Dari tabel di atas, dapat dibaca bahwa dari 30 tiga puluh item soal terdapat item soal 4 yang tidak valid drop. Item soal yang tidak valid
yaitu nomor 2, 20, 26, 30. Sedangkan soal yang valid berjumlah 26 item soal. Item soal yang valid yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14,15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, dan 29. Selanjutnya item soal yang tidak valid dibuang atau tidak disertakan dalam instrumen.
proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 134.
3.7.2.3 Reliabilitas
Nana Sudjana dan Ibrahim 2012:120 mengemukakan bahwa reabilitas alat ukur adalah ketetapan dan keajegan alat tersebut dalam
mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat ukur tersebut. Data yang diperoleh pada prestasi belajar PKn merupakan data yang bernilai 1
atau nol. Oleh karena itu untuk menguji reabilitas tes menggunakan rumus K-R 20.
r
11
=
� �−
−∑ �
Arikunto, 2007:100 Keterangan :
r
11
= reabilitas tes secara keselurhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item soal
S = standar deviasi dari tes
Setelah dilakukan perhitungan didapat n =30, ∑pq = 6,4 , dan s =
24,98. Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus KR-20 diatas sebagai berikut:
r
11
=
n n−
−∑
r
11
=
− − ,
,
r
11
= 0,95 Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan suatu instrumen
untuk mengumpulkan data. Hasil perhitungan reliabilitas tes dengan menggunakan rumus KR-20 adalah 0,95. Berdasarkan hasil perhitungan
tersebut reabilitas tes prestasi belajar PKn adalah tinggi. Dengan demikian, instrumen tes prestasi belajar PKn digunakan untuk mengumpulkan data
prestasi belajar PKn SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kota Semarang.proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10 halaman
135 .
3.7.2.4 Daya Pembeda
Arikunto 2007:211 mengemukakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antar siswa yang
pandai berkemampuan
tinggi dengan
siswa yang
bodoh berkemampuan rendah. Daya pembeda soal dihitung dengan
menggunakan rumus : D =
B J
−
B J
Arikunto, 2007:213-214 Keterangan :
B
A
= banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
= banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= banyak peserta kelompok atas J
B
= banyak peserta kelompok bawah
Kriteria : Arikunto, 2007:218
D ; 0,00 – 0,20 : Jelek
D : 0,20 – 0,40 : Cukup
D : 0,40 – 0,70 : Baik
D : 0,70 – 1,00 : Baik sekali
Tabel 3.5 Daya Pembeda Tes Hasil Belajat PKn
Butir Soal Daya Pembeda
Keterangan 1
0,61 Baik
2 Jelek
3 0,52
Baik 4
0,42 Baik
5 0,42
Baik 6
0,47 Baik
7 0,61
Baik 8
0,23 Cukup
9 0,42
Baik 10
0,42 Baik
11 0,42
Baik 12
0,23 Cukup
13 0,42
Baik 14
0,23 Cukup
15 0,42
Baik 16
0,42 Baik
17 0,42
Baik 18
0,14 Jelek
19 0,76
Baik 20
-0,19 Jelek
21 0,66
Baik 22
0,57 Baik
23 0,57
Baik 24
0,42 Baik
25 0,33
Jelek 26
-0,14 Jelek
27 0,23
Cukup 28
0,33 Cukup
29 0,28
Cukup 30
0,14 Jelek
Berdasarkan tabel daya pembeda diatas, yang termasuk kategori baik sekali tidak ada, baik yaitu 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 19,
21, 22, 23, 24, cukup yaitu 8, 12, 14, 27, 28, 29 kemudian jelek yaitu 2, 18, 20, 25, 26, 30. Item soal yang mempunyai daya pembeda jelek
itu dipergunakan dalam instrument.proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 136 .
3.7.2.5 Taraf Kesukaran