5
preeklamsia terjadi keadaan yang sebaliknya dibandingkan pada kehamilan normal. Pada preeklamsia berat terjadi peningkatan tekanan darah. Diperkirakan
akibat dari pelepasan substansi supressor dari uterus yang hipoperfusi atau sebagai kompensasi sekresi katekolamin. Pada preeklamsia terjadi penurunan
volume plasma sekitar 30 - 40 dibanding kehamilan normal. Penurunan volume plasma ini menimbulkan hemokonsentrasi pada tubuh yang meningkatkan
viskositas darah sehingga menyebabkan berkurangnya perfusi jaringan. Hemokonsentrasi pada preeklamsia-eklamsia dijumpai kadar haematokrit yang
meningkat.
3
Keadaan ini tentunya menjadi tantangan bagi kita untuk senantiasa waspada agar dapat mendeteksi secara dini kasus-kasus preeklampsia. Beberapa
faktor dapat menjadi indikatorpenanda kemungkinan akan terjadi komplikasi preeklamsia. Oleh karena itu, diagnosis dini dari preeklampsia maupun impending
eklampsia yang merupakan keadaan awal terjadinya eklampsia serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian
ibu dan anak.
2.1. Defenisi
Pre-eklampsia PE ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria, yang umumnya terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah
persalinan. Gejala hipertensi biasanya muncul lebih dulu dari pada tanda lain. Hipertensi kronis ialah hipertensi yang menetap oleh sebab apapun yang
ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau hipertensi yang menetap setelah 6 minggu pasca persalinan. Semua hipertensi kronis dengan
penyebab apapun pada kehamilan dapat menyebabkan terjadinya preeklampsia superimposed. Preeklampsia superimposed ialah timbulnya preeklampsia pada
wanita yang menderita hipertensi kronis. Preeklampsia berat bila satu atau lebih tanda gejala di bawah ini
ditemukan
2,3
: 1. Tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih
atau sama dengan 110 mmHg. 2. Proteinuria 2 gram 24 jam atau +2 pada pemeriksaan dipstik.
3. Oliguria atau produksi urin dibawah 500 ml 24 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin plasma.
Universitas Sumatera Utara
6
4. Nyeri kepala frontal atau gangguan penglihatan visus. 5. Nyeri epigastrium.
6. Edema paru atau sianosis. 7. Pertumbuhan janin intrauterin yang terlambat IUFGR.
8. HELLP syndrome H= Hemolysis; EL = Elevated Liver enzymes; LP = Low Platelet counts.
Impending eklampsia atau disebut juga imminen eklampsia yaitu keadaan preeklampsia berat disertai gejala-gejala : nyeri kepala hebat, gangguan visus,
muntah – muntah, nyeri epigastrium, kenaikan prograsif tekanan darah sistolik 200 mmHg. Eklampsia ialah preeklampsia yang disertai dengan kejang tonik
klonik disusul dengan koma.
Gambar 1. Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan
Universitas Sumatera Utara
7
2.2. Faktor Risiko
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan terjadinya preeklamsia
2,4,5,6,7
: •
Primigravida, terjadi pada sekitar 65 kasus •
Kehamilan majemuk memiliki insidensi kejadian sekitar 30 •
Umur yang ekstrim : terlalu muda atau terlalu tua. •
Dengan penyakit penyerta : diabetes melitus, hipertensi kronis, penyakit ginjal •
Mola hidatidosa •
Hidrops fetalis •
Makrosomia •
Riwayat menderita preeklamsiaeklamsia dalam keluarga. Insidensi meningkat 37 pada saudara perempuan dan 26 pada anak perempuan.
• Obesitas
• Malnutrisi dan sosioekonomi rendah
2.3. Patofisiologi