Gambaran Umum Hasil Penelitian .1 Analisis Data Deskriptif 9.7036 1.6794 13.26 11.6981 Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excell yang dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik dan pengujian dengan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, didapat 24 perusahaan property dan real estate yamg memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini selama periode tahun 2009-2011. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Data Deskriptif Statistik deskriptif adalah analisis yang memberikan gambaran secara umum karakterisitik data dari perusahaan yang dianalisis. Data deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai maksimum, nilai minimum, mean dan standar deviasi dari empat data independen yaitu profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset serta satu variabel dependen yaitu struktur modal. Distibusi data statitik deskriptif dari variabel-variabel Universitas Sumatera Utara tersebut dari sampel perusahaan real estate dan property selama periode 2009- 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation RETURN ON EQUITY 72 -10.43

31.37 9.7036

8.02944 CURRENT RATIO 72 .25

11.96 1.6794

1.69792 UKURAN PERUSAHAAN 72

8.77 13.26 11.6981

1.29956 STRUKTUR ASET 72 15.75

92.95 55.1497 21.02917

DEBT TO EQUITY 72 .07 3.83 1.0406 .75308 Valid N listwise 72 Sumber : Output SPSS. Diolah oleh penulis 2013 Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel profitabilitas yang diukur dengan return on equity memiliki jumlah sampel N sebanyak 72, dengan nilai minimum terendah -10,43, nilai maksimum tertinggi 31,37 dan nilai rata-rata 9,7036. Standar deviasi simpangan baku variabel ini adalah 8,02944. Nilai rata-rata sebesar 9,7036 menunjukkan bahwa dari 72 sampel variabel independen yaitu profitabilitas memiliki pengaruh rata-rata sebesar 9,0736 terhadap variabel dependen yaitu sruktur modal. Standar deviasi simpangan baku merupakan ukuran penyebaran yang terbaik dari suatu rangkaian data. Profitabilitas memiliki nilai standar deviasi sebesar 8,02944 menunjukkan bahwa penyebaran yang terbaik dari 72 sampel profitabilitas penelitian adalah sebesar 8,02944. Sedangkan dari 72 sampel penelitian diperoleh nilai minimum terendah yang memenuhi kriteria penelitian dalam Universitas Sumatera Utara mempengaruhi struktur modal adalah sebesar -10,43 dan nilai maksimum tertinggi adalah sebesar 31,37. Dengan demikian, nilai yang memenuhi untuk menjadi sampel penelitian adalah nilai diantara -10,43 sampai 31,37. 2. Variabel likuiditas current ratio memiliki sampel N sebanyak 72,nilai minimumnya terendah 0,25 dan nilai maksimumnya tertinggi 11,96. Sedangkan nilai rata-ratanya mean 1,6794 dan nilai standar deviasinya 1,69792. Dari tabel dapat disimpulkan bahwa dari 72 sampel penelitian maka, pengaruh likuiditas terhadap struktur modal sekitar rata-rata 1,6794 dan standar deviasi penyebaran terbaik datanya sangat kecil yaitu sebesar 1,69792 dari 72 sampel yang ada.Sedangkan, dari penjelasan di atas bahwa nilai minimumnya sebesar 0,25 dan nilai maksimumnya 11,96 maka dari 72 sampel penelitian diperoleh nilai yang memenuhi kriteria dalam mempengaruhi struktur modal adalah nilai yang berada diantara 0,25 sampai 11,96. 3. Variabel ukuran perusahaan firm size yang diukur dengan nilai logaritma natural dari aset total memiliki jumlah sanpel N sebanyak 72. Nilai minimum dari variabel ini adalah 8,77 dan nilai maksimumnya 13,26 sedangkan nilai mean rata-rata 11,6981. Nilai standar deviasinya adalah 1,29956. Pengaruh variabel ukuran perusahaan terhadap struktur modal memiliki rata-rata nilai sebesar 11,6981 dari 72 sampel penelitian yang ada. Disamping itu, penyebaran data terbaik yang dimiliki variabel ukuran perusahaan hanya sebesar 1,29956 dari 72 sampel penelitian. Sedangkan dari sampel yang ada yaitu sebanyak 72 sampel, maka diperoleh nilai yang Universitas Sumatera Utara memenuhi dalam mempengaruhi variabel dependen yaitu struktur modal adalah nilai yang berada diantara 8,77 minimum sampai nilai sebesar 13,26 maksimum. 4. Variabel struktur aset assets structur value memiliki jumlah sampel N sebanyak 72 dan nilai minimumnya 15,75 serta nilai maksimum dari struktur aset sebesar 92,95. Sedangkan nilai mean rata-rata sebesar 55,1497 dan nilai standar deviasinya sebesar 21,02917. Dari keempat variabel independen, variabel struktur aset yang cukup besar nilai rata- ratanya dalam mempengaruhi struktur modal yaitu sebesar 55,1497 dari 72 sampel yang menjadi data penelitian. Disamping itu penyebaran data yang terbaik dari struktur aset terhadap struktur modal cukup besar senilai 21,0917 dari 72 data penelitian. Nilai yang memiliki pengaruh terhadap struktur modal adalah nilai yang berada diantara 15,75 minimum sampai nilai sebesar 92,95 maksimum dari 72 sampel penelitian. 5. Variabel dependen yaitu struktur modal yang diukur dengan DER debt equity ratio memilki jumlah sampel N sebanyak 72. Nilai minimumnya yaitu 0,07 dan nilai maksimumnya 3,83. Nilai meannya sebesar 1,0406 dan nilai standar deviasinya adalah 0,75308. Dari 72 sampel penelitian, variabel struktur modal memilki rata-rata sangat kecil yaitu senilai 1,0406 yang akan dipengaruhi oleh keempat variabel independen serta penyebaran data yang sangat kecil yaitu hanya sebesar 0,75308. Selain itu dari 72 sampel penelitian diperoleh nilai yang memiliki pengaruh adalah data yang Universitas Sumatera Utara memiliki nilai antara 0,03 minimum samapai nilai sebesar 3,83 maksimum. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau variabel residual terdistribusi normal. Cara yang digunakan untuk melihat apakah data normal atau tidak adalah dengan melakukan analisis grafik dengan melihat grafik histogram dan probability plot dan dengan melakukan analisis statistik yang dapat dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov, dengan membuat hipotesis sebagai berikut: Ho : data residual terdistribusi normal Ha : data residual tidak terdistribusi normal Dengan ketentuan, apabila nilai signifikansinya 0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Analisis grafik dapat dilakukan dengan cara melihat grafik histogram dan probability plot. Suatu data dikatakan baik apabila data tersebut terdistribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada gambar 4.1 dalam lampiran viii kita dapat melihat bahwa gambar grafik histogram berbentuk lonceng, tetapi gambar dari grafik Universitas Sumatera Utara tersebut tidak merata diantara sisi kiri dan sisi kanan yang menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Pada grafik P-P plot, data dikatakan terdistribusi secara normal apabila titik-titik datanya menyebar disekitar garis pola. Pada gambar 4.2 yang terdapat dalam lampiran ix, terlihat bahwa titik-titik data tidak menyebar dengan merata disekitar garis pola dimana ada beberapa titik yang menjauhi garis pola, sehingga ini menunjukkan bahwa data tidak terdisitribusi normal. Pengujian normalitas data apakah terdistribusi normal atau tidak dengan melihat grafik histogram dan P-P plot saja tidak cukup, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan analisis statistik agar lebih meyakinkan. Analisis statistik dilakukan dengan pengujian kolmogorov smirnov. Untuk melihat apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal. Apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tidak terdisitribusi normal. Pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Awal One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .62575949 Most Extreme Differences Absolute .168 Positive .168 Negative -.104 Kolmogorov-Smirnov Z 1.421 Asymp. Sig. 2-tailed .035 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil uji Kolomogrov Smirnov pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai struktur modalnya adalah 0,035. Maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi normal karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,0350,05. Dengan demikian maka uji hipoteisis tidak dapat dilakukan. Pengujian normalitas data yang dilakukan dengan uji grafik dan uji statistik menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal sehingga uji hipotesis tidak dapat dilakukan. Untuk menormalkan data penelitian maka penulis menggunakan transformasi data. Salah satu transformasi data yang dapat dilakukan adalah dengan mentransformasikan data ke logaritma 10 atau LN. Penulis melakukan pengujian ulang terhadap normalitas data untuk melihat apakah data terdistribusi normal atau tidak setelah Universitas Sumatera Utara dilkakukan transformasi data. Hasil uji normalitas data setelah dilakukan transformasi data dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Normalitas setelah transformasi Dengan melihat grafik histogram pada gambar 4.3 yang terdapat dalam lampiran xii dan grafik P-P Plpot pada gambar 4.4 yang ada pada lampiran xiii setelah ditransformasi terlihat perbedaan antara gambar sebelum di transformasi dengan sesudah di transformasi. Pada gambar grafik histogram setelah di transformasi terlihat grafik sudah berbentuk lonceng dengan sisi kiri dan sisi kanan telah merata. Sama halnya dengan gambar 4.4 grafik P-P Plot tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar di sepanjang garis diagonal dan tidak menjauhi garis diagonal. Hal ini berarti menunjukkan data terdistribusi normal dan tidak menyalahi aturan uji normalitas. Selain uji normalitas data dengan grafik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 69 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .46677082 Most Extreme Differences Absolute .093 Positive .054 Negative -.093 Kolmogorov-Smirnov Z .769 Asymp. Sig. 2-tailed .595 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara dilakukan juga melalui statistik. Hasil uji kolmogorov-smirnov pada tabel 4.3 diatas menunjukkan nilai struktur modal = 0,595. Karena nilai signifikansinya 0,595 0,05 berarti data terdistribusi normal sehingga uji hipotesis dapat dilakukan.

4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variabel residu dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat gambar grafik scatterplott yang dhasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Jika dari grafik scatterplott membentuk pola tertentu maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heterokedastisitas. Apabila dari grafik scatterplott tidak membentuk suatu pola tertentu dimana titik-titik menyebar dibawah angka 0 dan y maka tidak terjadi heterokedastisitas. Pada grafik scatterplott yang ada pada lampiran xv terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol dan sumbu y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Penyebaran titik-titik ini dikarenakan adanya perbedaan data observasi yang satu dengan yang lain sehingga model regresi dapat digunkan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah dalam suatu periode regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain, oleh karena itu autokorelasi sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series. Salah satu cara untuk mendeteksi autokorelasi di antaranya dengan uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: a Jika angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif b Jika angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c Jika angka D-W diatas -2 berarti ada autokorelai negatif Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi setelah Transformasi D a Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .836 a .700 .681 .48114 2.415 a. Predictors: Constant, profitability, liquidity, firm size, assets structure value b. Dependent Variable: Struktur modal Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 2,415. Sesuai dengan ketentuan durbin Watson maka penelitian ini tidak terdapat autokorelasi. Karena nilai 2,415 berada diantara -2 sampai +2.

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi terdapat adanya korelasi diantara variabel independen. Karena model yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel independen. Sebab jika terjadi multikolinearitas diantara sesama variabel independen konsekuensinya yaitu koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, varian dan standar error setiap koefisien regersi menjadi tidak terhingga. Cara untuk mendeteksi terjadinya multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai VIF Variable Inflation Factor dan nilai tolerance. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,01 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 7.358 1.372 5.361 .000 Ln_ROE .016 .061 .019 .260 .796 .858 1.165 Ln_CR -.878 .086 -.785 -10.244 .000 .799 1.251 Ln_Size -1.481 .514 -.206 -2.881 .005 .916 1.092 Ln_ASV -.976 .143 -.522 -6.836 .000 .805 1.243 a. Dependent Variable: Ln_DER Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel independen lebih besar dari 0,01. Nilai tolerance ROE 0,858; CR 0,799; Size 0,916; ASV 0,805. Nilai VIF kelima variabel independen lebih kecil 0,10. Nilai VIF ROE 1,165; CR 1,252; Size 1,092 dan ASV 1,243. Dari nilai VIF dan Tolerance dimana nilai variabel independennya semua memenuhi asumsi uji multikolinearitas maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen. 4.3 Uji Hipotesis 4.3.1 Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Untuk melakukan pengujian hipotesis, peneliti menggunakan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 17 maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .836 a .700 .681 .48114 2.415 a. Predictors: Constant, profitability, liquidity, firm size, assets structure value b. Dependent Variable: Debt Total To Equity Ratio DER Sumber : output SPSS, diolah penulis, 2013 Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar hubungan antar variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai koefisien R berada diatas 0,5 dan mendekati 1. Sedangkan koefisien determinasi R Square menunjukkan seberapa besar Universitas Sumatera Utara variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Apabila nilai R Square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sebaliknya semakin kecil nilai R Square maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen semakin terbatas. Koefisien R Square sendiri memiliki kelemahan dimana nilai R Square akan meningkat apabila ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada model summary pada tabel 4.6 diatas dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,836 yang menunjukkan korelasi atau hubungan antar variabel dependen yaitu struktur modal dengan variabel independen yaitu profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset mempunyai hubungan sebesar 83,6. Nilai Adjusted R sebesar 0,681 atau 68,1 mengindikasikan bahwa variasi dari keempat variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 68,1 dan sisanya sebesar 31,9 dijelaskan oleh faktor- faktor lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sangat kuat. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Uji Signifikansi Simultan uji- F

Untuk melihat pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset terhadap struktur modal perusahaan secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F-test. Apabila tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Tetapi, jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal. Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan F-test Pada tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa nilai p-value adalah sebesar 0,000 0,05 dan dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel 37,261 2,52. Berdasarkan hasil tersebut, variabel independen profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset secara bersama- sama simultan berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal. ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 34.503 4 8.626 37.261 .000 a Residual 14.815 64 .231 Total 49.318 68 a. Predictors: Constant, Ln_ASV, Ln_Size, Ln_ROE, Ln_CR b. Dependent Variable: Ln_DER Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Uji Signifikan Parsial t-test

Uji parsial t-test adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungna antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen secara individu parsial. Apabila tingkat signifikansi probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil uji parsial dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial B e r d a s a rkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa variabel profitabilitas memiliki nilai t hitung sebesar 0,260 dengan nilai signifikansinya 0,796. Sedangkan nilai t tabel sebesar 1,99 sehingga, t hitung t tabel 0,260 1,99 dan nilai signifikansinya 0.796 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.358 1.372 5.361 .000 Ln_ROE .016 .061 .019 .260 .796 Ln_CR -.878 .086 -.785 -10.244 .000 Ln_Size -1.481 .514 -.206 -2.881 .005 Ln_ASV -.976 .143 -.522 -6.836 .000 a. Dependent Variable: Ln_DER Universitas Sumatera Utara Likuiditas pada tabel diatas menunjukkan nilai t hitung -10,244 dan nilai t tabel 1,99 sehingga t hitung t tabel -10,244 1,99. Dengan demikian likuiditas current ratio secara parsial memiliki pengaruh terhadap struktur modal dengan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 0,00 0,05 artinya likuiditas memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. Size menunjukkan nilai t hitung -2,881 dan nilai t tabel 1,99 sehingga t hitung t tabel -2,881 1,99 maka, secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal dengan nilai signifikansinya sama dengan 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. ASV menunjukkan nilai t hitung -6,836 dan nilai t tabel sebesar 1,99 maka t hitung t tabel -6,836 1,99 maka secara parsial struktur aset berpengaruh negatif terhadap struktur modal dengan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 0,00 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur aset berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. Dari tabel 4.8 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 7,358 + 0.016X 1 – 0,878X 2 – 1,481X 3 – 0,976X 4 + e a. Koefisien konstan adalah 7,358 menyatakan jika X 1, X 2 ,X 3 ,X 4 adalah 0 maka struktur modar DER adalah 7,358. b. X 1 adalah profitabilitas ROE yang memiliki nilai koefisien regersi kearah yang positif sebesar +0,016. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1 Universitas Sumatera Utara variabel profitabilitas maka struktur modal akan mengalami kenaikan sebesar 0,061 dengan asumsi variabel yang tetap. c. X 2 adalah variabel likuiditas current ratio yang memiliki nilai koefisien regresi kearah yang negative sebesar -0,878. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan 1 likuiditas current ratio maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,878 dengan asumsi variabel lain tetap. d. X 3 adalah firm size yang memiliki nilai koefisien regresi kearah yang negatif sebesar – 1,481. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan 1 ukuran perusahaan firm size maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 1,481 dengan asumsi variabel yang lain tetap. e. X 4 adalah Assets Structure Value ASV yang memiliki nilai koefisien regresi kearah yang negatif – 0,976. Ini menunjukkan bahwa kenaikan 1 ASV maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 0,976 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisa statistik yang telah dilakukan menunjukkan bahwa secara bersama-sama simultan variabel independen yaitu profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hali ni dapat dilihat dari F-tabel pada tabel 4.7 dimana nilai dari signifikansinya lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Nilai F hitung F tabel 37,261 2,52 dan nilai adjusted R square 0,681 atau 68,1 hal ini berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 68,1 dan Universitas Sumatera Utara 31,9 dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu Situmorang 2010, Simanjuntak 2011 dan Azlan 2011. Sedangkan dalam pengujian secara parsial hanya variabel profitabilitas ROE yang tidak berpengaruh signifikan terhadap strutur modal. Sedangkan variabel lainnya memiliki pengaruh signifikan negative terhadap struktur modal. Variabel profitabilitas yang diukur dengan Ratio On Equity secara parsial tidak memilki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 0,26 dengan nilai signifikansi sebesar 0,796 0,05 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,99 sehingga nilai t hitung t tabel 0,26 1,99 . Nilai koefisien regresi profitabilitas sebesar 0,016 atau 1,6 menunjukkan bahwa kenaikan profitabilitas sebesar satu satuan maka nilai struktur modal yang dilihat dari nilai Y akan meningat sebesar 0,016 dengan ketentuan variabel lain dianggap tetap. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan penelitian Hafitz 2011 dan Simanjuntak 2012 yang menyatakan bahwa profitabilitas memilki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas ROE adalah tingkat pengembalian yang diterima perusahaan atas investasi yang dilakukan perusahaan. Hasil ini sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa suatu perusahaan akan lebih memilih memakai dana internal yang dimilki perusahaan daripada dana atas ekuitas sehingga profitabilitas tidak berpengarug signifikan terhadap struktur modal. Likuiditas yang diukur dengan current ratio secara parsial memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung - 10,224 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 sedangkan nilai t tabel 1,99 Universitas Sumatera Utara sehingga nilai t hitung t tabel -10,224 1,99. Nilai koefisien regresi likuiditas current ratio sebesar -0,878 atau -87,8 yang berarti kenaikan satu satuan nilai likuiditas maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar -0,878 dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian hafitz 2011. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi nilai likuiditasnya maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dimana likuiditas berpengaruh signifikan negatif dimana koefisien regresi liquidity bertanda negatif. Semakin tinggi nilai koefisien likuiditas maka semakin tinggi nilai struktur modal. Dengan demikian ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat dan mudah memperoleh dana dari pihak kreditur. Ukuran perusahaan firm size secara parsial berpengaruh signifikan negatif. Hal ini ditunjukkan dari nilai t hitung sebesar -2,881 dengan nilai signifikasinya sebesar 0,005 0,05 dan nilai t tabel sebesar 1,99 sehingga nilai t hitung t tabel -2,881 1,99. Selain itu, nilai koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar -1,481 atau 148,1 yang berarti bahwa setiap kenaikan ukuran perusahaan tiap satu satuan maka struktur modal akan mengalami penurunan sebesar 1,481 dengan asumsi variabel lain tetap. Besarnya ukuran perusahaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan real esate dan property, karena semakin besar ukuran sebuah perusahaan akan mengindikasikan semakin besar dana yang dibutuhkannya untuk melakukan diversifikasi usaha sehingga perusahaan menggunakan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi Universitas Sumatera Utara pengaruh tersebut signifikan negatif. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Situmorang 2010, Hafitz 2011 dan Simanjuntak 2012 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Struktur aset assets structure value secara parsial berepengaruh signifikan negatif. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar -6,836 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 0,05 dan nilai t tabel sebesar 1,99 maka nilai t hitung t tabel -6,836 1,99. Nilai koefisien regresinya sebesar -0,976 atau 97,6 ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel struktur setiap satu satuan maka struktur modal mengalami penurunan sebesar 0,976 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Sartono menyatakan bahwa perusahaan yang memilki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar, tetapi berpengaruh signifikan negatif. Hasil penelitian ini sejalan dengan Situmorang 2010 tetapi tidak sejalan dengan penelitian Simanjuntak 2012 yang menyatakan bahwa struktur aset tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset memiliki pengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan property yeng terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 24 emiten yang delisting dari tahun 2009 sampai 2011. Berdasarkan penjelasan hasil pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara simultan profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hal ini dapat dilihat nilai probability uji F yaitu sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Situmorang 2010, Hafitz 2011 dan Siamanjuntak 2012. 2. Secara parsial, variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI. Hal ini dapat kita lihat dari nilai t hitung sebesar 0,26 dimana nilainya lebih kecil dari nilai t tabel serta nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,796. 3. Secara parsial, variabel likuiditas berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Struktur Aset, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

1 40 80

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

1 6 82

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate.

0 1 20

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 0 10

PENGARUH STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH STRUKTUR ASET, UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 18