14
resistensi vaskuler sistemik dan tekanan darah meningkat. Pasokan darah plasentajanin tampaknya berhubungan dengan volume darah.
17
Volume plasma dapat diukur dengan teknik pengenceran dye, namun pemeriksaan ini invasif dan tidak digunakan secara rutin pada praktek sehari –
hari. Hemokonsentrasi, mungkin mudah dinilai dengan mengukur sel. Hal ini mencerminkan deplesi volume plasma membuktikan bahwa massa total sel darah
merah tidak berkurang oleh hilangnya darah atau anemia.
10,15,16,17
2.7. Hubungan vislositas, hematokrit, dan hemoglobin pada preeklamsia
Secara teori peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan peningkatan hematokrit, dimana terjadi keadaan hemokonsentrasi karena terjadi peningkatan
filtrasi plasma transkapiler. Penurunan volume plasma yang menginduksi peningkatan konsentrasi hemoglobin dapat menurunkan sirkulasi plasenta yang
memainkan peran patogenik dalam terjadinya preeklamsia. tidak ada data penelitian yang mendukung pernyataan bahwa peningkatan tekanan darah akan
selalu diikuti dengan peningkatan kadar hematokrit. Jika peningkatan tekanan darah merupakan satu-satunya penyebab peningkatan hematokrit pada penderita
hipertensi, seharusnya kadar hematokrit akan menurun setelah pemberian obat anti-hipertensi. Kurangnya penelitian dalam skala besar semacam mengenai
penanganan hipertensi secara individu menunjukkan bahwa efek peningkatan hematokrit merupakan efek lanjutan dari peningkatan tekanan darah. Usia,
kelebihan berat badan, dan kebiasaan merokok berkorelasi positif antara hematokrit dan tekanan darah.
18,20
Kemungkinan bahwa hematokrit memiliki peran langsung dalam regulasi tekanan darah didukung oleh penelitian eksperimen dan pengamatan klinis. Pada
pasien dengan berbagai bentuk anemia, terjadi peningkatan resistensi perifer dan tekanan arteri yang signifikan dan pada waktu pengamatan bahwa hipertensi
dapat terjadi saat hematokrit yang rendah kemudian meningkat saat dilakukan transfusi darah packed red cells atau pemberian eritropoietin. Selain itu,
polisitemia rubra vera sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, dan dapat dikontrol oleh pengurangan hematokrit. Pada penelitian yang dilakukan pada
model tikus dengan hipertensi, pengurangan hematokrit normovolemik sebanyak 10 unit melalui transfusi darah menyebabkan pengurangan tekanan darah 20-30
mmHg. Pada hasil penelitian yang lain peningkatan kadar hematokrit 10 unit
Universitas Sumatera Utara
15
misalnya dari 35 sampai 45 berhubungan dengan peningkatan tekanan arteri 4 – 6 mmHg dan dua kali lipat kemungkinan terjadinya hipertensi.
Mello dkk. menilai pola biokimia dalam diagnosis dini pre-eklampsia. Mereka menunjukkan
bahwa sensitivitas tes hematokrit dalam diagnosis dini pre-eklampsia adalah 63 dan spesifisitas 90. Nilai prediksi positif adalah 36 dan nilai prediksi negatif tes
adalah 92.
18,20
Mekanisme yang cukup beralasan untuk memahami mekanisme yang mendasari hubungan antara hematokrit dan tekanan darah adalah berhubungan
dengan hematokrit dan viskositas darah. Oleh karena itu, semakin besar viskositas darah yang disebabkan oleh peningkatan kadar hematokrit dan
peningkatan` Dalam hal ini, perlu dicatat bahwa perubahan besar dalam tingkat hematokrit tidak hanya mempengaruhi viskositas darah, dan resistensi karena
intrinsik aliran darah, tetapi juga resistensi vaskuler pembuluh kecil pada organ. Diketahui peningkatan viskositas yang berkelanjutan dapat menurunkan perfusi
dan meningkatkan tekanan darah. Peningkatan viskositas darah itu sendiri memiliki dua efek dalam sistem kardiovaskular: bertindak untuk meningkatkan
tegangan gesekan pada endotel dan meningkatkan pengeluaran NO, sehingga menyebabkan vasodilatasi serta peningkatan komponen resistensi viskositas
pembuluh darah. Dengan demikian peningkatan kekentalan darah dapat menyebabkan vasodilatasi, yang memiliki efek non-linear yang cukup besar dalam
menurunkan resistensi pembuluh darah perifer yang menetralkan peningkatan karena viskositas.
18,19
Hilmann dkk, Yang menilai hubungan antara hemoglobin dan hematokrit pada kehamilan. Hasil dari studi kohort menunjukkan bahwa kadar hemoglobin
dan hematokrit yang tinggi pada trimester ke-2 memiliki hubungan dengan terjadinya pre-eklampsia dalam minggu-minggu berikut. Mereka mempelajari
hubungan antara hemoglobin dan hematokrit dengan tekanan darah tinggi pada kehamilan, termasuk hipertensi transien, pre-eklampsia, eklampsia dan pre-
eklampsia yang terjadi pada hipertensi kronis. Penelitian Sibai mengenai hematokrit menyimpulkan bahwa hematokrit
merupakan faktor prediktor yang lemah untuk menegakkan diagnosis pre- eklampsia. Sensitivitas dari hematokrit dalam diagnosis dini pre-eklampsia dalam
penelitian mereka adalah 20, spesifisitas adalah 42, nilai prediksi positif adalah 6 dan nilai prediksi negatif 50. Sebaliknya, Sherbiny dkk. melaporkan
Universitas Sumatera Utara
16
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kadar hemoglobin dan hematokrit antara wanita hamil dengan pre-eklampsia. Sarrel dkk menduga bahwa
peningkatan konsentrasi hemoglobin bebas merupakan penyebab vasokonstriksi pada preeklamsia. Gus Dekker dkk berpendapat bahwa pemeriksaan hemoglobin
dan hematokrit digunakan untuk mengamati kehamilan terhadap faktor risiko insufisiensi uteroplasenta.
16,20
2.8. Penatalaksanaan