frekuensi, persentase, dan rata-rata yang digunakan dan dalam statistik inferensial satu-sample t-test, uji Friedman dan pemodelan persamaan
struktural di Amos dipergunakan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara disiplin positif dan masing-masing tiga strategi
yang disajikan adalah signifikan. Motivasi belajar dengan 71 dan siswa guru pengendalian diri dengan 58 memiliki, masing-masing,
koefisien korelasi yang tinggi dengan disiplin positif dari guru dan melihat pelaku. Peringkat pertama di guru dan kepala sekolah
pandangan ditugaskan kemotivasi belajar siswa dan komitmen mereka.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Menurut Sugiono 2010 : 92 menyatakan bahwa :Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antaravariabel yang disusun dari
berbagai teori yang dideskripsikan. Karakter yang dapat diterapkan di Sekolah Dasar salah satunya adalah
karakter disiplin.Kedisiplinan siswa terdapat hubungan dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.Kedisiplinan adalah pada
dasarnya kontol diri dalam mematuhi aturan baik yang dibuat oleh diri sendiri maupun diluar baik keluarga, lembaga, pendidikan, masyarakat, bernegara
maupun beragama. Jadi menciptakan dan menjaga keadaan sekolah yang tertib atau anak-anak disekolah tersebut disiplin dengan mendorong siswa
untuk dapat berperilaku disiplin sehingga suasana sekolah tertib, aman dan nyaman untuk proses pembelajaran, dan pada akhirnya memfasilitasi siswa
mencapai hasil belajar yang optimal.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku seseorang sebagai hasil dari pembelajaran dapat berupa kognitif, afektif dan psikomotorik yang dapat
dikategorikan ke kategori rendah, sedang, dan tinggi. Hasil belajar yang tinggi berarti menjukkan keberhasilan pembelajaran. Hasil belajar
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang akan menentukan kategori dari hasil belajar siswa.
Menurut Slameto 2013 faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor internal yang
bersumber dari diri siswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor internal terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian,
bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Peneliti berasumsi bahwa kedua faktor eksternal dan internal tersebut dapat dioptimalkan dengan disiplin belajar yang ditanamkan
dalam diri siswa dengan dorongan dari keluarga, lingkungan pendidikan atau sekolah, dan masyarakat.
Siswa yang tingkat disiplinnya tinggi memiliki peluang lebih baik untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. Sebaliknya siswa yang tingkat disiplinnya
rendah juga peluang untuk mencapai hasil belajar lebih kecil. Semakin tinggi disiplin siswa akan semakin tinggi pula hasil belajarnya. Oleh karena itu
disiplin siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
2.4 HIPOTESIS