Pembatasan dan Perumusan Masalah Tinjauan Pustaka

b. Sumber data penelitian ini adalah data tertulis maupun lisan yang menyangkut inti permasalahan penelitian ini.

2. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan metodologi penelitian yang akan digunakan, yakni metodologi penelitian kualitatif, maka data akan dikumpulkan melalui: a. Sumber referensi : teori-teori yang menyangkut judul penelitian dari sejumlah sumber tertulis. b. Wawancara : Wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya langsung kepada reponden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekamtape recorder. 2 Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada: 1 Ustadz Abdul Hakim pimpinan pondok pesantren Hidayah Tholibin sebagai subjek 2 Bapak K.H Arifin kakak kandung ustadz Abdul Hakim 3 Saudara Agus remaja kampung sekaligus jama ‟ah 4 Bapak Iyus jama‟ah 5 Bapak Inang Zaenudin aparatur desa c. Observasi : pengamatan dengan menggunakan indra penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan. 3 Dalam waktu lima bulan masa penelitian, penulis secara rutin dalam seminggu 2 Soehartono, Irawan, Metodologi Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penilaian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 67-68 3 Soehartono, Irawan, Metodologi Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penilaian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainya, h.69 mengunjungi langsung lokasi penelitian yakni masyarakat disekitar pondok pesantren Hidayah Tholibin kampung sudimampir kecamatan Bojong Gede.

3. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, langkah selanjutnya adalah proses pengolahan data dengan mengorganisaikan data, memilah-milihnya menjadi saham yang dapat menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diciptakan dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 4 Maka dengan itu, teknik analisi kualitatif peneliian ini mengumpulkan informasi melalui hasil data-data yang didapat diantaranya yaitu melalui wawancara ustadz Abdul Hakim dan warga kampung Sudimampir, pengamatan dan data dokumentasi, yang kemudian diolah menjadi sebuah hasil dalam bentuk laporan tertulis.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, sebelum melangkah jauh dalam penelitian dan akhirnya menjadi karya ilmiah, maka penulis menempuh langkah pertama yaitu mengkaji karya ilmiah terlebih dahulu yang memiliki judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Adapun tujuan dari penelitian ini agar dapat diketahui permasalahan yang penulis teliti berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. 4 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2006, h.248 Setelah penulis mengadakan kajian pustaka, penulis menemukan beberapa skripsi yang memiliki judul berkaitan dengan judul yang akan penulis teliti. Skripsi tersebut diantaranya adalah skripsi karya Siti Masyitoh Tahun 2011 yang berjudul “Metode Dakwah Habib Riziq Husein Syihab Pada MajlisTa’lim Jami’ Al- Ishlah”, skripsi ini menjelaskan metode dakwah bil- hikmah yang digunakan pada masyarakat perkotaan yang berpendidikan cukup tinggi. Jika diperbandingkan dengan dakwah yang dilakukan oleh ustadz Abdul Hakim pada masyarakat kampung Sudimampir, metode dakwah yang diterapkan pada masyarakat disesuaikan dengan kondisi pengetahuan mereka; namun tidak kalah penting juga kemasan materi dakwah yang mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat kampung Sudimampir. Dan skripsi karya Choirul Roziqin Tahun 2013 yang berjudul “Metode Dakwah Ustadz Suhro Suhaimi di Musholla An-Nabawi Hotel Menara Peninsula Jakarta Barat Dalam Meningkatkan Kerukun an Antar Karyawan”, skripsi ini menjelaskan materi dakwah ustadz Suhro yang difokuskan untuk menjalin kerukunan antar karyawan dan atasan. Jika diperbandingkan dengan dakwah ustadz Abdul Hakim di kampung Sudimampir, fokus utama dalam dakwahnya adalah penyampaian materi yang sesuai dengan keseharian masyarakat serta pengamalan secara langsung di tengah masyarakat kampung Sudimampir.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri dari sub bab. Lima bab tersebut disusun secara berurutan guna menjelaskan isi skripsi dengan lebih jelas, sistematis, dan mendetail. Berikut gambaran mengenai penyusunan bab dalam skripsi ini: Bab satu, Pendahuluan : bab ini membahas tentang latar belakang pemilihan judul skripsi, pembatasan masalah dan perumusan masalah yang akan diteliti, manfaat dan tujuan penelitian, serta metodologi penelitian. Bab dua, Tinjauan Teoritis: yaitu penulis menjeleskan tentang pengertian metode, pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, macam- macam metode dakwah, dan bentuk-bentuk dakwah. Bab tiga, Profil : pada bab ini diberikan gambaran tentang profil ustadz Abdul Hakim termasuk beragam aktivitas dan perkembangan dakwahnya. Bab empat, Analisis Data: hasil temuan yang berisi tentang kondisi masyarakat kampung Sudimampir dan metode yang digunakan ustadz Abdul Hakim. Bab lima, Penutup : penutup meliputi penarikan kesimpulan yang menjawab masalah yang telah dirumuskan dan saran. 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Metode Dakwah

1. Pengertian Metode Melihat dari segi bahasa metode berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “meta” melalui dan “hodos”jalan atau cara. Dalam bahasa Yunani metodhos artinya jalan, dalam bahasa arab disebut thariq. 1 Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Metode berasal dari bahasa Inggris : method artinya “cara” yaitu suatu cara untuk mencapai cita-cita yang telah direncanakan. 2 Kata metode merupakan serapan dalam bahasa Indonesia, karena metode sudah menjadi bahasa serapan memiliki pengertian “suatu cara yang dapat ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem,tata pikiran manusia ”. 3 Menurut sumber lain metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjan agar tercapai sesuai yang dikehendaki berguna untuk memudahkan dalam melaksanakannya. 4 1 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta ; Bumi Aksara, 1991, cet ke -1, h-61 2 Wardi Bahtiar, Metodologi Pendidikan Ilmu Dakwah, Jakarta : Logos, 1997, cet ke-1 3 Elyas Anten, Ashi Injilizi Arabig Mesir: Elyas Modern Press, 1951, h. 438 4 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1998, cet ke-1 edisi Tiga, h.740 Menurut Arifin Burhan motode adalah menunjukan pada proses, prinsip serta prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut. 5 Abdul Kadir Munsyi, dalam bukunya Metode Diskusi Dalam Dakwah, bahwa metode merupakan cara dalam menyampaikan sesuatu. 6 Melihat dari berbagai pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa metode adalah suatu cara atau jalan untuk mencapai tujuan apapun itu baik cita-cita atau lain sebagainya agar apa yang telah direncakan berjalan sesuai dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. 2. Pengertian Dakwah Menurut bahasa, secara etimologi dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu عد yang artinya memanggil to call mengajak to summon atau menyeru to propose. 7 Secara terminologi kata dakwah mengandung arti merangkul atau mengajak manusia dengan cara yang bijaksana untuk menuju jalan yang benar sesuai dengan petunjuk Allah SWT agar mendapatkan kesenangan, ketenangan, kenyamanan, keselamatan dan kebahagian di dunia dan di akhirat. 8 Menurut Anwar Harjono dalam bukunya yang berjudul Dakwah dan Masalah Sosial Kemasyarakatan, mengatakan : “ dakwah berarti mengajak manusia untuk senantiasa berbuat baik dalam hal menaati 5 Arifin Burhan, Pengantar Motode Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional, 1992, Hal 17 6 A bdul Kadir Mansyi, Metode Diskusi dalam Dakwah Surabaya: al-Ikhlas, 1981, h.438 7 Warson Munawir, Kamus Al-Munawir. Surabaya: Pustaka Progresif, 1994. H 439 8 Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah Jakarta: Wijaya, 1998. Cet. Ke-3, h. 1