Agar para jama’ah membuka hatinya kepada kebenaran dan dapat menerima nur Allah dengan penuh keikhlasan.
3. Dakwah Dengan Media Alat Komunikasi
Audio visual merupakan alat komunikasi yang digunakan dengan memanfaatkan indera penglihatan dalam menangkap datanya, jadi masalah
yang paling berperan dalam pengembangan dakwah, media komunikasi yang berujud sebagai alat yang merupakan penglihatan sebagai pokok persoalannya.
Media merupakan alat bantu atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak, mediapun merupakan alat
pendukung yang sangat penting untuk berdakwah. Sebagai media komunikasi, audio-visual juga dapat memainkan peran penting sebagai saruran menarik
untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah untuk manusia, termasuk pesan- pesan keagamaan yang dibungkus dengan pesan-pasan dakwah.
Selain dakwah bil-Lisan, beliau juga berdakwah dengan salah satu media dakwah yakni dengan media Audio-visual dengan shooting untuk
merekam dakwahnya setiap akan melakukan kegiatan majlis ta’lim dan kegiatan dakwah seperti audio-visual sama dengan media artistik lainnya
memiliki sifat-sifat dasar dari media lainnya yang terjalin dalam susunannya yang beragam. Audio visual memiliki kesanggupan untuk memainkan ruang
dan waktu dan mempersingkatnya, menggerak dan memajukan dan memundurkan secara bebas dalam batasan –batasan wilayah yang cukup
lapang meski antara audio-visual VCD dan lainnya terdapat kesaamaan- kesamaan audio visual VCD adalah sebuah media dakwah yang unik yang
bergerak secara bebas dan tepat, penerjemahannya langsung dari gambar- gambar dan suara yang nyata juga ragamnya sebagai media komunikasi
massa, film dapat memainkan peran dirinya sebagai saruran menarik untuk menyampaikan pesan pesan dakwah
Audio visual sebagi media komunikasi massa dapat berfungsi pula sebagai media dakwah, yaitu media yang berfungsi mengajak kepada
kebenaran dan menjauhi segala raranganya yang dibenci oleh Allah SWT. Sehingga manusia kepada fitrah kebenaran Ilahiyah dan tentunya sebagai
media dakwah audio-visual mempunyai sebuah kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media yang lainnya.
Dengan kelebihan itulah audio-vidio visual dapat menjadi media dakwah yang efektif, dimana pesan-pesannya dapat disampaikan kepada
penonton secara halus dan menyantuh hati tanpa merasa digurui. Hal utama yang harus diperhatikan seorang da’i adalah memiliki sebuah media apa yang
digunakan pada saat menyampaikan dakwahnya. Dengan dakwah audio visual inilah Habib Hasan memanfaatkan media
audio-visual untuk menyampaikan pesan-pesan dakwahnya kepada Jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Musthofa dan khalayak banyak, untuk membuat kemasan
dakwah dalam bentuk audio-visual VCD, radio, dan bioskop pada waktu
berjalannya Majlis Ta’lim Nurul Musthofa dengan mengunakan layar set gunanya untuk kelancaran dan efektifitas dakwah Habib Hasan.
Ketika saya mengikuti Majlis Ta’lim banyak media-media yang digunakan untuk efektifitas dakwah di Majlis Ta’lim Nurul Musthofa, dengan
cara inilah Islam dapat ditranformasikan kepada tingkat peradaban manusia yang dinamikanya selalu berubah dan selalu melahirkan problematikanya
yang semakin kompleks. Perkembanhgan teknologi komunikasi dan informasi telah memasuki
dunia terpenting bagi umat muslim untuk memasuki dunia yang baru. Audio- visual yang mengandung nilai-nilai religi dan kebenaran akan menjadi
semakin penting sebagai media untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang berlandaskan al-Qur’an dan Hadits.
Metode melalui media ini sering dipakai oleh Habib Hasan melalui Majlis Ta’lim Nurul Musthofa, ta’lim keliling di musholah dan masjid dari
kampung kekampung, serta tabligh akbar.
B. Analisis Metode Dakwah Habib Hasan Bin Ja’far Assegaf Pada Jama’ah