4.4.3. Viskositas dan warna alginat
Viskositas alginate yang dihasilkan pada akhir penelitian ini sebesar 1,08 cP. Nilai ini lebih rendah dibandingkan nilai viskositas awal sebesar 1,38 cP.
Penurunan viskositas ini dapat diakibatkan karena adanya kenaikan suhu selama proses filtrasi membran. Suhu berpengaruh terhadap viskositas larutan, semakin
tinggi suhu maka viskositas larutan akan semakin rendah. Alginate dari rumput laut memiliki tiga tingkatan berdasarkan nilai viskositasnya, yaitu viskositas
rendah 250 cP, viskositas sedang 250-3500 cP dan viskositas tinggi untuk 3500-14000 cP Rasyid dan Rachmat 2002. Berdasarkan pembagian tersebut,
maka viskositas alginat pada penelitian ini termasuk dalam viskositas rendah.
Alginat yang diperoleh berwarna cerah merah kekuningan yang terlihat pada Tabel 3.
Nilai L kecerahan sebesar 54,09 telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Food Chemical Chodex 1981 diacu dalam King 1983
sebesar 52,80.
Tabel 3. Hasil pengukuran warna alginat
Keterangan Nilai L 54,09
+ 0,0707 a
+ 3,61 + 0,0070 b
+ 32,76 + 0,0777 Keterangan
: L = Kecerahan a+ = merah
a- = hijau b+ = kuning
b- = biru
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan biomassa kering dan konsentrasi alginat maksimum yang didapatkan, waktu inkubasi selama 6 jam dipilih sebagai waktu panen kultur
alginat dari bakteri Pseudomonas aeruginosa pada proses kultur alginat skala besar.
Selama proses filtrasi, faktor tekanan transmembran dan suhu berpengaruh terhadap nilai fluks yang dihasilkan. Waktu tunak pada proses ini
cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan. Tekanan transmembran dan suhu umpan mempengaruhi besarnya fluks permeat yang dihasilkan. Pada
penelitian ini fluks meningkat sebesar 0,3 l.m
-2
.h
-1
untuk setiap kenaikan tekanan transmembran sebesar 1 kPa, dan 0,12 l.m
-2
.h
-1
untuk setiap kenaikan suhu sebesar 1
o
C. Tekanan transmembran dan suhu umpan tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai rejeksi alginat. Alginat yang dihasilkan menggunakan
membran reverse osmosis memiliki nilai rejeksi antara 92,7–97,5. Alginat pada penelitian ini memiliki tingkat kecerahan 54,07 dengan viskositas
1,08 cP, berwarna merah kekuningan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alginat yang telah dipekatkan dengan
membran mampu mengurangi penggunaan etanol 96 sebanyak 40. Hal ini membuktikan bahwa teknologi membran mampu digunakan sebagai alternatif
untuk memekatkan alginat dari bakteri dan mereduksi penggunaan etanol 96.
5.2. Saran
Perlu dicari bakteri lain sebagai sumber penghasil alginat selain bakteri Pseudomonas aeruginosa,
yang tidak tergolong bakteri patogen serta perlu dilakukan proses prefiltrasi sebelum proses pemekatan alginat agar bakteri yang
terdapat dalam kultur dapat dipisahkan terlebih dahulu .