25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitiaan intervensi dengan rancangan uji pre – post untuk mengetahui hubungan antara kadar hematokrit pada preeklamsia
sebelum dan setelah proses persalinan.
3.2. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP. Haji Adam Malik Medan, RSUD. Dr. Pirngadi Medan, RSU. Putri Hijau Medan, RSU. Haji Medan, RSU. Sundari Medan
sejak Juni 2013 sampai September 2013.
3.3. Kriteria penelitian
3.3.1. Kriteria inklusi
a Wanita hamil yang mengalami preeklampsia berat yang berobat ke poli ibu hamil atau instalasi gawat darurat.
b Tidak menderita penyakit penyerta yang menyebabkan gangguan pada komponen darah dan tekanan darah tinggi
c Belum melahirkan c Bersedia diikutsertakan sebagai obyek penelitian
3.3.2. Kriteria eksklusi
a Pasien tidak jadi melahirkan b Pasien mengalami perbaikan menjadi status preeklamsia ringan
c Mesin pemeriksaan hematokrit rusak d Data rekam medis yang tidak lengkap
3.4. Besar sampel penelitian
n = Z
α
+Z
β
s X
1
– X
2
n = Jumlah sampel 2
Universitas Sumatera Utara
26
Zα = Tingkat kemaknaan = 1.64 Zβ = Power = 0,842
S = Simpangan baku = 5.34 X1 = 37.7
X2 = 35.9 n = 1.64 + 0.842 5.34
37.7 – 35.9
n = 13.25 1.8
N = 54.2 = 55 sampel
3.5. Alat ukur penelitian
Alat ukur yang digunakan : 1. Formulir data pribadi pasien
Formulir digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden berdasarkan karakteristik yang dimilikinya dengan mengisi data pribadi
secara mandiri atau melalui wawancara. 2. Peralatan penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian : -
Tensimeter -
Stetoskop -
Alat ukur proteinuria -
Alat tulis -
Laboratorium
3.6. Defenisi Operasional
•
Preeklamsia berat merupakan pasien yang secara klinis dan diagnostik
menderita preeklamsia yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah 160110 mmHg pada usia kehamilan 20 minggu yang diperiksa
2
2
Universitas Sumatera Utara
27
dengan menggunakan spigmomanometer air raksa dan dijumpai
proteinuria + pada pemeriksaan dengan pemanasan urin
•
Hematokrit merupakan persentase volume dari sel darah merah di
dalam darah, diinterpretasikan dalam persen. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan mesin.
•
Tekanan darah sistolik mengambarkan kontraksi jantung, yaitu pada
suara korotkoff pertama suara tekanan yang pertama kali terdengar. Suara korotkoff pertama tersebut dapat diketahui dengan pengukuran
tekanan darah menggunakan spigmomanometer air raksa dan diinterpretasikan dalam mmHg.
•
Tekanan darah diastolik menggambarkan keadaan jantung saat diisi
darah setelah berkontraksi, yaitu pada tekanan di mana suara korotkoff keempat hanya nyaris tak terdengar dapat diketahui dengan pengukuran
tekanan darah menggunakan spigmomanometer air raksa dan
diinterpretasikan dalam mmHg.
•
Impending eklamsia merupakan kumpulan gejala multisistem pada
penderita preeklampsia berat dan eklampsia yang terutama ditandai dengan adanya hemolisis, peningkatan kadar enzym hepar dan
penurunan jumlah trombosit trombositopenia. Keadaan ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan
fisik dan
pemeriksaan laboratorium.
•
Eklamsia merupakan keadaaan preeklamsia yang disertai penurunan
kesadaran dan kejang, ditegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis alloanamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
•
Sindroma HELLP merupakan kumpulan gejala multisistem pada
penderita preeklampsia berat dan eklampsia yang terutama ditandai dengan adanya hemolisis, peningkatan kadar enzym hepar dan
penurunan jumlah trombosit trombositopenia. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
•
Hipertensi kronis superimposed preeklamsia adalah hipertensi yang
didapatkan sebelum kehamilan, dibawah 20 minggu umur kehamilan, dengan proteinuria setelah 20 minggu dan hipertensi tidak menghilang
setelah 12 minggu. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
Universitas Sumatera Utara
28
3.7. Pengolahan data