Hubungan Analisis Prospektif Partisipatif dengan Pemodelan
6.1.3 Validasi model
Validasi model merupakan pembuktian bahwa suatu model dapat secara konsisten memenuhi kisaran akurasi sesuai dengan rancangannya, hal ini merupakan titik kritis dalam pengembangan model. Namun demikian, tidak ada uji tertentu yang tersedia untuk menilai “kebenaran” suatu model. Lebih jauh lagi, tidak tersedia suatu algoritma tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan teknik atau prosedur apa yang sesuai untuk digunakan. Oleh karena itu, setiap pengembangan model akan menghadirkan tantangan tersendiri Sargent 1998. Dalam penelitian ini, validasi dilakukan untuk mengetahui validitas model yang telah dibangun, sehingga dapat dianggap layak untuk digunakan. Proses validasi yang dilakukan melibatkan dua kategori tahap pengujian, yaitu pengujian struktur dan pengujian perilaku model. Kedua proses tersebut dapat dianggap layak dalam proses validasi Sushil 1993; Sargent 1998. 1 Validasi struktur model Validasi struktur model merupakan pengujian apakah model tidak bertentangan dengan mekanisme yang terjadi di dalam sistem nyata. Oleh karena itu, validasi struktur berhubungan dengan informasi dari literatur mengenai mekanisme sistem nyata. Proses validasi struktur, meliputi uji kesesuaian struktur dan konsistensi dimensi Sushil 1993; Qudrat-Ullah 2005. Dalam model yang dibangun, sifat hubungan antar peubah tersebut harus dapat dibuktikan bersesuaian dengan mekanisme sistem nyata di wilayah pesisir Teluk Lampung. Untuk itu, dilakukan pengoperasian model yang telah dibangun, dan hasilnya disajikan pada Gambar 33 sampai Gambar 35 data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model yang Kesesuaian struktur model Model yang menggambarkan interaksi antara komponen populasi, aktivitas ekonomi, dan ketersediaan ruang, haruslah bersesuaian dengan kondisi sistem nyata. Dalam sistem yang demikian, hubungan antar peubah populasi dan penggunaan ruang, aktivitas ekonomi dan penggunaan ruang, aktivitas ekonomi dan populasi lapangan kerja, haruslah bersifat positif Graham 1976 in HPS 1990; Oppenheim 1980. 145 dibangun dapat memberikan hasil yang bersesuaian dengan kondisi sistem nyata. Berdasarkan uji tersebut, disimpulkan bahwa struktur model dapat digunakan untuk mewakili mekanisme kerja sistem nyata. Gambar 33 Hubungan antara populasi dan penggunaan ruang permukiman dan perkotaan di wilayah pesisir Teluk Lampung 3 4 5 6 7 8 9 530 550 570 590 610 630 650 670 Populasi ribu orang R u a n g P e rm u k im a n d a n P e rk o ta a n r ib u h a Gambar 34 Hubungan antara aktivitas ekonomi dan penggunaan ruang permukiman dan perkotaan di wilayah pesisir Teluk Lampung 3,0 4,2 5,4 6,6 7,8 9,0 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 7.500 Aktivitas Ekonomi Rp Milyar R u a n g P e rm u k im a n d a n P e rk o ta a n r ib u h aParts
» Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Latar Belakang Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Tujuan dan Manfaat Perumusan Masalah
» Definisi Operasional Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Lingkup Penelitian Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Kerangka Konsepsional Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Teori Sistem Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Sistem dan Model Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Penelitian Partisipatif Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Perencanaan Tata Ruang Partisipatif
» Pendekatan Penelitian Wilayah Penelitian Kerangka Pemikiran dan Analisis
» Batas Sistem Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Tahapan Pendekatan Sistem Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Faktor-faktor penyusun model Pemodelan Sistem
» Blok bangunan dasar dan persamaan dalam model
» Analisis SIG Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Analisis biofisik wilayah Analisis pemilihan skenario
» Analisis location quotient LQ
» Analisis localization index LI
» Analisis specialization index SI Analisis shift-share
» Analisis skalogram Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Luas wilayah Geologi pantai dan sistem lahan
» Fisik kimia perairan Fisik Wilayah
» Biologi perairan Fisik Wilayah
» Jumlah, kepadatan, dan pertumbuhan penduduk
» Keluarga dan keluarga miskin
» Rumah tangga perikanan Kependudukan
» Produk domestik regional bruto PDRB Struktur perekonomian
» Sektor ekonomi basis Ekonomi Wilayah
» Pelabuhan dan dermaga Prasarana dan Sarana Wilayah
» Prasarana wisata pantai Armada kapal nelayan Koperasi
» Analisis Pengaruh Antar-Variabel Kunci
» Penentuan Kondisi State Variabel Kunci di Masa Depan
» Implikasi Strategis dan Aksi Antisipatif
» Hubungan Analisis Prospektif Partisipatif dengan Pemodelan
» Sub-model Nilai awal dan parameter
» Validasi model Pemodelan Sistem Dinamik
» Penutupan lahan Informasi Geografis Wilayah
» Kemampuan lahan Informasi Geografis Wilayah
» Penggunaan perairan Informasi Geografis Wilayah
» Jaringan transportasi Informasi Geografis Wilayah
» Aktivitas Ekonomi Kecenderungan Sistem
» Penggunaan Ruang Kecenderungan Sistem
» Kebutuhan pemangku kepentingan dari
» Asumsi-asumsi dalam pengembangan model
» Simulasi sub-model populasi Simulasi Skenario
» Simulasi sub-model aktivitas ekonomi
» Simulasi sub-model ketersediaan ruang
» Kebutuhan dan kesesuaian ruang
» Karakteristik wilayah dan pusat pelayanan
» Arahan pola ruang Kebijakan Pola dan Struktur Ruang
» Arahan struktur ruang Kebijakan Pola dan Struktur Ruang
» Strategi Implementasi Kebijakan Tata Ruang
» Kesimpulan Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Tujuan dan Manfaat Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Perumusan Masalah Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Lingkup Penelitian Kerangka Konsepsional
» Analisis location quotient LQ Analisis localization index LI
» Analisis specialization index SI
» Analisis shift-share Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Geologi pantai dan sistem lahan
» Jalan dan rel kereta api Pelabuhan dan dermaga
» Prasarana wisata pantai Prasarana dan Sarana Wilayah
» Armada kapal nelayan Prasarana dan Sarana Wilayah
» Koperasi Prasarana dan Sarana Wilayah
» Penentuan Variabel Kunci Sistem perencanaan tata ruang wilayah pesisir: Studi kasus Teluk Lampung
» Sub-model Pemodelan Sistem Dinamik
Show more