rasa yaitu teh rasa melati, madu, apel, lemon dan markisa. Posisi kedua pada atribut teh dalam kemasan yang konsumen anggap penting adalah pilihan volume yang
beragam dengan nilai ekstraksi sebesar 0,647. Konsumen memilih pilihan volume yang beragam sebagai atribut yang paling penting kedua karena dengan adanya
pilihan volume dapat diindikasikan pilihan harga untuk produk teh dalam kemasan tersebut lebih banyak. Sehingga banyak pilihan bagi para konsumen bila mereka
punya keterbatasan dalam pembelian. Posisi ketiga pada atribut teh dalam kemasan yang konsumen anggap penting adalah kemasan yang menarik dengan nilai
ekstraksi sebesar 0,625. Saat ini produsen teh dalam kemasan tidak hanya menjual produk teh tetapi juga kemasan yang membungkus teh mereka. Kemasan yang
menarik dapat meningkatkan nilai jual di mata masyarakat. Begitu juga sebaliknya, masyarakat akan enggan untuk membeli jika kemasan dari produk teh dalam
kemasan biasa saja atau cenderung jelek. Sehingga diperlukan inovasi-inovasi kreatif untuk menghasilkan kemasan yang menarik dari produk teh dalam kemasan.
Berikut hasil lengakap dari perhitungan nilai ekstraksi dari atribut teh dalam kemasan.
Tabel 19. Hasil ekstraksi atribut teh dalam kemasan siap minum
Atribut Nilai
Rasa yang beragam 0,788
Pilihan volume yang beragam 0,674
Kemasan yang menarik 0,625
Promosi yang menarik 0,616
Merek yang terkenal 0,580
Volume yang pas 0,567
Manis yang pas 0,522
Produk mudah didapatkan 0,413
Harga yang sesuai 0,360
4.7. Analisis Pesaing Utama Ultra Teh Kotak
Analisis pesaing sangatlah penting dilakukan dalam menentukan positioning sebuah perusahaan ataupun produk dalam suatu industri. Dengan adanya analisis
pesaing nantinya akan didapatkan pesaing utama dari produk yang diteliti, sehingga
bisa dilakukan perbandingan kekuatan dan kelemahan dari atribut yang dimiliki oleh produk yang diteliti dengan pesaing utamanya.
Penelitian ini mengambil delapan produk teh dalam kemasan siap minum yang dianggap sebagai pesaing dari Ultra Teh Kotak. Kedelapan pesaing terebut adalah
Teh Botol Sosro, Frestea, Mountea, Nu Green Tea, Fruit Tea, ABC Teh Kotak, Teh Gelas, dan Teh Rio serta satu pertanyaan terbukti. Peneliti mengambil delapan
produk tersebut sebagai pesaing dari Ultra Teh Kotak didasarkan dari TOP Brand Index tentang teh dalam kemasan siap minum.
Hasil pengolahan dengan menggunakan alat analisis Multidimensional Scalling MDS didapatkan koordinat akhir Ultra Teh Kotak dan para pesaingnya Gambar
6. Koordinat tersebut diolah dengan menggunakan jarak Euclidean Tabel 20.
Tabel 20. Perhitungan jarak euclidean dan ranking pesaing terdekat
Merek x
y x-x
m
y-y
m
√ Rank
Ultra Teh Kotak -0,344
-0,320 Teh Botol Sosro
-0,465 -0,380
0,121 0,060
0.1349 1
Frestea -0,577
-0,145 0,233
-0,175 0,2913
2
Mountea 0,648
0,042 -0,992
-0,362 1,0560
8 Nu Green Tea
-0,336 0,601
-0,008 -0,921
0,9210 6
Fruit Tea 0,034
0,475 0,378
-0,795 0,8802
5 ABC Teah Kotak
-0,586 0,261
0,242 -0,581
0,6294 3
Teh Gelas 0,238
-0,651 -0,582
0,331 0,6696
4 Teh Rio
0,674 -0,361
-0,991 0,041
0,9919 7
Lainnya 0,713
0,477 -1,057
-0,797 1,3278
9
Gambar 6. Peta persaingan teh dalam kemasan menggunakan multidimensional scalling
Dari delapan pesaing didapat dua pesaing utama Ultra Teh Kotak. Pesaing utama dari Ultra Teh Kotak adalah Teh Botol Sosro dan Frestea. Pengambilan dua pesaing
utama ini dimaksudkan untuk mengurangi kesulitan responden dalam membandingkan atribut Ultra Teh Kotak dengan para pesaing utamanya. Seberapa
baik perceptual map yang didaptkan dari hasil analisis MDS bisa dilihat dari S- Stress yang didapatkan. Penelitian ini menghasilkan S-Stress sebesar 0,10780 atau
10,78 yang artinya cenderung kearah cukup fair berdasarkan standar kruskall. Dengan kata lain MDS yang dihasilkan dapat diterima.
Hasil analisis pemetaan pesaing terdekat dari Ultra Teh Kotak akan digunakan dalam pengolahan analisis Biplot. Untuk memperjelas peta persaingan diantara
Ultra Teh Kotak, Teh Botol Sosro dan Freastea maka akan diuraikan sebagai berikut.
1. Teh Botol Sosro Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang
pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota
kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah
penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta
untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi product sampling ke beberapa pasar di Kota
Jakarta.Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Tetapi cara ini
kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama. Cara kedua, teh dimasukkan kedalam panci-panci
besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian
besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Pada akhirnya muncul ide untuk membuat teh yang kedalam botol. Ternyata cara ini cukup menarik minat
pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul
gagasan untuk menjual teh siap minum dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT Sinar Sosro yang merupakan pabrik teh siap minum dalam
kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia. 2. Frestea
Frestea merupakan salah satu produk yang dikeluarkan oleh The Coca- Cola Company yang telah berdiri lamapada industri minuman ringan. Oleh
karena sudah terkenalnya The Coca-Cola Company maka mereka mengembangkan sayap pada industri teh dalam kemasan siap minum dimana
Teh Botol Sosro merupakan marketleader di dalamnya. Frestea diluncurkan pertama kali pada tahun 2002 dan merupakan bagian
dari Beverage Partners Worldwide BWP, yaitu perusahaan patungan hasil kemitraan yang sukses antara The Coca-Cola Company dengan Nestle, SA.
Frestea diproduksi dengan menggunakan standar kualitas tinggi The Coca-Cola Company, menggunakan teknologi tinggi dan didukung oleh proses produksi
higiens, demi memastikan bahwa setiap botol Frestea memliki kualitas yang sama. Pada perkembangannya, tahun 2005, Frestea memperkenalkan produk teh
dalam kemasan yang memiliki berbagai rasa buah seperti markisa, lemon dan apel. Terobosan ini mendapatkan respon yang menggembirakan dari para
konsumen, sehingga Frestea masih dapat bersaing dengan produsen teh dalam kemasan lainnya.
4.8. Analisis Positioning Ultra Teh Kotak