Pembelajaran Konvensional TINJAUAN PUSTAKA

18 4 Terdapat kecenderungan bahwa siswa merasa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena mereka merasa kesulitan dalam mengajukan kesim- pulan secara tepat dan jelas. Kelemahan pendekatan open-ended masih dapat diatasi. Cara mengatasi kelemahan tersebut yaitu sebagai berikut. 1 Guru membuat dan menyiapkan masalah yang bermakna bagi siswa. 2 Guru terlebih dahulu mendaftar semua respon yang diinginkan. 3 Untuk mengatasi kecemasan yang dialami siswa pandai yaitu sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan open-ended siswa diberi informasi bahwa jawaban yang diajukan dalam permasalahan dapat beragam tergantung dari sudut pandang siswa dan beragam jawaban tersebut mungkin semuanya benar. 4 Guru membantu siswa dalam menarik kesimpulan akhir.

C. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional merupakan pengajaran langsung yang berpusat pada guru. Pembelajaran konvensional masih banyak diterapkan oleh sebagian besar guru matematika di kelas. Pembelajaran yang dilakukan secara konvensional, pelajaran ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Menurut Djamarah dalam Static, 2000: 4 pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses pembelajaran. Dipihak lain Sukandi 2003: 8 mengatakan bahwa pembelajaran konvensional ditandai dengan guru lebih banyak mengajarkan 19 tentang konsep, tujuannya adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu. Menurut Sanjaya 2009: 145 pembelajaran konvensional dalam bentuk ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dengan mengikuti urutan materi dalam kurikulum. Guru berasumsi bahwa keberhasilan program pembelajaran di- lihat dari ketuntasannya menyampaikan seluruh materi yang ada dalam kuri- kulum. Penekanan aktivitas belajar lebih banyak pada buku teks dan kemampuan mengungkapkan kembali isi buku tersebut. Jadi pembelajaran konvensional kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses. Lebih lanjut lagi, Sanjaya 2009: 147 menyatakan bahwa materi yang dikuasai siswa pada pembelajaran konvensional akan terbatas pada apa yang dikuasai guru, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswapun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru. Pada pembelajaran tersebut, guru memainkan peran yang sangat penting karena dianggap memindahkan pengetahuan kepada siswa. Peran guru disini yaitu menyiapkan dan mentransmisi pengetahuan atau informasi kepada siswa. Peran siswa adalah menerima, menyimpan, dan melakukan aktivitas yang sesuai dengan informasi yang diberikan. Padahal, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam kemampuan menangkap materi pelajaran melalui pendengaran. Bila guru terlalu lama berkonvensional akan membosankan dan akan menyebabkan anak didik menjadi pasif. Selain itu, pada pembelajaran konvensional guru tidak memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi materi-materi yang disampaikan. 20 Pembelajaran konvensional menggunakan permasalahan tertutup dalam pelaksanaannya. Menurut Suherman, dkk 2001: 113 permasalahan yang disajikan pada pembelajaran konvensional adalah masalah tradisional, yaitu permasalahan tersebut telah diformulasikan dengan baik dengan jawaban benar atau salah. Problem demikian disebut masalah lengkap atau masalah tertutup.

D. Pemahaman Konsep Matematis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 10 48

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN Novita Rochmadeni KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah Tahun Ajaran 2011/2012)

1 9 55

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pekalongan Kab. Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 39

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 12 51

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60