24 d. Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat
risiko, laba, dan harga saham perusahaan. e. Adanya hunungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan dana untuk membiayai aktiva lancar. Menurut Sawir 2005: 132 adapun sasaran yang ingin dicapai dari
manajemen modal kerja adalah sebagai berikut: a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar
sehingga tingkat pengembalian investasi marginal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-
aktiva lancar tersebut. b. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan
untuk membiayai aktiva lancar. c. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan
ketersediaan kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo. Sasaran tersebut mengidikasikan bahwa modal kerja perusahaan harus
cukup jumlahnya, dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran- pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Tersedianya modal yang
cukup akan menguntungkan bagi perushaaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan juga tidak akan mengalami kesulitan
keuangan.
2.1.8 Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang
25 ditetapkan.Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat
diukur dan menggambarkan kondisi empiric suatu perusahaan dari berbagai
ukuran yang telah disepakati.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2007:18 pengertian kinerja perusahaan terkait dengan tujuan laporan keuangan, yaitu :“Penghasilan
bersih laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi return on investement atau
penghasilan per saham earnings per share. Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih laba adalah penghasilan dan
beban.Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban, dan karenanya juga penghasilan bersih laba, tergantung sebagian pada konsep modal dan
pemeliharaan modal yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangannya.” Ikatan Akuntan Indonesia, 2002:17.Pengertian kinerja
lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak 2005: 1 yang mengemukakan kinerja adalah “tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan
tugas tertentu.Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan”. Kinerja menyangkut tiga
komponen penting, yaitu: tujuan, ukuran, dan penilian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan
kinerja.Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh.Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil
kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan
26 penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode
waktu tertentu Timpe, 1993: 7. Performance is defined as the record of outcomes produced on a
specified job function or activity during a specified time period. Performance on the job as a whole would be equal to the sum
or average of performace on the critical or essential job functions. The functions have to do with the work which is
performed and not with the characteristic of the person performing Williams, 1998:88.
Menurut Howkins The Oxford Paperback,1979: 94, mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut : “Performance is : 1 the process or
manner of performing, 2 a notable action or achievement, 3 the performing of a play or other entertainment.”
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan. Pada umumnya kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.Untuk menilai kinerja perusahaan maka dilakukan analisis probitabilitas.
Menurut Kartadinata, pada dasarnya probitabilitas dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Perbandingan laba terhadap penjualan 2. Perbandingan laba terhadap aktiva
27 Perbandingan laba terhadap penjualan dikenal dengan profit on sales,
sedangkan perbandingan laba terhadap aktiva dikenal dengan return on asset ROA.
Return on assetsROAmenunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio
ini, akan dapat diketahui apakah kinerja perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini
juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk
memperoleh pendapatan.
2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu 2.2.1 Edward Hartawan 2005