4. Beberapa Bentuk Khusus Narasi
Ada beberapa bentuk khusus narasi, di antaranya adalah autobiografi-biografi dan anekdot-insiden.
a Autobiografi-Biografi
Autobiografi dan biografi sama-sama menyampaikan kisah yang menarik mengenai kehidupan dan pengalaman yang sifatnya
pribadi. Perbedaannya terletak pada siapa yang menjadi narator dalam wacana. Jika dalam autobiografi naratornya adalah dirinya
sendiri, maka dalam biografi naratornya adalah orang lain. Bentuk wacana ini adalah kisah dan pengalaman kehidupan
pribadi seseorang, maka pola umum yang dikembangkan di dalamnya adalah riwayat hidup seseorang, urutan peristiwanya,
atau tingkah laku seseorang yang mempunyai kaitan dengan kehidupan seorang tokoh.
Sasaran utamanya adalah menyajikan atau mengemukakan peristiwa yang dramatis, dan berusaha menarik manfaat dari
seluruh pengalaman pribadi yang kaya itu bagi pembaca dan masyarakat lain.
b Anekdot-Insiden
Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan untuk menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh
mengenai seseorang atau suatu hal yang lain. Daya tarik anekdot bukan terletak pada penggelaran dramatik, tetapi pada suatu
gagasan atau suatu amanat yang ingin disingkapkan, dan biasanya muncul menjelang akhir kisah tertentu.
Sementara itu, insiden adalah kejadian atau peristiwa yang lebih luas lagi dari anekdot. Daya tariknya terletak pada karakter-
karakter yang khas, yang menjelaskan perbuatan atau kejadian itu sendiri. Apa yang diceritakan biasanya mengasyikan dan semua itu
semata-mata untuk kepentingan insiden itu sendiri, dan bukan untuk menunjang sebuah struktur dramatik.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.
Pertama, penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Yuliartika Wigati dengan judul:
“Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri
Tanjungp inang Tahun Pelajaran 20122013” dari Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, pada tahun 2013.
Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: 1 kesalahan penggunaan kata depan di dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 78 kesalahan,
2 kesalahan penggunaan kata depan ke dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 24 kesalahan, 3 kesalahan penggunaan kata depan dari
dalam karangan narasi siswa kelas VIII sebanyak 5 kesalahan. Dari ketiga kesalahan kata depan tersebut, kata depan di paling banyak ditemui
kesalahannya. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ita Muspita dengan judul
“Ketidaktepatan Penggunaan Preposisi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 J
ember” dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, pada tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preposisi yang digunakan oleh siswa
SMA Negeri 5 Jember sebagian besar yaitu preposisi di, ke, dari, pada, dengan, untuk, hingga sampai, oleh, tanpa, tentang, demi, bersama,
kepada, menuju,
dari pada, sejak…hingga…, dari…ke…, dan
dari…sampai…. Penggunaan preposisi dalam karangan deskripsi siswa kelas X di SMA Negeri 5 Jember masih terdapat ketidaktepatan dalam
penggunaannya dilihat dari fungsi semantik, fungsi sintaktik, dan fungsi