Hakim tidak berhenti sampai disini, setelah selesai menimba ilmu di jawa timur selama enam tahun ustadz Abdul Hakim melanjutkan ke luar negeri
untuk menyelesaikan jejang pendidikan tingkat universitas.
4
Seuasai menimba ilmu serta menyelesaikan pendidikan untuk meraih gelar sarjananya di luar negeri, ustadz Abdul Hakim kembali ke tanah air.
Kepulangannya ke tanah air disambut gembira oleh kedua orang tuanya. Tidak lama dari kepulangannya ustadz Abdul Hakim mulai beradabtasi dengan
kampung tercintanya. K.H Muhammad Idris sebagai seorang ayah, melihat anaknya yang
baru pulang dari pengembaraan mencari ilmu di negeri seribu menara dan masih dalam keadaan segar dalam ingatan ustadz Abdul Hakim dengan ilmu
yang telah didapatkannya; kemudian ayahnya memerintahkan kepada beliau untuk mengajar di madrasah yang ada di kampungnya.
Tanpa keraguan, ustadz Abdul Hakim menerima perintah untuk mengajar di madrasah tersebut.
“Gak lama setelah saya mengajar di madrasah, bapak saya kembali memerintahkan untuk menjadi khatib dalam
sholat jum’at di salah satu masjid di kampung” ujar beliau saat melanjutkan
wawancara.
5
Berawal dari hal ini, masyarakat cilandak mulai mengetahui keilmuan yang dimilki ustadz Abdul Hakim. Mulailah masyarakat meminta ustadz
Abdul Hakim untuk mengajar di musholah kampungnya. Sekian lama ustadz
4
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
5
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
Abdul Hakim dakwah dikampungnya ia bertemu dengan seorang wantia yang bernama Sumiyati.
6
Setelah bertemu dengan pujaan hati dan berkenalan ustadz Abdul Hakim menikahi Sumiyati. Dari pernikahan dengan Sumiyati, ustadz Abdul
Hakim dikarunia tiga orang anak.
7
B. Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan tingkat dasar Ustadz Abdul Hakim ditempuhnya pada dua sekolah, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Hidayah Tholibi Cilandak dan Sekolah
Dasar Gaharu Cilandak pada tahun 1970- 1976, ujar beliau “saya sekolah SD
pagi hari, kemudian sorenya saya sekolah Ibtidiyah, tepatnya taun 70-76 di Cilandak. siang dan magrib saya belajar ngaji sama bapak. Setelah lulus saya
berangkat ke jawa timur tepat dipondok pesantern Darus Salam menlanjutakan pendidikan Tsanawiyah dan Aliyah tahun 76 sampai taun 82,
kelar dari pendidikan di pondok pesantern, saya berangkat ke Kairo buat dalamin pengetahuan agama dan ngambil gelar sarjana, kurang lebih enam
tahun saya berada disana, selesai pendidikan disana saya kembali ke tanah air
”.
8
Dimasa pendidikan sekolah dasar dan ibtidaiyahnya, beliau mendapatkan pendididkan dan pengetahuan agama langsung dari ayahandanya
yaitu K.H M.Idris Kaisan. Dibawah bimbingan ayahnya, beliau menimba ilmu
6
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
7
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
8
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
pengetahuan tentang agama Islam .
9
Selepas dari pendidikan tingkat dasarnya Ustadz Abdul Hakim melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren Darussalam Ponorogo Jawa
Timur yang terkenal dengan sebutan pondok pesantern Gontor 1976-1982, dari pondok pesantren ini beliau menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang agama Islam serta ilmu pengetahuan umum.
10
Setelah tamat dari pendidikanya di pondok pesantern Gontor, Ustadz Abdul Hakim melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi di Al-
Azhar Kairo Mesir, kurang lebih selama enam tahun beliau bermukim di Mesir. Setelah ia tamat dari Al-Azhar Kairo, beliau kembali ke tanah air.
11
C. Aktivitas Dakwah Ustadz Abdul Hakim
Pada tahun 1983, ustadz Abdul Hakim memulai dakwahnya di cabang pondok pesantren Darussalam dalam rangka pengabdian pada pondok
pesantren, dengan menjadi seorang guru agama di madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah. Walaupun usatadz Abdul Hakim baru memulai mengajar
pelajaran agama, ia tidak ragu-ragu memberikan pengajaran dengan ilmu pengetahuan agama yang dimiliki dari kecil dan menjadi santri selama enam
tahun. Seperti beliau katakan “ setelah lulus dari pondok pesantern sebelum
saya berangkat ke mesir, saya ngabdi dulu di cabang pondok pesantern untuk
9
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
10
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
11
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
mata pelajaran agama ”.
12
Tepatnya tahun 1991,ustadz Abdul Hakim menjadi guru agama di madrasah tsanawiyah Hidayah Tholibin Cilandak Tengah, setelah ia kembali
dari menuntut ilmu di Al-Azhar Kairo,Mesir.
13
Ditahun ini pula ustadz Abdul Hakim mulai mengan
tikan ayahnya mengisi khutbah Jum’at dan mengisi pengajian.
Beliau berkata “tahun 91 saya mulai ngajar di madrasah Tsanawiyah, kemudian saya mengisi khutbah dalam solat jum’at, kemudian
mengajar pengajian ibu-ibu dan bapak- bapak tahun 92”.
Setelah satu tahun mengajar di madrasah serta menjadi penganti ayahnya mengisi khutbah dan pengajian, di tahun 1992 aktivitas dakwahnya
mulai berkembang bukan hanya menjadi penganti dari ayahnya, tetapi masyarakat Cilandak meminta untuk mengisi pengajian di luar waktu ia
menjadi penganti dari ayahnya.
14
Memasuki tahun 1993, ustadz Abdul Hakim diminta untuk mengisi khutbah jum’at di beberapa masjid. Setelah mengisi khutbah-khutbah jum’at di
daerah tempat tinggalnya dan mengajar pengajian, membuat dirinya banyak dikenal masyarakat. Penyampaian dakwah yang baik semakin banyak yang
meminta untuk mengisi khutbah dimasjid lain.
15
12
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
13
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
14
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013
15
wawancara pribadi dengan ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir 17 April 2013