Proses terjadinya kanker Penatalaksanaan Medik

sitomegalo menyebabkan sarkoma kaposi, virus hepatitis B dan hepatitis C bisa menyebakan kanker hati meskipun karsinogen ataupun promotornya tidak diketahui. 2.2.8. Infeksi Infeksi oleh parasit schistosoma bilharzia bisa menyebakan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Tetapi penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker. Infeksi oleh clonorchis, yang terutama banyak ditemukan di timur jauh, bisa menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu. 2.2.9. Hormon Hormon adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh yang berfungsi mengatur kegiatan alat – alat tubuh. Diethyl stilbestrol, suatu hormon seks buatan yang umumnya digunakan untuk menggemukkan hewan ternak, terbukti sebagai penyebab timbulnya kanker rahim, payudara, dan alat reproduksi lainnya. Pada beberapa penelitian, diketahui bahan pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menimbulkan kanker pada organ tubuh yang dipengaruhinya, seperti payudara, rahim, indung telur, dan prostat. Pengaruh hormon sehingga dapat menyebabkan kanker belum dapat diketahui dengan pasti.

2.3. Proses terjadinya kanker

Salah satu faktor terbentuknya kanker karena adanya sel epitel yang terus berkembang berpoliferasi. Saat berpoloferasi, genetik sel bisa berubah akibat adanya pengaruh agen karsinogen yang menyebabkan hilangnya penekanan supresi Universitas Sumatera Utara terhadap proses poliferasi sel. Perubahan sel menjadi ganas juga melibatkan gen – gen yang mengatur pertumbuhan sel. Akibatnya, sel berkembang tidak terkendali. Menurut Junaidi 2007 perkembangan sel normal menjadi sel kanker melalui tiga tahap seperti berikut: Tahap 1 tahap insisi Pada tahap ini terjadi perubahan genetik yang menetap akibat ransangan bahan atau agen inisiator yang menimbulkan proses insisi. Perubahan yang terjadi irreversibel. Tahap 2 tahap promosi Pada tahap ini terjadi perubahan kearah pra – kanker akibat bahan – bahan promotor. Perubahan terjadi akibat pengaruh promotor yang berulang ulang dan dalam jangka waktu lama. Tahap ini reversibel, artinya resiko timbulnya kanker akan hilang bila promotornya dihilangkan. Tahap 3 tahap progresif Telah terjadi pertumbuhan kanker, sudah meluas invasif, dan beranak sebar ketempat yang jauh metastasis.

2.4. Penatalaksanaan Medik

Otto 2005 menjelaskan empat metode primer untuk terapi kanker adalah pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi dan lain – lain. 2.4.1. Pembedahan Penangana primer melibatkan pengangkatan kanker ganas dan batas jaringan normal. Eksisi lokal merupakan eksisi yang paling sederhana dari sebuah kanker dan sedikit Universitas Sumatera Utara batas jaringan normal. Eksisi luas atau diseksi en bloc melibatkan pengangkatan kanker primer, kelenjar getah bening regional, jalur limfatik yang brhubungan dan struktur berdekatan yang terkena. Eksisi luas diperlebar, yang mengangkat infiltrasi tumor yang luas pada daereah tertentu. Terapi pembedahan kanker in situ di capai dengan beberapa teknik pembedahan khusus. Terapi adjuvan melibatkan pengangkatan jaringan untuk mengurangi resiko insidensi kanker, progresivitas, atau kekambuhan. Terapi penyelamatan melibatkan penggunaan pendekatan primer lebih sempit. Terapi paliatif digunakan untuk mengurangi penyakit atau sebagian terapi gejala yang berhubungan tanpa mencoba untuk mengobati kanker secara pembedahan. Terapi kombinasi melibatkan penggunaan pembedahan dengan terapi lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan reseksi tumor, mengurangi perluasan tumor yang diangkat, membatasi perubahan penampakan fisik dan kemampuan fisik, dan meningkatkan hasil terapi. Teknik pembedahan khusus meliputi elektrosurgery, cryosurgery, chemosurgery,dan laser. 2.4.2. Terapi radiasi Terapi radiasi menggunakan energi pancaran atau partikel – partikel terionisaso tinggi umtuk mengobati kanker. Terapi ini merupakan terapi lokal yang digunakan sendiri maupun secara kombinasi dengan terapi lainnya, seperti pembedahan, kemoterapi, atau terapi keduanya. Hampir 60 kanker akan mendapat terapi radiasi pada suatu saat dalam perjalanan penyakitnya. Universitas Sumatera Utara 2.4.3. Kemoterapi Kemoterapi adalah penggunaan obat – obatan sitotoksi dalam terapi kanker. Kemoterapi dikenal sebagai salah satu dari empat modalitas: pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi dan bioterapi yang dapat memberikan penyembuhan, pengontrolan, dan peringanan sebagai tujuan terapi. Kemoterapi dapat digunakan terpisah atau bersama – sama dengan modalitas lain. Otto,2005.

2.5. Komplikasi