Pemahaman Konsep Matematis TINJAUAN PUSTAKA

20 Pembelajaran konvensional menggunakan permasalahan tertutup dalam pelaksanaannya. Menurut Suherman, dkk 2001: 113 permasalahan yang disajikan pada pembelajaran konvensional adalah masalah tradisional, yaitu permasalahan tersebut telah diformulasikan dengan baik dengan jawaban benar atau salah. Problem demikian disebut masalah lengkap atau masalah tertutup.

D. Pemahaman Konsep Matematis

Menurut Purwanto 1994: 44 pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Sementara E. Mulyasa 2006: 78 menyatakan bahwa pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Selanjutnya Virlianti 2002: 6 mengemukakan bahwa pemahaman adalah konsepsi yang bisa dicerna atau dipahami oleh peserta didik sehingga mereka mengerti apa yang dimaksudkan, mampu menemukan cara untuk mengungkapkan konsepsi tersebut, serta dapat mengeksplorasi kemungkinan yang terkait. Sejalan dengan pendapat tersebut, pemahaman menurut Hamalik 2002: 48 adalah kemampuan melihat hubungan-hubungan antara berbagai faktor atau unsure dalam situasi yang problematis. Berdasarkan pengertian pemahaman dari berbagai pendapat, dapat disimpulkan bahwa pemahaman merupakan suatu cara yang sistematis dalam memahami dan mengemukakan tentang sesuatu yang diperolehnya. Skemp dalam Muaddap, 2010 membedakan pemahaman pada pembelajaran menjadi dua. Pemahaman yang pertama disebut pemahaman instruksional in- structional understanding. Pada tingkatan ini dapat dikatakan bahwa siswa baru berada di tahap tahu atau hafal tetapi dia belum atau tidak tahu mengapa hal ter- 21 sebut dapat terjadi. Siswa pada tahapan ini belum bisa menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan. Pemahaman yang kedua adalah pemahaman relasional relational understanding. Pada tahapan ini, siswa tidak hanya sekedar hafal tetapi juga tahu bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat terjadi dan dapat menggunakannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan. Pemahaman konsep sangat penting dalam pembelajaran matematika karena dengan pemahaman konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari matematika. Abdurrahman 1999: 254 menyatakan : Konsep menunjuk pada pemahaman dasar. Siswa mengembangkan konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda- benda atau ketika mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu. Dahar dalam Basri, 2008: 28 menyatakan bahwa belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan. Dipihak lain, Driver menyatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan. Kemampuan memahami konsep menjadi landasan untuk berpikir dalam menyelesaikan persoalan. Hamalik 2002: 164 menyatakan bahwa dalam suatu pembelajaran konsep berperan sebagai berikut. 1. Konsep mengurangi kerumitan lingkungan. 2. Konsep membantu siswa untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar mereka. 3. Konsep dan prinsip untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas dan lebih maju. Siswa tidak harus belajar secara konstan, tetapi dapat menggunakan konsep-konsep yang telah dimilikinya untuk mempelajari sesuatu yang baru. 4. Konsep mengarahkan kegiatan instrumental. 5. Konsep memungkinkan pelaksanaan pengajaran. Dalam penelitian ini, hasil belajar diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pema- haman konsep. Pada penjelasan teknis Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506CPP2004 tanggal 11 November 2004 tentang penilaian 22 perkembangan anak didik SMP dicantumkan indikator dari kemampuan pemahaman konsep matematis adalah sebagai berikut. 1 Menyatakan ulang sebuah konsep. 2 Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. 3 Memberi contoh dan non contoh dari konsep. 4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. 6 Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. 7 Mengaplikasikan konsep dan algoritma pemecahan masalah.

E. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 10 48

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN Novita Rochmadeni KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah Tahun Ajaran 2011/2012)

1 9 55

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pekalongan Kab. Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 39

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 12 51

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60