Pengertian Metode Dakwah TINJAUAN TEORITIS

nilai-nilai yang sudah disepakati bersama dan sebaiknya mencegah manusia dari perbuatan munkar dalam hal ini melanggar nilai bersama tersebut. 9 Menurut Dr.Quraish Shihab, Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. 10 menurut DR. Wardi Bachtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, mengatakan dakwah merupakan suatu proses yang dilakukan agar dapat mengubah keadaan seseorang berada pada keadaan yang lebih baik serta tidak keluar dari kaidah-kaidah ajaran agama Islam, intinya mengajak seseorang kepada jalan yang diridhai oleh Allah SWT. 11 Arifin dalam bukunya Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Dakwah adalah kegiatan, ajaran tertulis, lisan dan tingkah laku yang dilakukan sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi manusia baik individual maupun kelompok, supaya dalam dirinya ada suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman agama 9 Anwar Harjono, Dakwah dan Masalah Sosial Kemasyarakatan. Jakarta, Media Dakwah, 1985, hal 3 10 Quraish shihab, Membumikan Al- Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Cetakan 22, Bandung, Mizan, 2001, h. 194 11 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Jakarta: Logos, 1997, h. 31 sebagai pesan yang disampaikan padanya tanpa ada unsur paksaan. 12 Dakwah Islam adalah satu kewajiban yang terpikul diatas pundak setiap muslim dalam posisi, profesi, dan dimanapun mereka berada baik secara perorangan ataupun secara kelompok. 13 Menurut M. Syekh Khidir Husain dalam kitabnya Dakwah Ila Ishlah, mengatakan bahwa dakwah merupakan usaha memotivasi seseorang agar dapat berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk agama, serta melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat. 14 Menurut pendapat Syaikh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik, dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat kebahagian dunia dan akhirat. 15 Pendapat ini selaras dengan pendapat al-Ghazali 16 bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan pengerak dalam dinamika masyarakat Islam . Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah sebuah ajakan untuk menjalankan nilai-nilai agama sesuai dengan hukum syari’at yang diajarkan oleh kanjeng nabi Muhammad SAW, dimana beban ini tidak hanya dipikul oleh para da’i 12 Arifin, Psikologi Dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia. Jakarta, Bulan Bintang, 1976, h. 13 Anwar Harjono, Dakwah dan Masalah Sosial Kemasyarakatan. Jakarta, Media Dakwah, 1985, hal 3 14 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2004, cet ke-1, hal 4 15 Abdul Khair Sayid Abd. Rauf, Dirasah Fid Dakwahal-Islam iyah,Kairo: Dar El- Tiba’ah al-Mahmadiyah,1987, cet. 1, hlm.10 16 Ghazali Danissalam, Ilmu Dakwah Islam iyah,Malaysia; Nur Niaga SON. BHD,1996 tetapi tanggung jawab ajakan ini berlaku untuk seluruh muslim. Tentunya dakwah yang dilakukan tidak ada sifat memaksa atau dengan cacar kekerasan, sebagaimana dijelaskan dalam al-quran untuk mengunakan kata-kata yang baik, dan sebagai manusia tugas dakwah hanya sebatas untuk ajakan bukan memaksakan agar ajakan itu dapat diterima masuk dihati mad’u audiens. 3. Pengertian Metode Dakwah Sesudah mengetahui pengertian tentang metode dan dakwah, rasa masih kurang jika belom mengetahui tentang metode dakwah. Tentunya pengertian tentang metode dakwah telah banyak diungkap oleh para ahli. Sebagaimana yang telah banyak di sampaikan oleh para ahli, berikut beberapa pendapat tentang metode dakwah, sebagai berikut : a. metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i komunikator kepada mad’u untuk mencapai tujuan atas dasarhikmah dan kasih sayang. 17 b. Syamsul Munir Amin dalam buku yang berjudul Ilmu Dakwah, metode dakwah adalah cara dalam menyampaikan dakwah yang di sampaikan oleh da’i atau da’iyyah kepada mad’u yang bersifat individu, kelompok maupun masyarakat luas agar pesan-pesan dakwah tersebut mudah diterima. 18 17 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah.Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997, cet. 1, h. 43 18 Syamsul Munir, Ilmu Dakwah Jakarta: Amzah, 2009, cet. Ke-1, h. 149 Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa metode dakwah adalah sebagai sebuah cara di dalam seorang da’i menyampaikan pesan-pesan agama kepada mad’u. Sehingga dengan adanya metode da’i dapat menentukan materi dan menyesuaikannya dengan kadar kemampuan mad’u untuk menerima pesan-pesan dakwah yang disampaikan. Maka perlu untuk mengetahui tentang metode-metode yang digunakan dalam dakwah.

B. Unsur-Unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah yaitu beberapa bagian yang harus selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah. Diantara satu bagian dengan bagian lainnya mempunyai korelasi dalam suksesnya dakwah. Adapun bagian-bagian tersebut yaitu: a. Da’i Subjek Dakwah Da’i merupakan isim fa’il dari kata da’a اعد yang berarti seseorang yang mengajak manusia kepada agamanya atau mazhabnya. 19 Menurut Munir, Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau organisasi. 20 Nasaruddin Latief mengartikan da’i adalah muslim dan muslimat menjadikan 19 Louis Ma’luf, Munjid Fil Logoh Wa A’lam, Bairut: Darul Fikr,1986h. 216 20 Munir. M, Ilahi. Wahyu, Manajemen Dakwah, Jakarta: Rahmat Semesta,2006, h.21 dakwahnya sebagai suatu amaliah. 21 b. Mad’u Objek Dakwah Mad’u sasaran dakwah yaitu audiens atau orang-orang yang diseru dan diajak untuk mengikuti ajaran agama Islam sebagai penerima dakwah. 22 c. Materi Dakwah Materi dakwah yang disampaikan da’i bersumber dari al- qur’an dan al-hadits sebagai sumber utama, ijam dan qiyas sebagai pelengkap. Materi yang disampaikan berdasarkan sumber-sumber diatas meliputi aqidah, fiqih, dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya. 23 Barmawi Umar membagi materi dakwah yang terdapat di al- qur’an dan al-hadits ke dalam beberapa bagian, diantaranya: 24 1 Akidah yaitu menyebarkan dan menanamkan pengertian aqidah Islam iyah berpangkal dari rukun iman yang prinsipil dan segala perinciannya. 2 Akhlak yaitu menerangkan mengenai akhlaq mahmudah dan akhlaq mazmumah dengan segala dasar, hasil dan akibatnya, diikuti contoh-contoh yang telah berlaku dalam sejarah. 21 Munir. M, Ilahi. Wahyu, Manajemen Dakwah, h.21 22 Hasanuddin, Retorika Dakwah dan Publistik dalam Kepemimpinan, Surabaya: Usaha Nasional,1982, h.34 23 M Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi,Jakarta:Bumi Aksara,200. Cet. Ke-5, h.7 24 Drs. Barmawi Umari, Azas-Azas Ilmu Dakwah, Solo: CV Ramdhani, 1987, hlm 57-58 3 Ukhwah yaitu mengambarkan persaudaran yang dikehendaki oleh Islam antara penganutnya sendiri, serta setiap pemeluk Islam terhadap pemeluk agama lain. 4 Ahkam yaitu menjelaskan aneka ragam hukum, baik ibadah, muamalah, dan lain-lainya. 5 Pendidikan yaitu bagaimana sistem pengajaran dalam Islam yang telah dipraktikkan oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam dimasa sekarang. 6 Amar ma’ruf yaitu mengajak untuk berbuat baik guna memperoleh sa’adah fid daraoin. 7 Nahi munkar yaitu melarang manusia dari berbuat jahat agar terhindar dari malapetaka yang akan menimpa manusia didunia dan akhirat. d. Media Dakwah Media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan- pesan dakwah kepada mad’u, baik berupa barang material, tempat, orang dan sebagainya. 25 Untuk menyampaikan dakwah ajaran Islam dapat menggunakan berbagai media. Hamzah Ya’qub membagi dakwah menjadi lima macam, yaitu: 25 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam , Surabaya: Al-Ikhlas,1983, h.176