Pengertian Modal Kerja Tinjauan Teoritis

9

2.1.3 Pengertian Modal Kerja

Modal kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan. Modal kerja digunakan untuk membiayai operasi sehari-hari perusahaan, dimana dana yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan akan kembali dalam jangka waktu yang relatif pendek melalui hasil aktivitas perusahaan tersebut yang akan dipergunakan untuk operasi selanjutnya. Banyak perusahaan mengalami kesulitan karena pimpinan perusahaan kurang mengetahui pengertian modal kerja dan fungsinya dalam suatu perusahaan, dimana modal kerja sering sekali digunakan untuk membeli aktiva tetap sehingga akan menimbulkan kesulitan bagi perusahaan. Untuk menghindari hal yang demikian, maka perlu diketahui pengertian modal kerja. Pengertian modal kerja atau working capitalmenurut Djarwanto 2001: 85 adalah “berhubungan dengan keseluruhan dana yang digunakan selama periode akuntansi tertentu yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapat untuk periode akuntansi yang bersangkutan”.Menurut Sundjaja dan Barlian 2002: 155 modal kerja adalah “kasbank, surat-surat berharga yang mudah diuangkan seperti cek, deposito, dan giro, piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan”.Sedangkan menurut Munawir 2004: 115 modal kerja adalah “kelebihan nilai aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya”. 10 Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek dalam bentuk kas, sekuritas, piutang dan persediaan yang digunakan untuk mengetahui kegiatan operasi perusahaan. Menurut Riyanto 2001: 57 mengenai pengertian modal kerja dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu: a. Konsep Kuantitatif b. Konsep Kualitatif c. Konsep Fungsional Penjelasan dari ketiga konsep modal kerja diatas adalah sebagai berikut: 1. Konsep Kuantitatif Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana fund yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dengan demikian, modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja bruto gross working capital. Berdasarkan konsep tersebut diatas dapat disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal 11 kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek. Modal kerja yang besar menurut konsep ini tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan. 2. Konsep Kualitatif Dalam konsep ini pengertian modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang harus segera dibayar.Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar harus disediakan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dilakukan, di mana bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan untuk menjaga likuiditasnya.Oleh karena itu, modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutanag lancar.Modal kerja ini sering disebut modal kerja neto net working capital.Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya hutang jangka pendek. 3. Konsep Fungsional Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan income. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada 12 sebagian dana yang dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tertentu. Sementara itu, ada pula dana yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada periode- periode selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebutnya future income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut. Pengendalian modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis. Bilamana modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga terjadilah idle fund. Padahal dana itu sendiri sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain dalam rangka peningkatan laba. Tetapi bila mana modal kerja terlalu kecil atau kurang, maka perusahaan akan kurang mampu memenuhi permintaan langganan seperti membeli bahan mentah, membayar gaji pegawai, dan upah buruh ataupun kewajiban-kewajiban lainnya yang segera harus dilunasi. Dengan demikian kebaikan dan keburukan modal kerja dalam perusahaan dapat dilihat sebagai berikut : a. kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahaan, b. menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu menggunakan modal secara efisien, 13 c. kalau modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan mengalami kerugian dalam membayar bunga. Tetapi bilamana modal cukup, akan dapat memberikan keuntungan- keuntungan bagi perusahaan sebagai berikut : a. melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperluka n, b. merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana keuangan di dalam jangka pendek, c. menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh, d. membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo, e. memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan kebutuhan kekayaan aktiva lancar, f. memberikan pedoma yang baik sehingga tidak dapat keraguan manajemen guna memperoleh efisiensi yang baik.

2.1.4 Berbagai Kebijaksanaan Modal Kerja