2
karena permeabilitas kapiler meningkat. Keadaan hemokonsentrasi ini berhubungan dengan viskositas darah dan hematokrit merupakan penentu
penting terhadap viskositas darah. Viskositas darah dan resistensi vaskular mempengaruhi resistensi perifer aliran darah, dimana mengalami peningkatan
pada hipertensi primer. Telah dilaporkan peningkatan hematokrit yang diikuti dengan peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi.
3
Keadaan ini tentunya menjadi tantangan bagi kita untuk senantiasa waspada agar dapat mendeteksi secara dini kasus-kasus hipertensi dalam
kehamilan karena sebagian besar kasus dijumpai dalam kondisi yang berat dengan prognosis yang buruk. Kebanyakan pasien datang dengan status
preeklamsia berat ataupun eklamsia, atau bahkan datang disertai dengan kondisi gagal salah satu atau lebih dari satu organ primer. Pengamatan yang cermat
terhadap beberapa indikator prediksi preeklamsia, seperti kadar hematokrit dapat mencegah dari keadaan yang tidak diinginkan. Keadaan ini tentu saja akan
semakin meningkatkan angka kematian ibu dan janin yang dikandung. Hal ini tidak terlepas dari sistem perencanaan kehamilan, perawatan antenatal secara
teratur dan efektif selama periode kehamilan hingga keputusan untuk memilih metode melahirkan yang terbaik apabila dijumpai kelainan hipertensi dalam
kehamilan ini.
1.2. Rumusan masalah
Beberapa faktor diketahui dapat menjadi indikator dan tanda predisposisi terjadinya preeklamsia. Prognosis terserang penyakit akan semakin besar dengan
dijumpainya beberapa faktor risiko tersebut, sehingga pengamatan yang komprehensif diperlukan untuk mengenali beberapa faktor dan dapat memberikan
penanganan secara dini. Pertanyaan yang muncul terhadap permasalahan tersebut adalah
seberapa besar hubungan kadar hematokrit terhadap tingkat keparahan pada preeklamsia berat yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
3
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan antara kadar hematokrit dengan tingkat keparahan pada preeklamsia berat yang terjadi.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengukur kadar hematokrit sebelum proses persalinan 2. Mengukur kadar hematokrit setelah 24 jam proses persalinan
3. Mengukur tekanan darah sistolik sebelum proses persalinan 4. Mengukur tekanan darah sistolik setelah 24 jam proses persalinan
5. Mengukur tekanan darah diastolik sebelum proses persalinan 6. Mengukur tekanan darah diastolik setelah 24 jam proses persalinan
7. Mengetahui perbandingan kadar hematokrit sebelum dan setelah persalinan. 8. Mengukur kadar hematokrit berdasarkan tingkat keparahan preeklamsia berat.
9. Melakukan analisis mengenai hubungan hubungan kadar hematokrit dengan tingkat keparahan pada preeklamsia berat.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai hubungan kadar hematokrit terhadap preeklampsia.
2. Memprediksi kemungkinan
perburukan dalam
perjalanan keadaan
preeklamsia. 3. Memberikan informasi tambahan mengenai pengaruh persalinan terhadap
tekanan darah dan kadar hematokrit pada kasus preeklamsia berat 4. Membantu pemerintah dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
Ibu di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Gangguan hipertensi merupakan komplikasi medis yang paling umum yang dapat terjadi pada kehamilan, mempengaruhi sekitar 5 sampai 10 dari
seluruh kehamilan. Gangguan ini bertanggung jawab terhadap sekitar 16 kematian ibu akibat hipertensi dalam kehamilan, dan 30 – 40 dari kematian
perinatal di Indonesia. Tingginya angka kematian yang disebabkan hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah di bidang obstetri. Menurut data kesehatan
indonesia 2007 angka kematian ibu AKI dinilai masih cukup tinggi, sekitar
228100.000 pada tahun 2007. Penelitian terakhir di Medan oleh Girsang ES 2004 melaporkan angka kejadian preeklamsia berat di RSUP. H. Adam Malik
dan RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2000 – 2003 adalah 5.94, sedangkan eklamsia 1.07. Disamping perdarahan dan infeksi, preeklampsia,
impending eklampsia serta eklampsia merupakan penyebab kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi terutama di negara berkembang.
1,2,3
Preeklampsia, impending eklampsia dan eklampsia merupakan suatu perjalanan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, walaupun proses
terjadinya penyakit ini masih belum pasti. Preeklampsia adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan, terjadi setelah minggu ke 20 gestasi, ditandai dengan
hipertensi, proteinuria. Kriteria edema hanya disebutkan bila dijumpai edema secara menyeluruh edema anasarka. Disebut impending eklampsia jika pada
kasus preeklampsia berat dijumpai tanda-tanda dan gejala-gejala seperti nyeri kepala hebat, gangguan visus dan serebral, muntah-muntah, nyeri epigastrium,
dan kenaikan progresif tekanan darah. Insidensi penyakit tergantung pada banyak parameter demografis yang
berbeda, termasuk usia ibu, ras, dan terkait kondisi medis yang mendasari. Memahami proses penyakit dan dampak dari gangguan hipertensi pada
kehamilan merupakan hal terpenting karena gangguan ini tetap menjadi penyebab utama morbiditas maternal dan perinatal dan di seluruh dunia kematian. Dampak
gangguan tekanan darah tinggi pada kehamilan ini termasuk gangguan viskositas darah, dimana juga terjadi gangguan konsentrasi hemoglobin dan hematokrit.
Karena terjadinya peningkatan yang berlebihan, konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit terjadi penurunan selama kehamilan. Sedangkan pada
Universitas Sumatera Utara