peneliti adalah perusahaan real estate dan property karena perusahaan ini bergerak dibidang hunian dan cukup menjanjikan kedepannya dan saat ini sedang
berkembang pesat. Untuk tahun perusahaan yang diteliti juga berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Situmorang melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2006-2008, Hafitz meneliti perusahaan yang terdaftar pada
tahun 2007-2010 dan Simanjuntak meneliti perusahaan yang terdaftar pada tahun 2008-2010. Sedangkan peneliti menganalisis perusahaan yang terdaftar pada
tahun 2009-2011. Perbedaan ini terjadi dikarenakan penelitian dilakukan pada tahun yang berbeda. Situmorang melakukan penelitian pada tahun 2010, Hafitz
melakukan penelitian pada tahun 2011, Simanjuntak melakukan penelitian pada tahun 2012 dan peneliti sendiri melakukan penelitian pada tahun 2013.
2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang dapat di gambarkan dari penelitian ini berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka adalah sebagai berikut:
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Struktur Modal Y
Profitabilitas X
1
Likuiditas X
2
Ukuran Perusahaan X
3
Struktur Aset X
3
Universitas Sumatera Utara
Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri atas profitabilitas, likuiditas,
ukuran perusahaan dan struktur aset. Sedangkan variabel dependennya adalah
struktur modal yang di proxykan terhadap DER.
Gambar 2.1 diatas menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tinjauan teori,hasil penelitian terdahulu serta
rumusan masalah yang telah di kemukakan maka dasar untuk merumuskan hipotesis disajikan dalam kerangka konseptual yang ditunjukkan dalam metode
penelitian dalam gambar 2.1. Kerangka konseptual tersebut menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun
simultan terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan Kasmir, 2008 : 196. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. jadi, profitabilitas adalah rasio yang menjelaskan tingkat pengembalian yang didapat dari investasi yang
ditanamkan perusahaan. Sesuai dengan pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan lebih memilih untuk menggunakan dana internal yang dihasilkan bila
tersedia dan memilih utang atas ekuitas ketika pembiayaan eksternal diperlukan. Dengan demikian, teori ini menunjukkan hubungan negatif antara profitabilitas
dengan leverage struktur modal. Likuiditas merupakan rasio yang berfungsi untuk menunjukkan atau
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang sudah jatuh
Universitas Sumatera Utara
tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun didalam perusahaan Kasmir, 2008 : 130. Teori trade off menunjukkan bahwa perusahaan dengan
rasio likuiditas yang lebih tinggi harus meminjam lebih karena kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban tepat waktu, teori ini memprediksi hubungan
positif antara likuiditas dan leverage. Sedangkan pecking order theory memprediksi hubungan negatif antara likuiditas dan leverage, karena perusahaan
dengan likuiditas yang lebih besar memilih untuk menggunakan dana internalnya. Ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan
didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi dalam Erdiana, 2011. Ukuran
perusahaan yang semakin besar akan menyebabkan perusahaan tersebut harus meminjam lebih banyak karena perusahaan lebih beragam, kurang rentan terhadap
kebangkrutan dan memiliki biaya agensi yang lebih rendah. Selain itu, perusahaan yang ukurannya besar juga memiliki biaya agensi yang lebih rendah, ini sesuai
dengan teori trade-off. Sedangkan berdasarkan teori pecking order menunjukkan hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan rasio utang menurut Sheikh
dkk 2011. Struktur aset merupakan perbandingan antara aset lancar dan aset tidak
lancar aset tetap. Perusahaan yang aset lancarnya tersedia lebih banyak cenderung menggunakan utang yang lebih besar daripada yang tidak. Perusahaan
yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang. Hal ini dikarenakan aktiva multiguna yang dapat
Universitas Sumatera Utara
digunakan oleh banyak perusahaan merupakan jaminan yang baik Brigham dan Houston, 2001 : 39.
2.8 Hipotesis Penelitian