Dari sinilah ketertarikan penulis pada sosok Habib Hasan bin Ja’far Assegaf yang mempunyai cita-cita luhur untuk mengajak masyarakat kembali
ke jalan Allah SWT. Dalam aktivitas keagaman pengajian ini Al-Habib Hasan bin Ja’far Assegaf menggunakan beberapa metode diantaranya yaitu
pengajian yang jama’ahnya hanya mendengarkan Habib kyai membaca kitab, dan menggunakan alat musik hadroh sebagai media dakwah yang
digunakan oleh Habib Hasan. Berdasarkan pertimbangan dan alasan-alasan sebagaimana yang telah
diuraikan di atas dan dikuatkan oleh kenyataan bahwa dakwah adalah seruan, mengajak dan memanggil umat Islam agar kembali ke jalan Allah SWT,
dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan al- Hadits, untuk itu penulis akan menjabarkan dalam skripsi dengan judul:
“Metode Dakwah Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf Pada Jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa Di Jakarta Selatan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membatasi pembahasan seputar metode dakwah Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf pada jama’ah Majlis
Ta’lim Nurul Musthofa di Jakarta Selatan. Dari mulai sejak diadakannya Majlis Ta’lim Nurul Musthofa di Jakarta Selatan hingga saat ini. Adapun hal-
hal lain mengenai Majlis Ta’lim Nurul Musthofa tidak termasuk pembahasan dalam penulisan skripsi ini.
Untuk memperjelas permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana metode dakwah Habib Hasan bin Jaf’ar Assegaf pada jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa?
2. Bagaimana penerapan metode dakwah Habib Hasan Assegaf pada Majlis Ta’lim Nurul Mustofa?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: Berdasarkan pokok permasalahan yang ada, penulisan skripsi ini
bertujuan untuk memahami metode dakwah Habib Hasan Assegaf pada jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Akademis
Untuk lebih meningkatkam kualitas kajian dakwah, terutama pada metode dakwah Al-Habib Hasan bin Jafar Assegaf dalam memimpin
Majlis Ta’lim Nurul Musthofa, sehinga dapat menjadi masukan bagi para pelaku dakwah khususnya pada Fakultas Dakwah dan
Komunikasi agar dapat mengemas dakwahnya lebih baik lagi. b.
Kegunaan Praktis
Skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pemikir dakwah maupun pihak masyarakat dalam mengemas pesan dakwah
Islam menjadi kajian yang menarik dan diminati masyarakat luas.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif, adalah metode yang sangat tegantung pada perspektif yang
digunakan serta permasalahan yang diteliti dalam rangka melakukan deskripsi, penggambaran verstehen pemahaman dan pemaknaan,
interpretasi penafsiran, pengembangan dan eksplorasi.
7
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mencari sumber informasi sebagai studi
deskriptif yang menggambarkan objek apa adanya sesuai dengan kenyataan.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber tempat memperoleh keterangan. Subjek penelitian ini adalah jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa seperti ketua,
pengurus, pembimbing yaitu Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf untuk sumber informasi dalam penelitian ini. Objek penelitian merinci fenomena
yang akan diteliti sekaligus merupakan deskripsi dari penelitian. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah metode dakwah yang dilakukan
7
Imam Suryo Prayogo. Metode Penelitian Sosial Agama. 2001. h. 102-103
oleh Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf pada jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa sebagai data yang mendukung penelitian ini.
3. Wawancara.
Wawancara yang dilakuan peneliti secara langsung bertatap muka dengan Al-Habib Hasan bin Ja’far Assegaf dan Jama’ah. Wawancara ini
dimaksudkan untuk menggali keterangan-keterangan yang terkumpul sebagai informasi-informasi yang tidak didapatkan telaah kepustakaan.
4. Observasi
Observasi dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, peneliti berposisi sebai jamaah non partisipan ikut menjadi jama’ah tetapi tidak
terlibat dalam kegiatan pada acara keagamaan di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa.
5. Dokumentasi
Metode penelitian yang dilakukan penulis untuk mencari data-data yang diperlukan dengan mengunakan tape recorder sebagai alat perekam dalam
wawancara dengan pihak pengurus Majlis Ta’lim Nurul Musthofa.
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang metode dakwah telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Antara lain, dengan judul “Metode Dakwah Yusuf Mansur”, yang diajukan
sebagai skripsi di jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 oleh Agus Salim Wahid.
“Metode Dakwah Hasan Al-Banna” yang diajukan sebagai skripsi oleh Ratna Sari Dewi angkatan 2005 di Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
Kesamaan data yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah refensinya. Adapun penelitian Metode Dakwah Habib Hasan Bin
Ja’far Assegaf Pada Jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa Di Jakarta Selatan tersebut belum ada yang membahasnya.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah proses penelitian ini, penulis menguraikan berapa hal tentang sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan terdiri dari; Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi
Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan. Bab II Tinjauan Teoritis terdiri dari; Pengertian Metode Dakwah,
Macam-macam Metode Dakwah, Pengertian Majelis Ta’lim dan Fungsi Majlis Ta’lim.
Bab III Profil Habib Hasan Bin Jaf’ar Assegaf terdiri dari; Riwayat Hidup dan Silsilah Al-Habib Hasan bin Jaf’ar Assegaf, Pendidikan Al-Habib
Hasan bin Jaf’ar Assegaf, Perjuangan Dakwah Al-Habib Hasan bin Jaf’ar Assegaf, Karya-Karya Habib Hasan bin Jaf’ar Assegaf, Gambaran Umum
Majlis Ta’lim Nurul Musthofa, Program Kerja Majlis Ta’lim Nurul Musthofa.
Bab IV Temuan Data Dan Analisis Penelitian terdiri dari: Metode Dakwah Al-Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, Analisis Metode Dakwah Al-
Habib Hasan bin Ja’far Assegaf. Bab V Penutup Terdiri dari; Kesimpulan, Saran-Saran.
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Metode Dakwah
1. Pengertian Metode Dakwah
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” melalui dan “hodos” jalan, cara. Dengan demikian kita dapat artikan
bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari
bahasa Jerman methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa
Arab disebut Thariq. Apabila kita artikan secara bebas metode adalah cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran mencapai suatu maksud.
8
Sedangkan kata “dakwah” secara lughawi berasal dari bahasa arab yaitu ”da’watan” bentuk masdar dari kata da’a-yad’u yang berarti
“memangil, mengajak atau menyeru”.
9
Dakwah ditinjau dari segi terminologi mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Dalam hal ini banyak ilmuan dakwah yang
8
H. Harjani Hefni Lc. MA. et al, Metode Dakwah , Jakarta: Rahmat Semesta, 2003 Cet ke-1, h. 7
9
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Yayasan Penyelengara Penterjemah penafsiran Al-Qur’an, 1973, Cet. Ke-1, h. 127