Analisis Data Prosedur Analisis a Bobot biomassa kering Modifikasi Evans dan Linker 1973

c Karakteristik warna retentat Warna diukur dengan menggunakan alat chromameter Minolta CR 300. Sampel diletakkan pada tempat yang tersedia. Setelah menekan tombol start akan diperoleh nilai L, a dan b, masing-masing dengan kisaran 0 sampai 100 putih. Pada dasarnya jenis warna dibentuk dari tiga warna dasar, yaitu merah X, hijau Y, dan biru Z. kemudian nilai skala warna X, Y, Z dikonversikan menjadi notasi warna Hunter yang terdiri dari tiga parameter, yaitu nilai a, b dan L. konversi nilai-nilai tersebut dikonversi dengan rumus: , , √ , , √ L = 10 √Y Keterangan: a+ = merah a- = hijau L = Kecerahan b+ = kuning b- = biru

3.4. Analisis Data

Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah two level factorial design Box et al. 1979. Parameter yang diteliti, yaitu tekanan transmembran dan suhu dengan respon yang diukur adalah fluks J dan rejeksi membran R obs . Sementara itu, batasan taraf nilai variabel yang digunakan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Penentuan tarif nilai variabel yang digunakan Parameter Nilai pengkodean dan taraf sebenarnya -1 0 +1 TMP kPa 552 621 690 Suhu o C 35 40 45 i ij Model rancangan percobaan untuk mengetahui hubungan liner dari variable tekanan transmembran dan laju alir bahan terhadap respon nilai fluks dan rejeksi diberikan pada persamaan berikut: Y = a o + a i x i + a ij x i x j Keterangan: Y = respon dari masing-masing perlakuan x i ; x j = variable bebas a o = intersep a i = koefisien regresi orde pertama a ij = koefisien interaksi untuk interaksi variable i dan j

3.5. Prosedur Analisis a Bobot biomassa kering Modifikasi Evans dan Linker 1973

Proses pemanenan sel setelah kultur fermentasi mencapai lama fermentasi yang ditentukan. Kultur mula-mula diukur volumenya, sebanyak 10 ml. Massa sel dipisahkan melalui sentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 5 menit. Hasil pemisahan berupa fase padat adalah massa sel, yang selanjutnya dikeringkan pada oven dengan suhu 60–80 o C sampai beratnya konstan dan dinyatakan sebagai berat sel kering. b Pengukuran konsentrasi alginat Konsentrasi alginat diukur dengan cara mengambil filtrat yang didapatkan dari pengukuran massa kering sel sebanyak 10 ml, kemudian ditambahkan dengan etanol 96 sebanyak 30 ml, lalu diaduk dan di saring dengan menggunakan kertas saring 42 Whatman. Etanol ditambahkan untuk mengendapkan alginat. Kertas saring hasil saringan dioven dengan suhu 60–80 o C selama 24 jam, kemudian ditimbang untuk mengetahui berat alginat yang dihasilkan. c Penentuan viskositas Uju 2005 Sebanyak 5 ml larutancairan sampel dimasukkan ke dalam tube viskometer hingga 75 volume tube. Bola dimasukkan ke dalam tube dan adapter dikencangkan untuk menggenggam bola. Bola dilepaskan hingga jatuh sepanjang tube viskometer. Selang waktu tempuh bola dicatat ketika melewati dua garis Fiduciary . Viskositas larutansampel dihitung dengan menggunakan persamaan: η = Kρf – ρ t Keterangan : η = viskositas cairan cP K = konstanta viskometer = 3,3 ρ f = densitas bola stainless steel : 8,02 ρ = densitas cairan T = waktu tempuh bola menit

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Produksi Alginat dari Pseudomonas aeruginusa

4.1.1. Biomassa kering P. aeruginosa

Biomassa P. aeruginosa yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 0,23–1,5 gl selama 48 jam waktu inkubasi pada kultur cair medium BHI Brain Heart Infusion broth Lampiran 2. Pengukuran biomassa dilakukan untuk mendapatkan kurva pertumbuhan bakteri P. aeruginosa. Kurva pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Grafik hubungan waktu inkubasi dengan biomassa kering bakteri. Pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dalam media BHI broth menghasilkan biomassa kering optimum sebanyak 1,5 gl pada jam ke-6 dan minimum pada jam ke-48 sebanyak 0,23 gl. Bakteri P. aeruginosa pada penelitian ini berasal dari perairan tawar. Pertumbuhan P. aeruginosa dengan media BHI broth lebih cepat dibandingkan pertumbuhan P. aeruginosa dengan media lain. Hal ini terbukti bahwa pada penelitian sebelumnya dengan media glukosa dan penambahan ekstrak khamir, pertumbuhan optimum bakteri ini baru didapatkan pada jam ke-96 dengan biomassa kering sebanyak 1,75 gl Hendri 1995. Selain itu, Desniar 2003 melaporkan bahwa jumlah biomassa kering optimum yang didapatkan sebanyak 4,34 gl yang diinkubasi dalam media tetes tebu dan urea selama 72 jam waktu inkubasi. 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 3 6 9 12 18 24 30 36 42 48 Biomassa kering gl Waktu inkubasi jam