1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan salah satu sarana ekonomi yang dikelola secara bersama-sama untuk memperoleh laba yang optimal dan memaksimalkan nilai
value nya.Hal ini dilakukan demi menjaga serta mengembangkan kelangsungan hidupnya. Perusahaan yang baik dan berhasil adalah perusahaan yang memiliki
manajemen yang mampu melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang, baik jangka pendek short term, maupun jangka panjang long term agar
tujuan perusahaan tercapai. Dalam suatu perusahaan dibutuhkan dana untuk melangsungkan kegiatan
operasional disebut modal kerja. Modal kerja menurut Riyanto 2001: 57 adalah dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-
hari. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari di mana modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapka n
akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksi. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk
tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai kegiatan operasional selanjutnya. Modal kerja ini akan terus berputar setiap periode di dalam
perusahaan.Modal kerja tersebut akan berputar terus selama perusahan tersebut masih beroperasi yaitu sejak perusahan itu didirikan dan akan berakhir sampai
2 perusahaan tersebut di likuidasi atau dibubarkan. Oleh karena itu perlu
diperhatikan cara mengelola modal kerja dengan baik,untuk melancarkan operasional perusahaan.
Modal kerja merupakan investasi perusahan pada aktiva jangka pendek, seperti kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha dan
persediaan.Perusahan secara umum harus mempertahankan aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan jumlah hutang lancar, sehingga perputaran modal kerja
dapat meningkat.Modal kerja dalam perusahaan perlu ditelaah karena modal kerja penting bagi setiap perusahan. Hal ini dikarenakan beberapa alasan :
1. Tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan operasional sehari-hari.
2. Sebagian besar waktu dari manajer dicurahkan untuk mengelola modal kerja perusahaan.
3. Aktiva lancar dari perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar dari total aktiva perusahaan.
Pengelolaan modal kerja merupakan tanggung jawab setiap manajer atau pimpinan perusahaan.Manajer harus mengadakan pengawasan terhadap modal
kerja agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif dimasa mendatang. Manajer juga perlu mengetahui tingkat perputaran modal kerja agar
dapat menyusun rencana yang lebih baik untuk periode yang akan datang. Selain manajer, kreditor jangka pendek juga perlu mengetahui tingkat perputaran modal
kerja suatu perusahaan. Dengan begitu, kreditor jangka pendek akan memperoleh kepastian kapan hutang perusahaan akan segera di bayar.
3 Manajemen modal kerja dalam suatu perusahaan diperlukan untuk
mengetahui jumlah modal kerja optimal yang dibutuhkan perusahaan tersebut.Manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolahan investasi dalam
asset jangka pendek.Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar suatu perusahaan.Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asset
perusahaan.Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaanKasmir, 2008:
88. Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi
manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan Esra dan Apriweni, 2002. Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja
adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengelolaan investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari
biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut, meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk
membiayai aktiva dan pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar. Setiap perusahaan tentunya menginginkan manajemen modal kerja yang
baik dan berkualitas. Manajemen modal kerja yang bermutu akan berpengaruh terhadap pencapain perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dimasa yang
akan datang.Dalam hal ini manajemen modal kerja memegang peran penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Menurut Mangkunegara 2004: 67 mendefinisikan kinerja adalah “hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
4 menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak 2005: 1 yang mengemukakan kinerja adalah “tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan
tugas tertentu.Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan”.Kinerja menyangkut tiga komponen penting,
yaitu: tujuan, ukuran, dan penilian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja.Kinerja tergantung pada
kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Penelitian ini akan mengambil objek perusahaan yang bergerak dalam
bidang manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur di BEI meliputi sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri dan sektor aneka
industri barang konsumsi.Peneliti memilih perusahaan manufaktur yang ada di BEI karena perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relative cukup
besar yang menyangkut perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah.Hal ini dapat dibuktikan misalnya kapasitas produksi, aktualisasi pesanan yang diterima,
jumlah asset, nilai penjualan konkret, dan lain-lain.Ada banyak perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, maka untuk memperkecil ruang lingkup
penelitian ini, peneliti mennggunakan metode purposive sampling dalam menentukan sampel penelitian.
Berdasarkan latar belakang perusahaan manufaktur di atas, penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenaimanajemen modal
kerja dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di
5
BEI. Penelitian ini dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Manajemen Modal Kerja Tehadap Kinerja Perusahaan
”.
1.2 Perumusan Masalah