peristiwa, unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan, dan menggunakan bahasa sehari-hari.
2. Jenis Karangan Narasi
Jenis karangan narasi ada dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
“Karangan narasi ekspositoris adalah narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi secara tepat mengenai suatu
peristiwa dengan
tujuan memperluas
pengetahuan orang
tentang kisah seseorang. Biasanya terdapat dalam laporan perjalanan dan biografi.
“Karangan narasi sugestif adalah narasi yang lebih menekankan makna, bahasa yang digunakan pun terkesan konotatif sehingga
lebih menampakkan daya khayal para pembaca. Misalnya terdapat dalam cerpen, dongeng, dan novel.
”
14
3. Perbedaan Pokok antara Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif
Berikut ini dijelaskan perbedaan antara narasi ekspositoris dengan narasi sugestif seperti dikutip dari Argumentasi dan Narasi
karya Gorys Keraf.
15
Narasi ekspositoris adalah narasi yang berusaha memperluas pengetahuan,
menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian,
didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional, dan bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik berat pada
penggunaan kata-kata denotatif. Sementara itu, narasi sugestif adalah narasi yang berusaha
menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat, menimbulkan daya khayal, penalaran hanya berfungsi sebagai alat
untuk menyampaikan makna sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar, dan bahasa yang digunakan lebih condong ke bahasa
figuratif dengan menitikberatkan penggunaan kata konotatif.
14
Nani Darmayanti, Bahasa Indonesia untuk SMK Tingk at Media Kelas XI , Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2007, h. 12.
15
Keraf, Argumentasi dan Narasi, op.cit., h. 138-139.
4. Beberapa Bentuk Khusus Narasi
Ada beberapa bentuk khusus narasi, di antaranya adalah autobiografi-biografi dan anekdot-insiden.
a Autobiografi-Biografi
Autobiografi dan biografi sama-sama menyampaikan kisah yang menarik mengenai kehidupan dan pengalaman yang sifatnya
pribadi. Perbedaannya terletak pada siapa yang menjadi narator dalam wacana. Jika dalam autobiografi naratornya adalah dirinya
sendiri, maka dalam biografi naratornya adalah orang lain. Bentuk wacana ini adalah kisah dan pengalaman kehidupan
pribadi seseorang, maka pola umum yang dikembangkan di dalamnya adalah riwayat hidup seseorang, urutan peristiwanya,
atau tingkah laku seseorang yang mempunyai kaitan dengan kehidupan seorang tokoh.
Sasaran utamanya adalah menyajikan atau mengemukakan peristiwa yang dramatis, dan berusaha menarik manfaat dari
seluruh pengalaman pribadi yang kaya itu bagi pembaca dan masyarakat lain.
b Anekdot-Insiden
Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan untuk menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh
mengenai seseorang atau suatu hal yang lain. Daya tarik anekdot bukan terletak pada penggelaran dramatik, tetapi pada suatu
gagasan atau suatu amanat yang ingin disingkapkan, dan biasanya muncul menjelang akhir kisah tertentu.
Sementara itu, insiden adalah kejadian atau peristiwa yang lebih luas lagi dari anekdot. Daya tariknya terletak pada karakter-
karakter yang khas, yang menjelaskan perbuatan atau kejadian itu sendiri. Apa yang diceritakan biasanya mengasyikan dan semua itu