Unsur-Unsur Dakwah TINJAUAN TEORITIS

3 Ukhwah yaitu mengambarkan persaudaran yang dikehendaki oleh Islam antara penganutnya sendiri, serta setiap pemeluk Islam terhadap pemeluk agama lain. 4 Ahkam yaitu menjelaskan aneka ragam hukum, baik ibadah, muamalah, dan lain-lainya. 5 Pendidikan yaitu bagaimana sistem pengajaran dalam Islam yang telah dipraktikkan oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam dimasa sekarang. 6 Amar ma’ruf yaitu mengajak untuk berbuat baik guna memperoleh sa’adah fid daraoin. 7 Nahi munkar yaitu melarang manusia dari berbuat jahat agar terhindar dari malapetaka yang akan menimpa manusia didunia dan akhirat. d. Media Dakwah Media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan- pesan dakwah kepada mad’u, baik berupa barang material, tempat, orang dan sebagainya. 25 Untuk menyampaikan dakwah ajaran Islam dapat menggunakan berbagai media. Hamzah Ya’qub membagi dakwah menjadi lima macam, yaitu: 25 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam , Surabaya: Al-Ikhlas,1983, h.176 a Lisan, adalah media dakwah yang paling sederhana dengan menggunakan lidah berbentuk pidato, ceramah, bimbingan, dan lain-lainnya. b Tulisan, adalah media dakwah berbentuk buku, majalah, dan lain-lainnya. c Lukisan yaitu lewat gambar atau ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik. d Audiovisual adalah media dakwah ini melalui indra penglihatan dan pendengaran, diantarannya: televisi, film, dan lain-lain. e Akhlak yaitu media dakwah melalui perbuatan yang mencerminkan ajaran agama Islam, yang dissaksikan langsung oleh mad’u. 26 e. Tujuan Dakwah Tujuan dakwah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam penyampaian dakwah, tujuan dakwah dirumuskan kepada suatu tindakan dalam pelaksanan dakwah. 27 Hakekat dari tujuan dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia dengan agama atau menyadarkan manusia supaya mengakui kebenaran Islam dan mau mengamalkan ajaran Islam . 28 26 Hamzah Ya’qub, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership, Bandung: CV Diponegoro, 1981, h.. 13 27 Hasunuddin, Tinjauan Aspek Dalam Berdakwah di Indonesia,Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1996.h,33 28 Nurul Badruttamamam, Dakwah Kolaboratif Tarmidzi Taher,Jakarta: Grafindo,2005 Tujuan utama dakwah menurut Abdul Rosyad Saleh adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah. Untuk mencapai tujuan inilah maka rencana dan tindakan dakwah harus ditunjukan dan diarahkan. 29 Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan dakwah yaitu memberikan pemaham dan penjelasan pesan-pesan dakwah dengan dalil-dalilnya baik secara tafshli maupun ijmali berserta dalil- dalil aqli dan naqlinya sehingga mad’u benar-benar menangkap, memahami, dan mengerti pesan-pesan agama yang di sampaikan oleh da’i, kemudian mad’u dapat mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari-hari. Setelah mendapat pengetahuan dari unsur-unsur yang telah dipaparkan di atas, untuk lebih efektif seorang da’i dalam menyampaikan dakwahnya, perlu untuk mengetahui metode-metode yang digunakan agar pesan- pesan dakwah yang di kirim kepada mad’u dapat tepat sasaran artinya materi yang disampaikan sesuai dengan kadar kemampuan mad’u. 29 Drs. Abd. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam , Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1986, hlm.21

C. Macam-Macam Metode Dakwah

Al- Qur’an merupakan sumber utama rujukan dakwah, setelah itu hadist, ijma, dan qiiyas. Sebagai sumber utama yang dijadikan pedoman dalam berdakwah, al qur’an memberikan tuntunan cara yang sesuai untuk para da’i menyampaikan pesan-pesan dakwah. Sebagaimana tercantum dalam firman Allah SWT, Q.S. An-Nahl :125: سحأ يه يتَلاب م لداج نسحلا ظع لا حلاب كبر لي س لإ دا Artinya : “serulah manusia kepada jalan TuhanMu dengan Hikmah, nasehat yang baik dan debat mereka dengan cara yang baik.. Sesungguhnya TuhanMu Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. Melanjutkan dari ayat ini, Imam Jalalain menafsirkan ayat tersebut di dalam kitab “Hasiyah As Showi” yaitu : رقلااب حلاب هنيد كبر لي س لإ م س هي ع ها ص د حماي سانلا دا آ سحأ ه تلا لداج لا أ تلاب م لداج قيقرلا قلا أ ظعا م نسحلا ظع لا هتاي ب ها لإ ءاعدلاك هججح لإ ءاعدل “ Serulah manusia, wahai Muhammad ke jalan Rabb-mu agama-Nya dengan hikmah dengan al-Quran dan nasihat yang baik nasihat-nasihat atau perkataan yang halus dan debatlah mereka dengan debat terbaik debat yang terbaik seperti menyeru manusia kepada Allah dengan ayat-ayat-Nya dan menyeru manusia kepada hujah”. 30 Jika melihat ayat 125 surat an Nah dan tafsir hasiyyah Ashowi bahwa Allah memerintahkan untuk mengajak orang-orang yang belum 30 Ahmad Asshawi, Hasiyah A’lamatus Showi. Bairut, Libnan: Dar al Fikr, juz 2 hlm. 411-412 berada dijalan Allah agar diajak supaya mereka dapat mendapatkan tujuan dari hidup. Setelah Allah memberikan perintah dakwahnya, Allah memberikan pula cara dalam mengajak orang yang belum mau kembali pada jalan Allah. berdasarkan ayat dan tafsir tersebut ada tiga cara yaitu metode dakwah bil hikmah, metode mauizah hasanah dan metode dakwah mujadalah. Untuk lebih mengerti tentang metode tersebut, berikut penjelasan dari ketiga metode dakwah tersebut. a. Metode Dakwah Al-Hikmah Kebijaksanaan Kata hikmah banyak terdapat di dalam al- qur’an, sebanyak 20 kali dalam bentuk ma’rifat ataupun nakiroh. 31 Hikmah merupakan bentuk masdar yaitu “hukman” yang diartikan secara ma’na adalah mencegah. 32 Jika dikaitkan dengan hukum berarti mencegah dari kezaliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah berarti suatu ajakan yang mencegah seseorang untuk berbuat hal-hal yang dilarang oleh syari’at Islam , seperti halnya mencuri, hal ini jelas di terangkan dalam al- qur’an. Kata al-Hikmah menurut artinya tali kekang pada binatang, seperti ada istilah hikmatul lijam cambuk atau kekang kuda, itu 31 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet. 1, hlm. 244 32 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah. hlm 244 digunakan untuk mencegah tindakan hewan. 33 Diartikan demikian karena tali kekang membuat penunggang dapat mengendalikan kudanya sehingga si penunggang ini mampu mengandalikan kudanya untuk berlari dan berhenti. 34 Dari kiasan ini ketika seseorang mempunyai hikmah berarti orang tersebut mempunyai kendali terhadap dirinya yang dapat mencegah dirinya dari hal- halyang kurang bernilai atau menurut pendapat Ahmad bin Munir al-Muqri al-Fayumi berarti dapat mencegah dari perbuatan yang hina. 35 Toha Yahya Umar mengartikan dakwah yaitu meletakan suatu pada tempatnya dengan berpikir, berusaha menyusun dan mengatur dengan cara yang sesuai keadaan zaman dengan tidak bertentangan hal-hal larangan Tuhan. 36 Al-Hikmah mempunyai banyak arti sebagai mana tercantum dalam kamus munjid berbentuk sebagai keadilan, kebenaran, kenabian, dan ajakan atau seruan. Sering kali kata “hikmah” diartikan dalam pengertian bijaksana yaitu suatu pendekatan terhadap objek dakwah diharapkan dengan pendekatan ini objek dakwah dapat menerima, 33 Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, 1214 34 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet. 1, hlm. 244 35 Ahmad bin Munir al- Muqri’ al-Fayumi, al-Misbahul Munir, Riyadh al-Maktabah al- Arabby, 19982, hlm. 157 36 Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996. Hal 35