Bakteri Pseudomonas aeruginosa sebagai Penghasil Alginat

polisakarida dari galur Pseudomonas aeruginosa sama dengan asam alginat dari rumput laut. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan adanya grup asetil dan ternyata polimer yang dihasilkan mirip dengan alginat yang berasal dari rumput laut dari segi komposisi, struktur dan sifat-sifat fisikanya. Alginat yang dihasilkan dari bakteri juga memiliki kelebihan dari pada alginat yang dihasilkan rumput laut. Alginat yang dihasilkan dari bakteri bersifat lebih pseudoplastik dibandingkan alginat yang dihasilkan dari rumput laut. Jika digunakan pada industri makanan, alginat yang berasal dari bakteri memberikan tekstur dan rasa yang memuaskan di dalam mulut dibandingkan alginat yang dihasilkan dari rumput laut. Menurut Clementi et al. 1995, alginat yang dihasilkan dari bakteri Azotobacter vinelandii DSM 576 dapat mencapai 4,98 gl dengan metode fermentasi bacth bioreactor. Hal ini juga didukung oleh Parente et al. 1998 yang menghasilkan alginat sebanyak 3,9 gl dengan residu gula 20 gl glukosa. Bakteri Pseudomonas mampu menghasilkan alginat sebanyak 5 gl dengan metode flasks Fett and Wijey 1995 diacu dalam Sabra 1998 dan 20 gl dengan metode bacth bioreactor Sengha et al. 1989 diacu dalam Sabra 1998.

2.2. Bakteri Pseudomonas aeruginosa sebagai Penghasil Alginat

Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang dengan ukuran sekitar 0,6 x 2 μm Gambar 1. Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan terkadang membentuk rantai yang pendek. Pseudomonas aeruginosa termasuk bakteri Gram negatif yang bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu memfermentasi tetapi dapat mengoksidasi glukosakarbohidrat lain dan tidak berspora. Bakteri ini dapat tumbuh di air suling dan akan tumbuh dengan baik dengan adanya unsur N dan C. Pseudomonas aeruginosa mudah tumbuh pada berbagai media pembiakan karena kebutuhan nutrisinya sangat sederhana dan tumbuh sangat baik jika diinkubasi pada suhu 35–37 o C. Di laboratorium, medium paling sederhana untuk pertumbuhannya digunakan asetat untuk karbon dan ammonium sulfat untuk nitrogen Natalia 2008. Gambar 1. Bakteri Pseudomonas aeruginosa Sumber: http:jazzroc.files.wordpress.com Klasifikasi Pseudomonas aeruginosa menurut Bergey’s Manual 1974 diacu dalam Hadioetomo 1990 adalah sebagai berikut: Dunia : Prokaryote Divisi : Bakteria Family : Pseudomonadaceae Genus : Pseudomonas Spesies : Pseudomonas aeruginosa Galur mucoid dari P. aeruginosa ditemukan bersifat patogen, khususnya pada saluran pernafasan yang terinfeksi. Selain itu galur mucoid ini dapat juga diisolasi dari kultur non mucoid berdasarkan ketahanannya terhadap racun, bakteriosin dan phage Desniar 2003. Bila bakteri ini tumbuh pada media tanpa sukrosa akan terdapat lapisan lendir polisakarida ekstraselular alginat. Struktur dinding sel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan klinik sering mempunyai pili untuk perlekatan pada permukaan sel dan memegang peranan penting dalam resistensi terhadap fagositosis. Pseudomonas aeruginosa merupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat memakai 80 gugus organik yang berbeda untuk pertumbuhannya dan amonia sebagai sumber nitrogen. Pseudomonas aeruginosa adalah satu-satunya spesies yang menghasilkan: Piosianin , suatu pigmen yang larut dalam kloroform dan fluoresen, suatu pigmen yang larut dalam air. Beberapa strain menghasilkan pigmen merah Natalia 2008.

2.3. Penggunaan Alginat dalam Industri