balita. Indeks TBU disamping dapat memberikan gambaran tentang status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan masalah sosial ekonomi Beaton dan
Bengoa, 1973. Oleh karena itu, indeks TBU selain digunakan sebagai indikator status gizi, dapat juga digunakan sebagai indikator perkembangan keadaan sosial
ekonomi masyarakat.
4
Cara perhitungan indeks tinggi badan yaitu tinggi badan aktual hasil pengukuran masing-masing anak dibandingkan dengan nilai median tinggi badan
pada baku rujukan WHO-NCHS, dengan rumus:
4
Indeks TBU = Tinggi badan aktual pada umur tertentu x 100 Nilai median TB pada umur tertentu
Indeks TBU: ≥ 90 = status gizi baik normal 90 = status gizi kurang
80 = status gizi buruk
2.7.3 Indeks Berat Badan terhadap Tinggi Badan BBTB
Ukuran antropometri yang terbaik adalah menggunakan BBTB karena dapat menggambarkan status gizi saat ini dengan lebih sensitif dan spesifik. Berat badan
memiliki hubungan linier dengan tinggi badan. Pada tahun 1966 Jelliffe memperkenalkan penggunaan indeks BBTB untuk identifikasi status gizi, indeks
BBTB merupakan indikator yang baik untuk mengetahui status gizi saat ini.
4
Rumus yang digunakan untuk penghitungan indeks berat badan terhadap tinggi badan, yaitu:
4
Indeks BBTB = Berat badan aktual pada umur tertentu x 100 Nilai median BB pada TB tertentu
Indeks BBTB: ≥ 85 = status gizi baik normal 85 = status gizi kurang
2.7.4 Indeks Massa Tubuh terhadap Umur IMTU
IMT merupakan indeks antropometri yang sering digunakan secara internasional untuk menilai status gizi individu yang berkaitan dengan persen lemak
tubuh.
3
IMT dihitung dengan cara pembagian berat badan dalam kg oleh tinggi badan dalam meter pangkat dua.
Rumus IMT:
4
IMT = berat badan kg tinggi badan
2
m
2
Standar baku yang digunakan untuk pengukuran IMT yang berlaku di Indonesia sesuai dengan indeks massa tubuh menurut umur yang terbaru untuk
Amerika Serikat , yang memuat IMTU dari umur 2 – 20 tahun.
13
Berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan, terdapat 3
kategori yaitu normal, ideal, dan kurang.
13
Tabel 1. TABEL INDEKS MASSA TUBUH LAKI-LAKI UNTUK KELMOPOK UMUR 2-20 TAHUN
13
Tabel 2. TABEL INDEKS MASSA TUBUH PEREMPUAN UNTUK KELMPOK UMUR 2-20 TAHUN
13
2.7.5 Indeks Lingkar Kepala terhadap Umur LKU
Pengukuran lingkar kepala merupakan hal yang penting karena berhubungan dengan volume intrakranial dan dapat dinilai kecepatan pertumbuhan otak.
2,12
Lingkar kepala anak berkaitan erat dengan volume otak, yang artinya pertumbuhan tulang kepala berkaitan dengan pertumbuhan otak, begitu juga sebaliknya. Jika
lingkar kepala anak pada usia tertentu berada pada nilai di bawah normal, kemungkinan volume otak anak kurang dari cukup. Gangguan pertumbuhan otak
dapat dilihat dengan kelainan klinik seperti microcephaly dan hydrocephaly.
12
Lingkar kepala diukur menggunakan pita meteran melewati tulang kepala belakang yang paling menonjol dan di atas supraorbital.
12
Pengukuran lingkar kepala dapat digunakan untuk menilai status gizi anak pada usia 2 tahun pertama setelah
kelahiran. Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal kehidupan atau terjadinya gangguan perkembangan janin semasa dalam kandungan akan
mengakibatkan menurunnya jumlah sel otak dan pada akhirnya akan berpengaruh pada lingkar kepala anak. Sebenarnya, indikator ini tidak terlalu sensitif untuk
menilai status gizi karena banyak faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan lingkar kepala anak, seperti penyakit sistemik, genetik, dan adat tertentu.
Gambar 1. Pengukuran lingkar kepala anak
14
Jika ukuran lingkar kepala anak lebih kecil dari ukuran normalnya, maka disebut dengan kelainan mikrosefali. Sebaliknya, jika ukuran lingkar kepala anak
lebih besar dari ukuran normalnya, disebut dengan kelainan makrosefali. Standar yang digunakan pada pengukuran lingkar kepala anak dengan
menggunakan baku Nellhaus, dengan ringkasan sebagai berikut:
12,15
a. Rata-rata lingkar kepala waktu lahir: 33 – 33,5 cm
b. Rata-rata lingkar kepala pada usia 1 – 5 bulan: 40 cm
c. Rata-rata lingkar kepala pada usia 12 bulan: 45 – 47 cm
d. Rata-rata lingkar kepala pada usia 3 tahun: 50 cm e. Rata-rata lingkar kepala pada usia 10 tahun: 53 cm
f. Rata-rata lingkar kepala pada usia dewasa: 55 – 58 cm
Gambar 2. Nellhaus chart
16
2.8 Deutro Melayu