II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas Pembelajaran
Terdapat dua kata berbeda dari istilah tersebut, yakni efektivitas dan pembelajaran. Efektivitas itu sendiri menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan.
Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar memiliki arti aktivitas perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang dimaksud itu nyata dan memiliki arti
yang luas, seperti perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Trianto 2010: 17 mengatakan pembelajaran
merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan siswa, dimana antara keduanya terjadi komunikasi transfer yang terarah pada suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Jadi, efektivitas pembelajaran dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Sutikno 2005: 88 mengemukakan bahwa efektivitas pembelajaran berarti kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan yang
memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah dan dapat mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan.
Menurut Uno 2011:29 efektivitas pada dasarnya ditunjukkan untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh tujuan
pembelajaran telah dapat dicapai oleh peserta didik
.
Dengan demikian, pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai.
9
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 584, efektivitas berasal dari kata ruhnya,
Efektivitas mengarah pada kemampuan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan manfaat dari hasil yang diperoleh.
Disisi lain, E. Mulyasa 2006: 193 menyatakan bahwa pembelajaran dikatakan efektif jika mampu
memberikan pengalaman baru, dan membentuk kompetensi peserta didik, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat
dicapai dengan melibatkan peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pe- nilaian pembelajaran.
Pembelajaran dapat efektif apabila siswa secara aktif dilibatkan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya pasif menerima pengetahuan yang
diberikan guru. Senada dengan ini, Hamalik 2001: 171 menyatakan bahwa
pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk
belajar. Penyediaan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang sedang
dipelajari. Menurut Soemosasmito dalam Trianto, 2010: 20 keefektifan program
pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1 Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan dalam kegiatan
pembelajaran. 2 Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa
3 Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa
10 4 Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif
sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional. Lebih lanjut menurut Soesasmito, guru yang efektif adalah guru yang menemukan
cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentasi waktu belajar akademis yang tinggi. Berdasarkan ciri
program pembelajaran efektif tersebut, keefektifan program pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi tingkat prestasi belajar saja, melainkan harus pula ditinjau
dari segi proses dan sarana penunjang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran
merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, efektivitas dikatakan tercapai
bila siswa pada pembelajaran dengan pendekatan open-ended memiliki rata-rata nilai kemampuan pemahaman konsep matematis lebih baik daripada rata-rata nilai
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
B. Pendekatan Open-ended