Jenis Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional.

3.2 Populasi, Sampel, dan Besar Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Sampel Penelitian

Populasi sampel penelitian ini adalah seluruh murid pada salah satu SD Swasta di Medan dan seluruh murid pada salah satu SD Negeri di Medan

3.2.2 Cara Pengambilan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah murid SD pada salah satu SD Swasta di Medan dan salah satu SD Negeri di Medan. Sampel tersebut diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi sampai mencapai besar sampel yang telah ditentukan. Adapun kriteria inklusi pasien yang dijadikan sebagai sampel adalah: a. Usia 6 – 8 tahun b. Berbadan sehat c. Deutro Melayu d. Subjek pada lingkungan yang sama Kriteria eksklusi, yaitu: a. Pernah mengalami sakit berat b. Terdapat kelainan kongenital

3.2.3 Besar Sampel Penelitian

Besar sampel pada penelitian ini berdasarkan populasi seluruh murid SD Swasta dan SD Negeri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dihitung menggunakan rumus: n1 = n2 = 2 σ 2 Z α + Z ß 2 μ - μ 1 2 Keterangan: σ 2 = Standar Deviasi penelitian sebelumnya = 1.24 6 Z α = Derajat Batas Atas = 5 = 1.96 Z ß = Standar Batas Bawah = 10 = 1.282 μ - μ 1 = 70 = 0.7 n1 = n2 = 2 σ 2 Z α + Z ß 2 μ - μ 1 2 n1 = n2 = 21.241.96+1.282 2 0.7 2 n1 = n2 = 53.19 = 54 orang Besar sampel minimal yang dibutuhkan untuk setiap kelompok adalah 54 orang. Jadi total besar sampel yang digunakan pada penelitian ini karena terdapat 2 kelompok SD Swasta dan SD Negeri adalah 108 orang.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada penelitian ini yaitu: a. Variabel terikat: indeks massa tubuh, lingkar kepala b. Variabel bebas: anak usia 6 – 8 tahun, jenis kelamin c. Variabel terkendali: kemampuan operator, alat d. Variabel tidak terkendali: pola makan, pangan yang dikonsumsi

3.4 Definisi Operasional

a. Antropometri merupakan metode pengukuran yang dipakai untuk memantau pertumbuhan anak b. Lingkar kepala menurut umur merupakan nilai yang diperoleh dengan cara mengukur lingkar kepala anak menggunakan pita meteran berdasarkan umurnya. c. Indeks massa tubuh merupakan indeks antropometri yang sering digunakan untuk menilai status gizi yang berkaitan dengan persen lemak tubuh. d. Normal merupakan anak dengan nilai indeks massa tubuh yang berada diantara nilai ambang batas bawah dan nilai ambang batas atas pada tabel indeks massa tubuh yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia 13,25- 20,85. e. Ideal merupakan anak dengan nilai indeks massa tubuh yang sesuai dengan rata-rata IMTU pada tabel indeks massa tubuh yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia 15,68. f. Kurang merupakan anak dengan nilai indeks massa tubuh yang berada di bawah nilai ambang batas bawah pada tabel indeks massa tubuh yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia 13,25. Variabel bebas: Anak usia 6-8 tahun Jenis kelamin Variabel terkendali: Kemampuan operator Alat Suku Deutro Melayu Variabel terikat: Indeks massa tubuh Lingkar kepala Variabel tidak terkendali: Pola makan Pangan yang dikonsumsi g. Overweight merupakan anak dengan nilai indeks massa tubuh yang berada di atas nilai ambang batas atas pada tabel indeks massa tubuh yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia 20,85. h. Anak usia 6 – 8 tahun merupakan anak yang sudah masuk Sekolah Dasar dengan kondisi yang sehat dan normal berdasarkan IMTU yang sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. i. Sehat merupakan suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, maupun sosial. j. Deutro Melayu merupakan bangsa yang masuk ke Indonesia yang datang dari daerah Tonkin Cina Selatan. Yang termasuk dalam bangsa Deutro Melayu adalah suku Aceh, Minangkabau, Jawa, Sunda, Melayu, Betawi, Manado, dan Bugis. k. Keterampilan operator merupakan kemampuan peneliti dalam melakukan seleksi, mengumpulkan, serta menganalisa hasil pengukuran.

3.5 Alat Penelitian