Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf yang direalisasikan dan dikembangkan didalam Majlis Ta’lim Nurul Musthofa antara lain :

1. Metode Bil Hikmah

Metode hikmah, maksudnya dengan dalil burhan atau hujjah yang jelas qath‘i ataupun zhanni sehingga menampakkan kebenaran dan menghilangkan kesamaran. Cara ini tertuju kepada mereka yang ingin mengetahui hakikat kebenaran yang sesungguhnya, yakni mereka yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi atau sempurna, seperti para ulama, pemikir, dan cendekiawan. Sesuai yang dijelaskan dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125, bahwa ketika berdakwah serulah mereka dengan hikmah yaitu dengan perkataan yang 48 Asep Muhidin, Dakwah Dalam Perspektif Al-qur’an: Studi Kritis Atas Visi dan Misi, Dan Wawasan, Bandung: CV, PUSTAKA SETIA, 2002, h. 164 jelas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil. Setiap orang yang berdakwah dalam penyampaian materi dakwahnya tentunya harus dibawakan dengan tegas dan benar agar mad’u yang diseru dapat memahami betul apa yang disampaikan da’i tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan dakwah Habib Hasan menggunakan metode bil hikmah agar pesan dakwah yang disampaikan oleh Habib Hasan dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu Habib Hasan menggunakan metode dakwah pada jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa dengan bentuk ceramah-ceramah agama melalui metode bil hikmah. Sedangkan bentuk dari metode bil hikmah yang digunakan Habib Hasan dalam dakwahnya antara lain: a. Metode Ceramah Metode ceramah adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah. 49 Metode ceramah merupakan metode dakwah yang dilakukan dengan mengunakan lisan atau ucapan dan dapat dilakukan dengan ceramah, ceramah merupakan teknik yang banyak digunakan oleh seorang da’i untuk berdakwah. Metode ceramah yang diterapkan oleh Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa diantaranya yaitu: 49 Siti Muriah, Meteologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Mitra Pustaka 2002, h.72 Habib Hasan menggunakan metode ceramah bil lisan di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa sangat sesuai dengan model penyampaian informasi atau pesan agama yang bersifat pengetahuan. Biasanya Habib Hasan menyampaikan materi cearamah pada setiap hari setiap ba’da maghrib sd isya pembacaan kitab aslaf: hadist Nabi SAW kisah teladan para sholihin tempat Istana Segaff Jl. Moh Kahfi I Gg. Manggis Ciganjur. Dalam penyampaian materi metode ceramah Habib Hasan menggunakan sistem Sorogan yaitu pengajian yang jama’ahnya hanya mendengarkan Habib kyai membaca kitab, biasanya membacakan kitab terkadang juga Habib Hasan langsung memberikan materi dalam bentuk uraian dan dijelaskan secara lisan oleh Habib Hasan yang akan dibahas sedangkan jama’ah melihat dan menyimak serta mendengarkan apa yang disampaikan oleh Habib Hasan dan biasanya para jama’ah ada yang mencatat apabila ada materi yang perlu ditulis agar mudah diingat dan agar mudah diamalkan, kegiatan ini rutin diadakan pada setiap harinya di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa. Biasanya Habib Hasan mempunyai pembahasan khusus dalam pemberian materi-materi ceramah di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa diantaranya: Pembacaan Kitab Aslaf: Hadist Nabi SAW kisah teladan para sholihin, Pembacaan maulid Simtuddurror, Kitab Nashoihuddiniyyah, Fiqih, dan materi yang lainya. Habib Hasan mempunyai ciri khas dalam ceramah selain beliau menggunakan logika dalam pembahasan ceramah Habib Hasan juga mempunyai gaya bahasa yang lemah lembut dan sejuk dan ceramahnya dengan humor yang mendidik sehinga jama’ah yang mendengarkan merasa mudah difahami dan juga tidak merasa jenuh dan tidak terlalu monoton terkadang juga Habib Hasan ketika ceramah sering mengeluarkan air mata seraya memanggil Rosulluloh karna kerinduan dan kemulian baginda Nabi Muhamad SAW dengan menerapkan metode ini banyak sekali membawa hasil yang diinginkan da’i hal ini terbukti dengan bertambah banyak murid atau jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa sekitar seribu lima ratus jama’ah bahkan lebih karna setiap harinya semakin bertambah, dengan metode bil Lisan atau ceramah suatu metode yang sangat baik dalam berdakwah, karena menurutnya cara inilah yang dapat dilakukan seseorang da’i untuk melakukan dakwahnya secara tatap muka langsung dengan para jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa. Majlis Ta’lim Nurul Musthofa pimpinan Habib Hasan senantiasa dipenuhi dengan pembacaan kitab-kitab yang bermanfaat, perbincangan dalam soal keagamaan sehinga jam’ah tidak akan berbicara perkara yang mengakibatkan dosa seperti gibah, namimah ataupun mencaci atau juga pembicara yang kosong yang tidak menghasilkan manfaat sama sekali. Apa yang dituturkan hanyalah Zikir, diskusi keagamaan, nasihat untuk para jama’ah khususnya muslimin muslimat. Kelebihan metode ceramah Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf: 1. Da’i lebih mudah menguasai seluruh audiens. 2. Dalam waktu relatif singkat dapat menyampaikan materi dakwah sebanyak-banyaknya. 3. Bila penyampaian materi disampaikan dengan baik audiens akan dapat mempelajari kandungan materi yang telah diceramahkan. Adapun kekurangan metode ceramah yang digunakan Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf: 1. Da’i sukar untuk mengetahui pemahaman audiens terhadap materi yang disampaikan. 2. Metode ceramah bersifat satu arah. 3. Da’i cenderung bersifat otoriter. 4. Da’i sukar untuk mengetahui pola fikir audiens dan pusat perhatian. b. Dakwah bil Hal Metode dakwah bil Hal adalah metode yang dilakukan da’i melalui perbuatan dan perilaku kongkret yang dilakukan secara langsung. 50 Kemampuan da’i untuk menjadi mencontoh nyata kepada mad’unya dalam bertindak adalah suatu bentuk kongret dari metode bil hal yang seharusnya tidak boleh ditingalkan oleh seorang da’i. Dengan amalan yang real yang langsung dilihat oleh mad’unya, da’i tidak harus berbicara banyak karna pengamalan jauh lebih efektif dari sekedar berbicara tanpa pengalaman. Dalam menjalankan dakwah Habib Hasan selalu berusaha memberikan contoh bagi Jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa, baik dalam hal perkatan 50 Ki Moesa A. Machfoeld. Filsafat Dakwah, Ilmu Dakwah dan Penerapannya Jakarta: Bulan Bintang. 2004, h. 109 maupun perbuatan maupun pengamalan-amalan yang ril dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Habib Hasan sendiri da’i harus menjadikan Nabi Muhamad SAW sebagai cermin dalam hal akhlak dan perbuatan yang harus dicontoh bagi para da’i. Habib Hasan memiliki semangat yang tinggi dan keinginan yang kuat dalam hal keagaman. Habib Hasan selalu melayani segala urusan umat dengan penuh keadilan tanpa membedakan kedudukan dan profesi. Selain itu Habib Hasan menghindari segala bentuk pujian atau sanjungan dari orang lain dikarnakan dapat merusak hati, bahkan Habib Hasan selalu mempercepat segala urusannya tanpa membuang-buang waktu karna waktu adalah setajam pedang jadi para jama’ah harus bisa membagi waktunya sholat berjama’ah bersama Habib Hasan tempat Istana Segaff Jl. Moh Kahfi I Gg. Manggis Ciganjur tepatnya di Majlis Ta’lim serta mendirirkan Majlis Ta’lim Nurul Musthofa dan Yayasan Assegaf yang dipimpin oleh adik dari Habib Hasan yang bernama Habib Abdulloh Bin Ja’far Assegaf. Serta memberikan pekerjaan kepada para jama’ah atau murid-murid Habib Hasan diantaranya disediakan yang ditempatkan sekaligus beskem para jama’ah, otlet baju muslim yang didalamnya dijual baju-baju muslim, kain, kopiah, minyak wangi, pin, jaket yang semua berlogo Habib Hasan dan nurul musthofa poster, foto Habib Hasan dan gambar Aulia Allah Swt, buku-buku, kitab, majalah Midnight Nurul Musthofa, VCD dan Kaset Tape ceramah maupun kosidahan shalawat Nabi. Disediakan outlet hp yang menjual perlengkapan lagu-lagu buat nada dering hp yang disediakan khusus lagu-lagu dari Majlis Ta’lim Nurul Musthofa atau gambar-gambar Habib Hasan atau mengenai majlis ta’lim. Ini adalah kerja yang nyata dari Habib Hasan buat para jam’ahnya dalam rangka dakwah bil hal yang mencontoh dari pada junjungan Nabi Muhamad SAW. Sehinga kebutuhan duniawi berimbang dengan akhirat, sehinga para jama’ah tidak lagi merasa takut untuk melakukan ibadah. Ketika Majlis Ta’lim datang para jama’ah yang menjaga toko tutup mereka berbondong-bondong mendatangi Majlis Ta’limjadi waktu dagang mereka dagang waktu ibadah dan ta’lim mereka ta’lim. Sifat konkret lain yang dimiliki Habib Hasan adalah memberikan santunan dan bersedekah kapada fakir miskin, yatim piatu, dan kaum dhuafa janda-janda yang kurang mampu setiap tangal 10 Muharom. Habib Hasan pernah bersedekah kepada korban gempa bumi dan gunung meletus di Jogyakarata serta memberi do’a dan sedekah kepada negara Palestina yang di invasi Israel. Contoh yang paling ril adalah ciri khas dari pakaian yang mencerminkan ke Habib-habiban seperti sarung baju koko putih, udeng-udeng sorban yang diikat diatas kepala dan kopiah putih serta minyak wangi yang senantiasa dipakai sebelum sholat, maupun dihari hari bisa karena Habib Hasan sendiri tidak pernah lepas dari baju kokoh dan kopiah putih dan minyak wangi mengerjakan sholat sunah, sehinga para jama’ah mengikutinya. c. Dakwah bil Qalam Dakwah bil Qalam adalah dakwah dengan menggunakan media tulisan. Dakwah bil Qalam merupakan bentuk dakwah yang telah dan pernah dipraktekan oleh Rasulullah SAW. “Dakwah dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh Rasulullah adalah dengan mengirim surat yang berisi seruan ajakan atau pangilan untuk menganut agama Islam kepada raja-raja dan kepala pemerintahan dari negara yang bertentanga dengan negara Arab” 51 Dakwah bil Qalam banyak dikembangkan juga oleh Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, diantaranya banyak cerita-cerita yang dituliskan seperti kisah para wali Allah yang mensiarkan Islam di indonesia serta para kisah Habaib yang berdakwah di indonesia. Karangan buku Habib Hasan yang berjudul “Singgah Ditaman Hati”, menulis ulang syair-syair kosidahan yang dipakai dalam Ta’lim Nurul Musthofa, menulis tawasul atau kaifiah tata cara berziarah kemakam waliyulloh setiap malam jumatnya di Kalibata Jakarta Selatan, Habib Hasan menulis kisah perjalanan beliau di Kota Tamrin hadtaumaut dalam rangka berziarah kemakam waliyulloh diantaranya makam Ba’lawi makam jenderal para wali, makam Habib Syekh Abubakar bin Salim, yang ditulis kembali dimajalah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa artikel tentang Majlis Ta’lim di Indonesia, kata-kata mutiara nasihat-nasihat yang ditulis didalam buku atau majalah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa.

2. Metode Dakwah Melalui Media Alat Seni Hadroh