5 ANALISIS PROSPEKTIF PARTISIPATIF
5.1 Penentuan Variabel Kunci
Pelaksanaan analisis prospektif partisipatif dilakukan melalui temu pakar expert meeting. Temu pakar dihadiri oleh 27 orang partisipan. Jumlah tersebut
dianggap cukup, sebagaimana analisis pernah di Bogor pada tahun 2002, telah dianggap cukup dengan dihadiri oleh 13 orang pakar Bourgeois dan Jesus 2004.
Dalam pertemuan tersebut, pakar atau partisipan diminta untuk mengidentifikasi variabel kunci yang dianggap paling berpengaruh terhadap penataan ruang
wilayah pesisir Teluk Lampung. Aktivitas ini dilakukan secara bebas, yaitu masing-masing partisipan menuliskan setiap variabel pada selembar kartu
berwarna, dan kemudian dikumpulkan. Dari pendapat partisipan secara bebas diidentifikasi 56 variabel yang dianggap paling menentukan dalam perencanaan
tata ruang wilayah pesisir Teluk Lampung, seperti disajikan pada Tabel 28. Setelah identifikasi variabel kunci, kemudian partisipan diminta untuk
menetapkan definisi dari masing-masing variabel tersebut pada Tabel 28 secara konsensus. Dalam proses ini, ternyata diketahui terdapat banyak variabel yang
merupakan pengulangan atau bermiripan antara satu dengan lainnya. Sebagai ilustrasi Pada Tabel 28, terlihat bahwa variabel nomor 6, 15, 23, 41, 52, dan 54,
sangat bermiripan dan mempunyai kata kunci yang sama yaitu sumberdaya manusia SDM. Dalam proses yang berlangsung, kelima variabel tersebut secara
konsensus digabung menjadi variabel “kualitas SDM masyarakat pesisir”. Selain itu, dengan menerapkan tiga aturan sederhana analisis kandungan dari opini
partisipan, serta relevansinya Bourgeois dan Jesus 2004, kembali dapat ditemukan beberapa variabel yang dapat digabung atau dibuang dari daftar.
Dari diskusi yang terjadi antar partisipan, dicapai suatu konsensus untuk menggabung dan membuang sejumlah variabel. Pada akhirnya dari proses ini
didapatkan 19 variabel yang dapat didefinisikan secara konsensus, seperti disajikan pada Tabel 29.
124 Tabel 28 Variabel pengaruh yang diidentifikasi oleh partisipan
No. Variabel
No. Variabel
1 Ketersediaan Ruang
29 Perlunya pengawasan aparat
terkait 2
Aktivitas Ekonomi 30
Perlunya pengawasan penimbunan pantai
3 Pertumbuhan Penduduk
31 Potensi ekonomi dan SD
ekonomi wilayah 4
Sebaran Limbah Industri dan domestik
32 Kelestarian lingkungan
5 Penegakan hukum
33 Sentra usaha UMKM
6 Kualitas SDM Masyarakat
Pesisir 34
Perizinan 7
Koordinasi antar Pemda KabKota
35 Reklamasi pantai
8 Perlindungan Ekosistem
Pesisir 36
Strategis 9
Zonasi Wilayah 37
Keterpaduan antar sektor 10
Kebijakan Pemerintah 38
Tingkat pendapatan nelayan 11
Illegal fishing IUU
39 Habitat yang perlu dilindungi
12 Perusakan Lingkungan
40 Prospektif wilayah
13 Sarana Prasarana
41 SDM terdidik
14 Abrasi
42 Kepentingan semua pihak
15 Kualitas SDM
43 Perusakan lingkungan pesisir
16 Pencemaran
44 Kebijakan pemerintah
17 Pencemaran
45 Profil ekonomi rakyat
18 Keberadaan SDA yang harus
dilestarikan 46
Kelembagaan 19
Reklamasi pantai 47
Biofisik wilayah 20
Luas lahan 48
Limbah 21
Terumbu karang akibat bahan peledak
49 Konsentrasi permukiman
22 Ekonomi
50 Kekhasan wilayah
23 SDM
51 Potensi SD
24 Komunikasi
52 SDM dan budaya
25 Kondisi sosekbud
53 Kebijakan pemerintah
26 Kondisi eksisting ruang
54 SDM Masyarakat
27 Pemboman ikan
55 Kepadatan penduduk
28 Pukat harimau
56 Tingkat kedalaman pantai
Keterangan: Penulisan nama masing-masing variabel adalah persis sama dengan yang ditulis oleh masing-masing partisipan; SDM = sumberdaya manusia; SDA = sumberdaya alam;
UMKM = usaha mikro, kecil, dan menengah; SD = sumberdaya; IUU = illegal, unreported and unregulated
.